Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

TKI Asal Glenmore Dikubur di Malaysia

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

TKI-Asal-Glenmore-Dikubur-di-Malaysia

GLEMORE – Kabar duka kembali datang dari para tenaga kerja Indonesia (TKI). Nurtaji, 51, salah satu TKI asal Dusun Sidomakmur, RT 2, RW 2, Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, meninggal di Malaysia, negara  tempatnya selama ini bekerja.

Yang membuat keluarganya semakin  sedih, jenazah Nurtaji tidak bisa dibawa pulang. Pada Rabu (17/2) jenazahnya dimakamkan telah dimakamkan di Malaysia. “Pak Nurtaji meninggal pada 2 Februari 2016,” kata Rohima, salah satu keponakan almarhum Nurtaji.

Saat almarhum meninggal, beberapa teman Nurtaji yang bekerja di Malaysia  sudah mengabarkan kepada pihak keluarga di Desa Tegalharjo. “Selama ini Pak Nurtaji dirawat di rumah sakit karena kecelakaan,” ujarnya. Menurut Rohima, Nurtaji mengalami kecelakaan kerja pada Desember 2015. Setelah kecelakaan itu, dia dirawat di rumah sakit di Malaysia.

“Saat kecelakaan itu, keluarga juga dikabari,” ungkapnya. Saat Nurtaji sakit dan dirawat di rumah sakit, lanjut dia, keluarga berupaya membawa pulang dia ke tanah air. Upaya itu gagal karena terbentur biaya yang sangat tinggi.  “Biaya pemulangan Rp 60 juta.  Keluarga tidak mampu,” cetusnya.

Lantaran tidak punya biaya, keluarga hanya bisa pasrah. Hingga akhirnya Nurtaji yang sudah delapan tahun bekerja di Malaysia itu meninggal dan dimakamkan  di sana. “Oleh teman-temannya dimakamkan di sana karena permit (izin)-nya juga telah mati (kedaluwarsa, Red),” katanya.

Meninggalnya Nurtaji menyebabkan istrinya, Buana, 50, berduka. Apalagi, dirinya tidak bisa melihat jasad suaminya yang telah memberi dua anak itu. “Suami saya itu berangkat jadi TKI secara resmi. Penyalurnya berada di Surabaya,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Tegalharjo, Zein Afifah Siyani, mengaku  tidak tahu salah satu warganya yang menjadi TKI di Malaysia telah meninggal. “Saya baru tahu setelah ada laporan dari Bapak Kepala Dusun Sidomakmur,” terangnya.

Karena tidak tahu ada TKI yang meninggal, pihaknya juga belum melakukan koordinasi dengan kantor kecamatan dan lainnya. “Keluarga tidak keberatan kok di makamkan di Malaysia,” jelasnya. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertran)  Banyuwangi, Syaiful Alam Sudrajat,  mengaku sudah mendengar ada  TKI yang bekerja di Malaysia meninggal.

Tetapi, pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai kematian TKI itu. “Kita dengar kabar, tapi belum ada laporan dari Kementerian Tenaga Kerja. Jadi, kita juga belum melangkah,” ucapnya.  Setelah ada pemberitahuan resmi, pihaknya akan segera bertindak.

“Kita belum tahu dia (Nurtaji) itu berdokumen ataukah tidak. Nanti akan kita urus, barang kali ada hak-haknya,” katanya. (radar)