CABANG sepak bola Banyuwangi sangat selektif menyusun skuad yang disiapkan dalam Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim V tahun 2015. Hanya pemain yang bermental tangguh yang lolos seleksi. Awalnya, proses seleksi berlangsung ketat. Ratusan pemain berbakat mengikuti seleksi tahap pertama. Namun, hanya 44 pemain yang lolos seleksi ke tahap berikutnya. Jumlah pemain tersebut kembali mengerucut. Pada seleksi tahap ketiga, pelatih kepala cabang sepak bola Banyuwangi, Ribut Santoso, berhasil menjaring 28 pemain.
Sedianya, pemain tersebut sudah fix di persiapkan dalam menghadapi ajang multieven di Banyuwangi. Tetapi, kuota pemain cabang sepak bola ternyata dibatasi. Maksimal, pemain yang masuk terdaftar hanya 20 pemain. Tak ayal, sebanyak delapan pemain terpaksa dicoret. Meski begitu, tidak serta merta para pemain tersebut dicoret. Sebab, para pemain tersebut harus menunjukkan kualitas di atas lapangan. Yang terpenting, pemain layak masuk seleksi karena faktor disiplin.
Hal itu ditegaskan pelatih kepala tim sepak bola proyeksi Porprov, Ribut Santoso. Dia mengungkapkan, sikap indisipliner pemain bakal membawa petaka dalam perjalanan tim. “Sebagian pemain kami coret karena tidak disiplin dalam berlatih,” ungkapnya. Sesuai kuota, cabang sepak bola Banyuwangi akhirnya finis. Sebanyak 20 pemain layak untuk membela panji-panji Bumi Blambangan dalam even dua tahunan itu. “Penjaringan pemain sudah final,” tandasnya.
Saat ini para pemain intens berlatih. Semua pemain melakukan training center di Stadion jajag, Gambiran. “Program latihan terus kami genjot agar anak- anak memiliki stamina yang prima,” katanya. Tujuannya jelas, yakni agar cabang sepak bola Banyuwangi bisa berbicara banyak dalam perhelatan akbar di Banyuwangi Juni mendatang. Khusus cabang sepak bola, pertandingan akan dimulai tanggal 29 mei. “Makanya kita harus siapkan segalanya,” kata pria yang bertugas di Kecamatan Srono itu. (radar)