Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Kejar Waktu, Siswa SD Berangkat Ujian Naik Truk

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Sebanyak-32-siswa-SDN-3-Watukebo-naik-truk-menuju-lokasi-US-di-SDN-1-Watukebo,-Rogojampi,-kemarin

ROGOJAMPI – Para siswa SDN 3 Watukebo, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, tampaknya harus berjuang ekstra keras untuk bisa mengikuti ujian sekolah (US) yang telah dilaksanakan sejak Senin lalu (16/5).  Agar tidak terlambat di sekolah tempat  US, mereka harus menumpang truk bak terbuka.

Maklum, para siswa SDN 3 Watukebo yang berjumlah 32 anak  itu tidak melaksanakan ujian akhir di sekolahnya, tapi di SDN 1 Watukebo  dengan jarak sekitar tiga kilometer. “Satu sekolah naik truk semua,” cetus Sunanik, 12, salah satu siswa SDN 3 Watukebo.

Siswa lain, Sabarini, 13, mengatakan untuk mengikuti US itu dia berangkat dari rumah pukul 05.30. Mereka menunggu  truk yang akan mengangkut menuju lokasi US di pinggir jalan. “Jaraknya ke tempat ujian (SDN 1  Watukebo) lumayan jauh. Kalau naik sepeda capek dan takut telat,”  ungkapnya.

Sementara itu, Satriyo, 48, sopir truk  yang mengantar para siswa SDN 3  Watukebo mengaku sudah kali ketujuh mengantarkan siswa SDN 3 Watukebo menuju tempat ujian di SDN 1  Watukebo. “Saya setiap tahun mengantar  siswa ujian. Tahun ini yang ketujuh,” ungkapnya.

Satriyo mengaku mengantar anak-anak yang akan mengikuti US itu atas permintaan sekolah. Itu dilakukan untuk membantu siswa. “Kalau dibiarkan  naik sepeda pancal, kasihan anak-anak,  jaraknya jauh. Sampai sekolah bisa-bisa tidak fokus mengerjakan  soal ujian karena kecapaian,” dalihnya.

Hampir pada setiap pelaksanaan US, Satriyo selalu diminta sekolah  melakukan antar jemput siswa. Sebelum naik truk, dirinya selalu mengingatkan  agar mereka tidak bergurau di atas truk. “Saya bawa anak buah yang ikut di bak. Dia mengatur anak-anak agar  tidak bergurau,” cetusnya.

Selama antar dan jemput anak yang mengikuti US itu, dia dibayar Rp 400  ribu oleh pihak sekolah. Jika dihitung,  biaya itu sebenarnya tidak sebanding  dengan biaya operasional. “Tapi tidak  apa-apa, itung-itung ibadah dan ikut  mencerdaskan anak bangsa,” dalihnya.  (radar)