BANYUWANGI, KOMPAS.com – Seorang jemaah haji pria dari kelompok terbang (kloter) SUB-43 asal Kebaman, Srono, Banyuwangi, Jawa Timur, meninggal dunia di tanah suci Mekkah.
Pria lanjut usia bernama Samsuri, yang lahir pada 27 September 1930, diduga meninggal karena sakit jantung bawaan yang dideritanya.
“Kami mendapatkan informasi awal beliau meninggal dunia dari sesama haji kemarin (2/6/2025) pukul 11.33 WIB,” kata Kurniawan, operator haji Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Selasa (3/6/2025).
Kurniawan menjelaskan bahwa ia belum menerima informasi detail mengenai waktu meninggalnya Samsuri. Namun berdasarkan informasi yang diterimanya, jemaah haji berusia 95 tahun tersebut ditemukan meninggal di kamarnya.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Meninggal di Tanah Suci Capai 19 Orang
Jasad Samsuri rencananya akan dishalatkan di Masjidil Haram setelah pelaksanaan shalat dhuhur waktu setempat, sebelum dimakamkan di Mekkah.
Proses pemakaman akan didampingi oleh petugas haji dan perwakilan keluarga.
Samsuri merupakan jemaah haji tertua kedua asal Banyuwangi, setelah Sukirman, yang lahir 20 hari lebih awal, yaitu pada 7 September 1930.
Ia adalah bagian dari 1.156 jemaah haji dari Kabupaten Banyuwangi yang tergabung dalam kloter SUB-42, SUB-43, SUB-44, dan SUB-49, yang berangkat untuk menunaikan ibadah haji, dengan puncak pelaksanaannya diprediksi pada 5 Juni 2025.
“Ada 76 jemaah haji lansia yang berasal dari Banyuwangi, rata-rata sudah dengan pendamping, di luar pendamping di setiap kloter yang terdiri dari ketua kloter, pembimbing, dan dua tenaga kesehatan,” ujar Fakhrurrozi, Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Banyuwangi.
Baca juga: Lagi, Jemaah Haji asal Kabupaten Malang Meninggal Dunia di Mekkah
Fakhrurrozi juga mengingatkan jemaah haji untuk selalu waspada selama melaksanakan ibadah haji, terutama dalam menjaga kesehatan.
Ia menekankan pentingnya tidak memaksakan diri ketika kondisi tubuh tidak fit, guna mempersiapkan diri untuk melaksanakan ibadah saat puncak haji.
“Cuaca di Tanah Suci juga sudah mulai panas. Penting untuk banyak minum agar tidak dehidrasi, serta menyemprotkan spray pendingin ke badan ketika di luar ruangan,” tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.