RADARBANYUWANGI.ID – Sejak berdirinya pada 14 Mei 1948, Israel telah menjadi pusat dari berbagai konflik militer yang mengguncang kawasan Timur Tengah.
Tak sedikit negara yang secara terbuka pernah mengangkat senjata melawan Israel, baik dalam perang konvensional maupun konflik tak langsung melalui dukungan terhadap kelompok bersenjata.
Berikut adalah deretan negara yang pernah berperang dengan Israel, lengkap dengan latar belakang dan hasil konfliknya:
Mesir menjadi negara Arab pertama yang mengerahkan kekuatan penuh untuk menolak berdirinya Israel. Namun setelah kalah di berbagai perang, terutama Perang Enam Hari, Mesir akhirnya menandatangani Perjanjian Damai Camp David (1979) dan menjadi negara Arab pertama yang mengakui Israel.
- Perang Arab-Israel 1948
- Krisis Suez 1956
- Perang Enam Hari 1967
- Perang Yom Kippur 1973
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel Bunuh Ulama Khamenei, Tapi Ancam Bakal Serang Iran
Yordania: Berperang langsung di 1948 dan 1967
Pasukan Yordania ikut serta dalam upaya menggagalkan pendirian Israel. Pada 1967, mereka kehilangan Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Hubungan membaik sejak Perjanjian Damai 1994, dan kini Yordania menjadi salah satu penengah diplomatik di kawasan.
- Perang Arab-Israel 1948
- Perang Enam Hari 1967
Suriah: Musuh Israel selama beberapa dekade
Suriah kehilangan Dataran Tinggi Golan pada 1967 dan belum pernah berdamai dengan Israel secara resmi. Sampai hari ini, wilayah Golan tetap menjadi titik panas geopolitik. Serangan udara Israel terhadap target Iran di Suriah juga terjadi hampir tiap tahun.
- Perang Arab-Israel 1948
- Perang Enam Hari 1967
- Perang Yom Kippur 1973
- Konflik Dataran Tinggi Golan (berlanjut hingga kini)
Irak: Pendukung militer Arab dalam perang
Irak tidak berbatasan langsung dengan Israel, namun beberapa kali mengirim pasukan dan dukungan logistik dalam perang. Saat Perang Teluk 1991, Irak di bawah Saddam Hussein meluncurkan lebih dari 30 rudal Scud ke wilayah Israel, meski tak dibalas langsung.
- Perang Arab-Israel 1948
- Perang Enam Hari 1967
- Perang Yom Kippur 1973
- Menyerang Israel dengan rudal saat Perang Teluk (1991)
Baca Juga: 5 Alasan Iran Serang Israel Habis-habisan: Dipicu Operasi Rising Lion, Didorong Dendam Lama Teheran
Libanon: Wilayah konflik yang kompleks
Meski pemerintah Lebanon tidak secara resmi dalam kondisi perang, wilayahnya kerap digunakan oleh Hizbullah, musuh bebuyutan Israel. Perang 2006 terjadi akibat penculikan tentara Israel oleh Hizbullah, memicu invasi besar-besaran ke Lebanon Selatan.
- Perang 1948 (skala terbatas)
- Invasi Israel ke Lebanon 1982
- Perang Lebanon 2006 (melawan Hizbullah)
Arab Saudi: Pendukung koalisi Arab
Arab Saudi tidak pernah bertempur langsung melawan Israel, tetapi memberi dukungan keuangan dan politik dalam konflik Arab-Israel. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Saudi-Israel menghangat, meski belum ada perjanjian damai resmi.
- Perang Arab-Israel 1948
- Dukungan logistik dan dana di Perang Yom Kippur
Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Sudan: Pendukung dalam Perang Enam Hari & Yom Kippur
Negara-negara ini mengirim pasukan bantuan, logistik, dan tenaga medis dalam berbagai perang Arab melawan Israel. Beberapa di antaranya, seperti Maroko dan Sudan, kini telah membuka hubungan diplomatik dengan Israel melalui Abraham Accords (2020–2021).
Iran: Musuh utama non-Arab sejak Revolusi 1979
Sebelum 1979, Iran menjalin hubungan dengan Israel. Namun setelah Revolusi Islam, Iran menjadi musuh utama dengan menyebut Israel sebagai “rezim Zionis ilegal”. Tahun 2024–2025 menjadi puncak konfrontasi terbuka lewat serangan rudal dan drone dari Iran ke wilayah Israel.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Sejak berdirinya pada 14 Mei 1948, Israel telah menjadi pusat dari berbagai konflik militer yang mengguncang kawasan Timur Tengah.
Tak sedikit negara yang secara terbuka pernah mengangkat senjata melawan Israel, baik dalam perang konvensional maupun konflik tak langsung melalui dukungan terhadap kelompok bersenjata.
Berikut adalah deretan negara yang pernah berperang dengan Israel, lengkap dengan latar belakang dan hasil konfliknya:
Mesir menjadi negara Arab pertama yang mengerahkan kekuatan penuh untuk menolak berdirinya Israel. Namun setelah kalah di berbagai perang, terutama Perang Enam Hari, Mesir akhirnya menandatangani Perjanjian Damai Camp David (1979) dan menjadi negara Arab pertama yang mengakui Israel.
- Perang Arab-Israel 1948
- Krisis Suez 1956
- Perang Enam Hari 1967
- Perang Yom Kippur 1973
Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel Bunuh Ulama Khamenei, Tapi Ancam Bakal Serang Iran
Yordania: Berperang langsung di 1948 dan 1967
Pasukan Yordania ikut serta dalam upaya menggagalkan pendirian Israel. Pada 1967, mereka kehilangan Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Hubungan membaik sejak Perjanjian Damai 1994, dan kini Yordania menjadi salah satu penengah diplomatik di kawasan.
- Perang Arab-Israel 1948
- Perang Enam Hari 1967
Suriah: Musuh Israel selama beberapa dekade
Suriah kehilangan Dataran Tinggi Golan pada 1967 dan belum pernah berdamai dengan Israel secara resmi. Sampai hari ini, wilayah Golan tetap menjadi titik panas geopolitik. Serangan udara Israel terhadap target Iran di Suriah juga terjadi hampir tiap tahun.
- Perang Arab-Israel 1948
- Perang Enam Hari 1967
- Perang Yom Kippur 1973
- Konflik Dataran Tinggi Golan (berlanjut hingga kini)
Irak: Pendukung militer Arab dalam perang
Irak tidak berbatasan langsung dengan Israel, namun beberapa kali mengirim pasukan dan dukungan logistik dalam perang. Saat Perang Teluk 1991, Irak di bawah Saddam Hussein meluncurkan lebih dari 30 rudal Scud ke wilayah Israel, meski tak dibalas langsung.
- Perang Arab-Israel 1948
- Perang Enam Hari 1967
- Perang Yom Kippur 1973
- Menyerang Israel dengan rudal saat Perang Teluk (1991)
Baca Juga: 5 Alasan Iran Serang Israel Habis-habisan: Dipicu Operasi Rising Lion, Didorong Dendam Lama Teheran
Libanon: Wilayah konflik yang kompleks
Meski pemerintah Lebanon tidak secara resmi dalam kondisi perang, wilayahnya kerap digunakan oleh Hizbullah, musuh bebuyutan Israel. Perang 2006 terjadi akibat penculikan tentara Israel oleh Hizbullah, memicu invasi besar-besaran ke Lebanon Selatan.
- Perang 1948 (skala terbatas)
- Invasi Israel ke Lebanon 1982
- Perang Lebanon 2006 (melawan Hizbullah)
Arab Saudi: Pendukung koalisi Arab
Arab Saudi tidak pernah bertempur langsung melawan Israel, tetapi memberi dukungan keuangan dan politik dalam konflik Arab-Israel. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan Saudi-Israel menghangat, meski belum ada perjanjian damai resmi.
- Perang Arab-Israel 1948
- Dukungan logistik dan dana di Perang Yom Kippur
Aljazair, Maroko, Tunisia, dan Sudan: Pendukung dalam Perang Enam Hari & Yom Kippur
Negara-negara ini mengirim pasukan bantuan, logistik, dan tenaga medis dalam berbagai perang Arab melawan Israel. Beberapa di antaranya, seperti Maroko dan Sudan, kini telah membuka hubungan diplomatik dengan Israel melalui Abraham Accords (2020–2021).
Iran: Musuh utama non-Arab sejak Revolusi 1979
Sebelum 1979, Iran menjalin hubungan dengan Israel. Namun setelah Revolusi Islam, Iran menjadi musuh utama dengan menyebut Israel sebagai “rezim Zionis ilegal”. Tahun 2024–2025 menjadi puncak konfrontasi terbuka lewat serangan rudal dan drone dari Iran ke wilayah Israel.