Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

4 Jenis Bambu Ini Cocok untuk Joran Pancing, Mana yang Biasanya Kamu Pakai?

4-jenis-bambu-ini-cocok-untuk-joran-pancing,-mana-yang-biasanya-kamu-pakai?
4 Jenis Bambu Ini Cocok untuk Joran Pancing, Mana yang Biasanya Kamu Pakai?

Radarbanyuwangi.id- Di kalangan pemancing tradisional, bambu menjadi bahan utama pembuatan joran karena sifatnya yang lentur, ringan, dan tahan lama. 

Memilih jenis bambu yang tepat sangat menentukan kenyamanan dan efektivitas saat memancing, terutama ketika menahan tarikan ikan besar.

Berikut ini beberapa jenis bambu terbaik yang kerap dipakai sebagai joran pancing, lengkap dengan tips pemilihannya.

Baca Juga: Tips Mencegah Depresi: Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Sehari-Hari

1. Bambu Petung (Dendrocalamus asper)

Bambu petung dikenal karena batangnya yang besar dengan diameter ideal untuk menahan beban tarikan berat tanpa mudah patah.

Keunggulan lain bambu petung terletak pada ketebalan ruas dan dinding batang yang kuat, sehingga joran hasil olahan bambu petung tahan lama meski sering digunakan di air deras.

2. Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea)

Bambu wulung memiliki warna gelap kehitaman dan tekstur yang lebih padat dibandingkan bambu biasa.

Berkat kepadatannya, bambu wulung menawarkan fleksibilitas optimal tidak terlalu kaku dan tidak terlalu lembek sehingga nyaman saat mengulur dan menarik senar

Baca Juga: Kereta Api Ijen Ekspres: Pilihan Nyaman dan Terjangkau untuk Perjalanan Banyuwangi-Malang

3. Bambu Cendani (Phyllostachys aurea)

Asal pegunungan dengan suhu sejuk, bambu cendani memiliki ruas yang pendek namun kokoh, menjadikannya pilihan favorit untuk joran yang memerlukan daya lentur tanpa mengorbankan kekuatan.

Ruas bambu yang rapat juga mengurangi risiko patah di titik sambungan saat menahan ikan besar.


Page 2

4. Bambu Tali/Apus (Gigantochloa apus)

Selain berfungsi sebagai bahan obat tradisional di beberapa daerah, bambu tali atau apus juga cocok dibuat joran karena batangnya yang lurus dan hampir tak memiliki cacat alami.

Karakter batang yang halus memudahkan proses penghalusan permukaan dan pelapisan pelindung.

5. Umur dan Kondisi Bambu 

Bambu ideal untuk joran pancing sebaiknya berusia minimal tiga tahun agar tingkat kekakuan dan kelenturannya seimbang.

Hindari bambu muda yang masih lembek serta bambu tua yang terlalu kaku dan mudah retak saat dibengkokkan. Pastikan batang bambu lurus, kering, dan bebas dari serat mencuat atau retakan kecil.

Baca Juga: Memahami Demo Buruh: Tujuan, Dampak, dan Peranannya dalam Dunia Ketenagakerjaan

6. Perawatan dan Pengolahan

Setelah dipotong, bambu perlu dikeringkan dengan cara diasah ringan dan dipanaskan (dipanggang) untuk menghilangkan kelembapan dalam sel bambu.

Proses ini juga menambah ketahanan bambu terhadap serangan jamur dan rayap. Sebelum digunakan, lapisi permukaan bambu dengan pernis atau getah alami agar joran lebih awet dan tahan air.

Dengan memadukan pilihan jenis bambu yang tepat dan proses pengolahan yang benar, joran pancing buatan tangan Anda akan memiliki performa dan daya tahan mumpuni, siap menghadapi tantangan air deras maupun ikan berukuran besar. Selamat berkreasi dan semoga hasil pancingan Anda semakin memuaskan. (*)


Page 3

Radarbanyuwangi.id- Di kalangan pemancing tradisional, bambu menjadi bahan utama pembuatan joran karena sifatnya yang lentur, ringan, dan tahan lama. 

Memilih jenis bambu yang tepat sangat menentukan kenyamanan dan efektivitas saat memancing, terutama ketika menahan tarikan ikan besar.

Berikut ini beberapa jenis bambu terbaik yang kerap dipakai sebagai joran pancing, lengkap dengan tips pemilihannya.

Baca Juga: Tips Mencegah Depresi: Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Mental Sehari-Hari

1. Bambu Petung (Dendrocalamus asper)

Bambu petung dikenal karena batangnya yang besar dengan diameter ideal untuk menahan beban tarikan berat tanpa mudah patah.

Keunggulan lain bambu petung terletak pada ketebalan ruas dan dinding batang yang kuat, sehingga joran hasil olahan bambu petung tahan lama meski sering digunakan di air deras.

2. Bambu Wulung (Gigantochloa atroviolacea)

Bambu wulung memiliki warna gelap kehitaman dan tekstur yang lebih padat dibandingkan bambu biasa.

Berkat kepadatannya, bambu wulung menawarkan fleksibilitas optimal tidak terlalu kaku dan tidak terlalu lembek sehingga nyaman saat mengulur dan menarik senar

Baca Juga: Kereta Api Ijen Ekspres: Pilihan Nyaman dan Terjangkau untuk Perjalanan Banyuwangi-Malang

3. Bambu Cendani (Phyllostachys aurea)

Asal pegunungan dengan suhu sejuk, bambu cendani memiliki ruas yang pendek namun kokoh, menjadikannya pilihan favorit untuk joran yang memerlukan daya lentur tanpa mengorbankan kekuatan.

Ruas bambu yang rapat juga mengurangi risiko patah di titik sambungan saat menahan ikan besar.