Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

7 Jenis Rujak di Jawa Timur, Semuanya Bikin Ngiler

7-jenis-rujak-di-jawa-timur,-semuanya-bikin-ngiler
7 Jenis Rujak di Jawa Timur, Semuanya Bikin Ngiler
Surabaya

Jawa Timur memiliki beragam kuliner khas yang menggugah selera. Setiap daerah di Jawa Timur mempunyai kekayaan kuliner yang wajib dicoba saat mengunjunginya.

Kuliner Jawa Timur identik dengan rempah-rempah, rasa pedas, gurih, dan sedikit asin. Belum lagi, kuliner dengan bumbu petis yang menggoda selera seperti rujak cingur khas Surabaya.

Rujak yang satu ini sudah tersohor bahkan hingga keluar daerah, dan selalu melekat dengan Jawa Timur. Tapi, asal tahu saja, Jawa Timur tidak hanya mempunyai rujak cingur loh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada banyak jenis rujak dari berbagai daerah di Jawa Timur. Meski beberapa terasa asing, rujak-rujak ini patut dicicipi karena cita rasanya yang memberikan pengalaman berbeda saat menyantap rujak.

Jenis Rujak di Jawa Timur

Lantas, ada rujak apa aja sih di Jawa Timur? Melansir Instagram Pemprov Jatim, ada banyak varian rujak di Jawa Timur. Satu di antaranya yang paling terkenal adalah rujak cingur.

Bahkan, rujak cingur masuk 10 daftar salad terbaik di Asia Tenggara versi Taste Atlas pada 29 November 2023. Penasaran ada rujak apa saja di Jawa Timur? Berikut tujuh rujak khas Jawa Timur.

1. Rujak Cingur Surabaya

Resep Rujak Cingur Surabaya Rujak Cingur Surabaya Foto: Getty Images

Dikutip dari situs Warisan Budaya Kemdikbud, rujak cingur berasal dari Kota Surabaya. Seperti namanya, isian rujak cingur terdiri dari irisan mulut atau moncong sapi rebus.

Irisan cingur dipadukan dengan aneka buah dan sayuran. Buah-buahan yang biasanya digunakan adalah mentimun, bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, dan krai (timun khas Jawa Timur).

Sedangkan sayurannya menggunakan kecambah atau tauge, kangkung, dan kacang panjang. Untuk pelengkapnya ada lontong, tahu, tempe goreng, hingga bendoyo.

Penyajian rujak cingur dibedakan menjadi dua, yaitu rujak cingur biasa dan matengan. Rujak cingur biasa isiannya semua bahan-bahan dari buah dan sayuran tersebut. Sementara matengan, hanya berisi lontong, tahu dan tempe goreng, bendoyo dan sayuran yang telah direbus.

Semua bahan-bahan isian rujak cingur kemudian disiram bumbu yang terbuat dari petis udang. Penikmat rujak cingur juga bisa menentukan level kepedasannya, karena bumbu rujak dibuat saat ada pesanan.

2. Rujak Petis Ponorogo

Rujak petis mirip dengan rujak cingur. Bedanya di Ponorogo, rujak petis tidak menggunakan irisan cingur. Rujak petis hanya berisi irisan timun, bengkuang, mangga muda, kedondong, tahu, kecambah atau tauge, dan kangkung.

Semua bahan isian tersebut disiram bumbu rujak petis. Bumbu ini terbuat dari petis udang, cabai, kacang tanah goreng, bawang goreng, garam, gula merah, pisang muda, dan air. Selain petis udang, ada juga yang menggunakan petis Madura.

3. Rujak Soto Banyuwangi

Kuliner Banyuwangi Naik Kelas, Menikmati Rujak Soto di RestoranRujak Soto Banyuwangi Foto: Ardian Fanani

Jika rujak biasanya hanya disiram bumbu petis, berbeda dengan Banyuwangi. Ada rujak soto yang disiram kuah soto babat atau daging berwarna kuning. Meski begitu, bumbu rujaknya tetap menggunakan petis dan pisang batu yang mempunyai daging buah dipenuhi biji.

Bumbu petisnya juga terdiri dari kacang tanah goreng, garam, gula merah, terasi, petis hitam, pisang batu, dan cabai rawit. Isian rujak soto terdiri dari lontong, tempe dan tahu goreng, tauge dan kangkung rebus, mentimun, telur ayam rebus, dan irisan babat.

