BANYUWANGI, KOMPAS.com – Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup satu lagi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Banyuwangi, Jawa Timur, yaitu SPPG Kelir.
Langkah itu diambil imbas SPPG tersebut menyebabkan insiden keracunan 133 siswa di tiga sekolah yaitu Madrasah Aliyah Nurul Khoiroh, SMA NU Gombengsari dan SMPN 3 Kalipuro pada Jumat (24/10/2025).
“Langsung ditutup oleh BGN pada Sabtu (25/10/2025),” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amor Hidayat, Rabu (29/10/2025).
Penutupan SPPG Kelir bersamaan dengan penutupan SPPG Kepiting yang sebelumnya menyebabkan 112 siswa MAN 1 keracunan usai menyantap MBG yang mereka terima pada Rabu (22/10/2025).
Baca juga: Kadinkes: Menu MBG di Kalipuro Banyuwangi Ditemukan Bakteri E Coli di Nasi hingga Lauk
Kini total ada dua SPPG di Banyuwangi yang ditutup oleh BGN.
Penutupan akan berlangsung hingga seluruh catatan masalah diperbaiki dan hasil pemeriksaan ulang menunjukkan standar keamanan pangan telah terpenuhi.
Dari MBG yang disajikan SPPG Kelir, melalui uji laboratorium ditemukan bakteri Escherichia coli atau E Coli yang menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Hal ini dapat menyebabkan penyakit seperti diare, infeksi saluran kemih (ISK), pneumonia, serta infeksi yang lebih serius.
“Pada menu MBG yang disajikan ditemukan paparan E Coli seperti pada nasi, tumis wortel brokoli dan ayam,” ujar Amir.
Selain sampel makanan MBG, air yang digunakan, peralatan masak dan makan, hingga rectal swab pada sejumlah siswa juga diperiksa.
Baca juga: Siswa Korban Keracunan MBG di Kalipuro Banyuwangi Bertambah Jadi 133 Orang
Hasilnya, paparan bakteri E Coli juga terdeteksi di pada air yang digunakan. Air tersebut bersumber dari sistem Hippam (Himpunan Pengguna Air Minum) dan ditimbun dalam tandon.
“Dari hasil usap pada peralatan makan ditemukan paparan mikroba di atas ambang batas aman. Bahkan dari 14 sampel rectal swab, semuanya juga positif E Coli,” tambahnya.
Ke depan, sebagai langkah perbaikan, Dinkes Banyuwangi meminta secara khusus kepada SPPG Kelir untuk tidak lagi menggunakan sumber air yang sama.
“SPPG itu juga kami harap segera mengurus Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),” tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang






