RADARBANYUWANGI.ID – Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam kajian akhir zaman adalah, Jika Yajuj dan Majuj benar-benar dibebaskan dari kurungannya, apakah mereka bisa sampai ke wilayah Indonesia?
Pertanyaan ini menjadi penting karena, menurut banyak penafsir klasik, tembok Yajuj dan Majuj berada di kawasan Pegunungan Kaukasus.
Maka muncul asumsi, jika mereka keluar dari sana, mungkinkah mereka menyebar sejauh Asia Tenggara, termasuk Nusantara?
Al-Qur’an menyebut dalam Surah Al-Anbiya ayat 96:
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi (min kulli ḥadabin yansilūn).”
Makna ini secara harfiah berarti bahwa mereka akan menyerbu dari berbagai penjuru bumi, dari tempat-tempat tinggi, dan melanda dunia secara masif.
Tafsir Ibn Katsir menjelaskan bahwa jumlah mereka sangat banyak, sampai-sampai setiap satu orang memiliki ribuan keturunan, dan mereka akan membanjiri bumi dalam waktu singkat.
Artinya jangkauan serangan mereka bukan hanya lokal, tapi global.
Tafsir Ulama: Dunia Tidak Akan Luput
Imam Al-Qurthubi dalam Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an menegaskan bahwa kemunculan Yajuj dan Majuj adalah peristiwa besar skala global yang akan mengubah wajah bumi.
Hadis sahih riwayat Muslim menyebut bahwa mereka akan menghancurkan apa saja yang mereka lewati, meminum air dari danau-danau hingga kering, dan menghancurkan pertanian serta kehidupan penduduk bumi.
Hanya sedikit yang bisa selamat, dan tidak ada kekuatan militer manusia yang mampu menahan mereka.
Baca Juga: Ciri-ciri Bangsa Yajuj dan Majuj, Malapetaka Final Semua Mahluk Hidup di Bumi yang Masih Jadi Misteri
Dari sini, para ulama berkesimpulan bahwa tidak ada wilayah yang aman, kecuali yang diselamatkan Allah. Maka secara potensi, Indonesia bukan pengecualian.
Realita Geografis: Mungkinkah Sampai ke Indonesia?
Secara modern, Indonesia terpisah oleh lautan dan termasuk kepulauan paling selatan dan timur dari daratan Asia.
Page 2
Namun, beberapa hal membuat penyebaran Yajuj dan Majuj tetap memungkinkan:
Laut tidak menjadi penghalang. Dalam literatur hadis, disebutkan mereka meminum air dan melintasi sungai-sungai besar.
Bahkan disebutkan akan mencapai Gunung Tursina dan wilayah Syam. Maka tidak menutup kemungkinan mereka juga menyeberang benua.
Globalisasi dan Teknologi Transportasi. Jika Yajuj dan Majuj muncul pada masa peradaban tinggi, bukan tidak mungkin mereka memanfaatkan atau menghancurkan sistem transportasi global untuk memperluas wilayah penyerangan.
Indonesia sebagai wilayah subur dan strategis. Jika dilihat dari sudut pandang geopolitik akhir zaman, wilayah yang masih memiliki sumber air, hutan, dan populasi besar akan menjadi target alami kaum perusak.
Apakah Penduduk Konoha Bisa Selamat?
Pertanyaan ini sejatinya tidak hanya menyangkut lokasi, tapi iman dan perlindungan Allah.
Dalam hadis disebutkan, hanya Nabi Isa dan para pengikutnya yang berlindung di bukit bisa selamat dari serangan Yajuj dan Majuj. Dan setelah mereka dibinasakan oleh ulat di leher mereka atas izin Allah, barulah bumi kembali damai.
Artinya, keselamatan bukan karena kita jauh, tapi karena perlindungan Allah. Meski Indonesia berada di ujung selatan Asia, tidak berarti otomatis aman jika tidak mendapat perlindungan dari-Nya.
Berdasarkan dalil-dalil Qur’an dan hadis, serta analisis geografis, sangat mungkin bahwa Yajuj dan Majuj bisa menyebar hingga ke wilayah seperti Indonesia.
Ini menegaskan bahwa fitnah akhir zaman bersifat global dan tidak bisa dihindari dengan berpindah lokasi saja.
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Salah satu pertanyaan yang sering muncul dalam kajian akhir zaman adalah, Jika Yajuj dan Majuj benar-benar dibebaskan dari kurungannya, apakah mereka bisa sampai ke wilayah Indonesia?
Pertanyaan ini menjadi penting karena, menurut banyak penafsir klasik, tembok Yajuj dan Majuj berada di kawasan Pegunungan Kaukasus.
Maka muncul asumsi, jika mereka keluar dari sana, mungkinkah mereka menyebar sejauh Asia Tenggara, termasuk Nusantara?
Al-Qur’an menyebut dalam Surah Al-Anbiya ayat 96:
“Hingga apabila dibukakan (tembok) Yajuj dan Majuj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi (min kulli ḥadabin yansilūn).”
Makna ini secara harfiah berarti bahwa mereka akan menyerbu dari berbagai penjuru bumi, dari tempat-tempat tinggi, dan melanda dunia secara masif.
Tafsir Ibn Katsir menjelaskan bahwa jumlah mereka sangat banyak, sampai-sampai setiap satu orang memiliki ribuan keturunan, dan mereka akan membanjiri bumi dalam waktu singkat.
Artinya jangkauan serangan mereka bukan hanya lokal, tapi global.
Tafsir Ulama: Dunia Tidak Akan Luput
Imam Al-Qurthubi dalam Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an menegaskan bahwa kemunculan Yajuj dan Majuj adalah peristiwa besar skala global yang akan mengubah wajah bumi.
Hadis sahih riwayat Muslim menyebut bahwa mereka akan menghancurkan apa saja yang mereka lewati, meminum air dari danau-danau hingga kering, dan menghancurkan pertanian serta kehidupan penduduk bumi.
Hanya sedikit yang bisa selamat, dan tidak ada kekuatan militer manusia yang mampu menahan mereka.
Baca Juga: Ciri-ciri Bangsa Yajuj dan Majuj, Malapetaka Final Semua Mahluk Hidup di Bumi yang Masih Jadi Misteri
Dari sini, para ulama berkesimpulan bahwa tidak ada wilayah yang aman, kecuali yang diselamatkan Allah. Maka secara potensi, Indonesia bukan pengecualian.
Realita Geografis: Mungkinkah Sampai ke Indonesia?
Secara modern, Indonesia terpisah oleh lautan dan termasuk kepulauan paling selatan dan timur dari daratan Asia.