Bahan sajian rujak kemudian disiram kuah soto babat dengan taburan bawang goreng dan daun bawang di atasnya. Kuliner satu ini konon sudah ada sejak tahun 1970-an. Hmm.. tertarik mencoba?

4. Rujak Bakso Banyuwangi

Banyuwangi tidak hanya mempunyai rujak soto yang unik. Ada juga loh, rujak bakso yang tak kalah unik dan menggugah selera. Sama seperti rujak soto, kuliner ini juga terbuat dari perpaduan rujak petis yang disiram kuah bakso.

Isian rujaknya seperti biasa, ada lontong, mentimun, sawi, dan kecambah. Kemudian disiram bumbu rujak yang terbuat dari kacang, garam, petis ikan, dan petis udang. Namun, tak berhenti di sana. Isian rujak disiram kuah bakso lengkap dengan pentolnya.

5. Rujak Kelang Banyuwangi

Rujak Kelang BanyuwangiRujak Kelang Banyuwangi Foto: Perpustakaan Digital Budaya Indonesia

Melansir laman Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, kuliner yang terdengar asing ini berasal dari Kecamatan Muncar, Banyuwangi. Kuliner ini dibuat berawal dari masyarakat pesisir yang berkreasi memanfaatkan hasil laut di sana.

Sehingga lahirlah rujak kelang. Kuliner ini mungkin tidak banyak orang luar daerah yang mengetahuinya, bahkan orang Banyuwangi sendiri hanya sebagian kecil yang mengenal kuliner ini.

Rujak kelang terbuat dari bumbu dan kelang. Di mana, kelang merupakan kaldu ikan ataupun hasil laut lainnya. Jadi, rujak kelang berisi buah-buahan seperti i mangga, kedondong, timun, dan jambu air disiram kaldu ikan.

Untuk beberapa orang, rujak kelang mungkin terasa aneh dan enggan mencobanya karena amis. Padahal, kaldu ikan kelang tidak amis karena air yang digunakan lebih banyak dibanding ikannya. Rasa rujak kelang pun gurih, manis, dan pedas menjadi satu.

6. Rujak Cemplung Banyuwangi

Menurut situs Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, nama rujak cemplung konon katanya terinspirasi dari bunyi potongan buah yang dimasukkan ke dalam kuahnya. Bunyinya terdengar ‘plung….plung’.

Rujak cemplung disebut-sebut hanya bisa ditemukan di daerah Banyuwangi. Sebenarnya, rujak cemplung mirip rujak serut. Hanya saja, buah-buahan di rujak cemplung tidak diserut, tetapi dicacah berbentuk dadu kecil.

Bumbu rujak cemplung menggunakan petis Madura dari ikan, cabai rawit, gula pasir, terasi, air matang, dan cuka werak. Cuka ini terbuat dari fermentasi air kelapa yang dimasukkan ke dalam botol kaca, yang diberikan cabai rawit dan dijemur beberapa hari.

Bahan rujak cemplung terbuat dari potongan buah-buahan seperti pepaya mengkal (setengah matang), mentimun, mangga muda, nanas, bengkuang, dan jambu air. Bahan lainnya ada ubi jalar mentah.

Membuat rujak cemplung pertama-tama, siapkan kuahnya dari campuran bumbu rujak tersebut. Kemudian baru masukkan potongan buah-buahan ke dalam kuahnya. Rujak bisa dinikmati langsung atau ditambah es batu.

7. Rujak Gobet Malang

Rujak gobet.Rujak gobet. Foto: Website Kemenparekraf

Rujak gobet khas Malang memiliki cita rasa perpaduan pedas, manis, dan asam. Rujak gobet berisi berbagai macam buah-buahan seperti kedondong, bengkuang, mangga muda, nanas, mentimun, ubi jalar, jeruk bali, belimbing, jambu, babal (nangka muda), dan kedondong.

Bumbu rujak gobet menggunakan air asam Jawa, cabai rawit, gula merah, garam, gula, dan air secukupnya. Buah-buahan yang sudah diserut, kemudian direndam dalam kuah pedas, manis, dan gurih. Rujak ini biasanya disuguhkan saat upacara kehamilan 7 bulan atau tingkeban atau mitoni.

Simak Video “Tampang Crazy Rich Surabaya Tersangka Penipuan 1,1 Ton Emas Antam

[Gambas:Video 20detik]
(irb/sun)