Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Kisah Mistis Sumur Sri Tanjung Temenggungan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

samsul-arifin-alias-sam-kribo-mengambil-air-sumur-sri-tanjung-di-dalam-rumahnya-jalan-sri-tanjung-no-9-temenggungan-banyuwangi

Orang Jepang Minum Air, Sakitnya Langsung Sembuh

ADA dua sumur Sri Tanjung yang sampai saa ini masih diyakini warga memiliki khasiat. Letaknya sangat berdekatan dan berada di Kelurahan Temenggungan. Satu sumur berada di rumah Darusman di Jalan Sidopekso nomor 10A, sementara sumur satunya berada di rumah Samsul Arifin yang ada di Jalan Sri Tanjung No 9, Temenggungan.

Keduanya sama-sama terletak di timur Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Sampai sekarang sumur kedua sumur itu maish kerap dikunjungi warga karena dipercayai memiliki berkhasiat. Sumur Sri Tanjung ini memang sangat erat  ceritanya dengan legenda Putri Sri  Tanjung dan Patih Sidopekso.

Dari cerita legenda yang beredar, area di timur Pendapa Sabha Swagata Blambangan konon merupakan tempat petengkaran antara Putri Sri Tanjung dan Patih Sidopokso. Dalam cerita legenda itu, Patih Sidopokso menuduh Putri Sri  Tanjung berselingkuh.

Tuduhan Patih Sidopekso ini dirasa tidak berdasar dan tidak benar menurut Putri Sri Tanjung. Patih Sidopekso tidak percaya begitu saja dan tetap ngotot menuduh Putri Sri Tanjung berselingkuh. Untuk membuktikan tidak selingkuh, akhirnya Putri Sri Tanjung meminta Patih Sidopekso menusukkan keris ke tubuhnya.

Dengan catatan, apabila darah yang mengalir nanti berbau busuk, berarti benar Putri Sri Tanjung  berselingkuh. Sebaliknya, jika darah itu berbau wangi, berarti dia tidak berselingkuh. Dalam ceritanya, setelah keris ditusuk  ke tubuh Putri Sri Tanjung, ternyata  darah yang mengalir tidak busuk,  melainkan berbau sangat wangi.

Hal ini menandakan bahwa tuduhan dari Patih Sidopekso kepada Putri Sri Tanjung yang berselingkuh salah. Legenda ini memang sangat fenomenal. Bahkan dipercaya  adanya legenda ini merupakan cikal-bakal tercetusnya nama  Banyuwangi menggantikan nama Blambangan. (radar)