Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Pedagang Asongan Tampil Keren

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pedagang-asongan-Ketapang-menggunakan-udheng-khas-Banyuwangi-dan-baju-batik-saat-jualan-pada-Jumat-dan-Sabtu.

KALIPURO – Diizinkannya kembali pedagang asongan berjualan di zona C dan D, yakni di sekitar dermaga dan dalam kapal saat sandar, atas rekomendasi pihak pelabuhan dan DPRD Banyuwangi disambut baik kalangan pedagang asongan.

Mereka berjanji akan bertindak lebih tertib selama berjualan di dalam Pelabuhan Ketapang. Selama menjadi penjaja makanan dan minuman di dalam pelabuhan, mereka akan tampil beda.  Jika biasanya para pedagang asongan hanya menggunakan seragam biasa, saat ini mereka tampil lebih elegan dengan menggunakan seragam batik dan ikat kepala (udheng).

”Pakai udheng dan batik khusus Jumat dan Sabtu. Ini wajib bagi anggota kami biar seperti pegawai Pemkab Banyuwangi,” ujar Moh. Sunoto, Koordinator Paguyuban Pedagang Asongan (PPA).  Sunoto menjelaskan, menggunakan seragam batik dan udheng  pada Jumat dan Sabtu itu juga bisa menjadi tanda bahwa pedagang asongan itu merupakan  salah satu bagian masyarakat  Banyuwangi.

Sebab, batik dan  udheng khas Banyuwangi itu saat ini sudah dikenal masyarakat luas  merupakan identitas Bumi Blambangan. Ini juga bertujuan memperbaiki  citra pedagang asongan  di mata masyarakat. ”Dengan kita memakai seragam khas Banyuwangi  ini menandakan bahwa kita bukan sampah yang diusir-usir. Kami juga warga Banyuwangi yang mencari nafkah di dalam  pelabuhan,” tegas Sunoto.

Sementara itu, dengan adanya surat rekomendasi dari DPRD Banyuwangi yang disetujui stakeholder pelabuhan, PPA selaku rakyat kecil berterima kasih karena aspirasi yang  mereka utarakan telah didengar. Mereka juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Ketapang yang ikut mendukung perjuangan para pedagang asongan selama ini.

”Kami berjanji bersikap lebih tertib. Saat kapal sandar, hanya ada lima pengasong yang berjualan. Saat ini para pedagang asongan sudah bisa tersenyum dengan adanya surat  rekomendasi ini,” jelas Sunoto. Meski sudah mendapatkan surat  rekomendasi dari pihak DPRD  Banyuwangi, para pedagang asongan  ini tidak berhenti berjuang di sini  saja.

Dalam waktu dekat pihaknya didampingi DPRD Banyuwangi dan stakeholder pelabuhan akan  mendatangi kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk melayangkan protes. Mereka tetap akan menuntut para pedagang asongan di Pelabuhan Ketapang diperbolehkan  berjualan di dalam kapal saat sandar dan di sekitar dermaga pelabuhan.

”Kami tidak berandai-andai bagaimana keputusannya nanti. Tapi kami yakin pihakKemenhub tidak menutup mata mengenai aspirasi rakyat kecil seperti kami. Ini urusan perut, Mas,” pungkas Sunoto.(radar)

Kata kunci yang digunakan :