Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Atasi Puncak Arus Mudik 2024 di Jalur Penyeberangan Ketapang-Gilmanuk, ASDP Kerahkan Dua Kapal Bantuan

atasi-puncak-arus-mudik-2024-di-jalur-penyeberangan-ketapang-gilmanuk,-asdp-kerahkan-dua-kapal-bantuan
Atasi Puncak Arus Mudik 2024 di Jalur Penyeberangan Ketapang-Gilmanuk, ASDP Kerahkan Dua Kapal Bantuan
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Puncak arus mudik Lebaran dari Bali mulai tampak Minggu (7/4). Puluhan ribu orang menyeberang dengan berbagai jenis kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang.

Dari data ASDP Ketapang, ada 71.280 orang yang menyeberang dari Gilimanuk pada Sabtu (6/4) lalu. Sedangkan untuk kendaraan roda dua sebanyak 13.336 unit.

Angka tersebut jauh meningkat dibanding jumlah penumpang pada Jumat (5/4). Ada peningkatan sampai 17.728 orang penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk. Sedangkan kendaraan roda dua meningkat 4.087 unit.

Baca Juga: Tepat Hari Ini, 5 April 1981 Serial Boneka Si Unyil Mengudara Kali Pertama Lewat Siaran TVRI

Sementara pada Minggu (7/4) hingga pukul 14.00, sudah ada 48.574 pemudik yang menyeberang dari Gilimanuk. Dengan jumlah kendaraan roda dua mencapai 10.940 unit dan kendaraan roda empat mencapai 4.057 unit.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ratusan penumpang terus berdatangan bersama dengan kapal-kapal yang tiba di Pelabuhan Ketapang.

Panjangnya antrean di Pelabuhan Gilimanuk, menandakan masih banyak penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.

Thoriq, 34, salah seorang penumpang kapal mengaku harus menunggu enam jam untuk bisa naik ke atas kapal. Pria yang selama ini bekerja di Batam itu mengaku menggunakan jalur darat untuk pulang kampung ke Banyuwangi.

Setelah turun di Bandara Ngurah Rai, Thoriq melanjutkan perjalanan menggunakan mobil menuju Pelabuhan Gilimanuk.

”Sampai di pelabuhan jam 3 sore, naik kapal baru jam 9 malam lebih seperempat,” jelasnya.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Roodhin Firmana mengatakan, sesuai prediksi, peningkatan kendaraan dalam jumlah besar akan terjadi pada Sabtu (6/4) dan Minggu (7/4).

ASDP memaksimalkan seluruh fungsional dermaga, termasuk empat dermaga LCM Gilimanuk yang berpasangan dengan tiga dermaga LCM Ketapang dan dermaga Bulusan.

”Puncak mudik sudah mulai Sabtu, nanti akan berjalan sampai H-1 (9/4),” jelasnya.

Korsatpel BPTD Ketapang Bayu Kusumo Nugroho menambahkan, kemarin menjadi salah satu titik puncak arus mudik dari Bali menuju Pulau Jawa.

Di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, pihaknya menambah jumlah kapal yang beroperasi. Dari awalnya hanya 27 unit per hari menjadi 35 unit.


Page 2

Penambahan kapal dilakukan untuk mempercepat perpindahan penumpang dari Gilimanuk menuju Ketapang.

”Jumlah kapal perbantuan juga bertambah. Dari yang sebelumnya empat menjadi enam,” kata Bayu.

Ramada_-monitoring-macet-1-2485287710.jp

PANTAU LEWAT CCTV: Bagian Humas PT ASDP Ketapang memantau kepadatan arus mudik lewat layar monitor di ruang General Manager ASDP Ketapang Syamsudin, Minggu (7/4). (Ramada Kusuma)

Keenam kapal perbantuan meliputi KMP Nawasena, KMP Jatra II, KMP Trimas Laila, KMP Munich I, KMP Swarna Cakra, dan KMP Dharma Kencana 9. Semua kapal perbantuan menerapkan sistem tiba bongkar berangkat (TBB).

Meskipun tak memuat banyak kendaraan dari Ketapang, kapal harus segera kembali ke Gilimanuk untuk mengangkut penumpang.

”Arus mudik mulai semakin tinggi, jadi ada delapan kapal yang menggunakan sistem TBB. Sisanya tetap normal karena penumpang dari arah Ketapang juga lumayan,” jelas Bayu.

Enam kapal perbantuan akan dioperasikan hingga H-1 Lebaran atau sampai Selasa (9/4). Setelah itu, enam kapal tersebut akan off dan kembali beroperasi pada H+1 ketika arus balik dimulai.

”Kami prediksi puncaknya nanti pada 9 April, enam kapal perbantuan tetap beroperasi. Untuk dermaga ponton kami berlakukan kondisional, terutama ketika kapal dengan rampdoor samping terlalu lama mengapung di lautan,” tandas Bayu. (fre/aif/c1)


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Puncak arus mudik Lebaran dari Bali mulai tampak Minggu (7/4). Puluhan ribu orang menyeberang dengan berbagai jenis kendaraan menuju Pelabuhan Ketapang.

Dari data ASDP Ketapang, ada 71.280 orang yang menyeberang dari Gilimanuk pada Sabtu (6/4) lalu. Sedangkan untuk kendaraan roda dua sebanyak 13.336 unit.

Angka tersebut jauh meningkat dibanding jumlah penumpang pada Jumat (5/4). Ada peningkatan sampai 17.728 orang penumpang yang menyeberang dari Gilimanuk. Sedangkan kendaraan roda dua meningkat 4.087 unit.

Baca Juga: Tepat Hari Ini, 5 April 1981 Serial Boneka Si Unyil Mengudara Kali Pertama Lewat Siaran TVRI

Sementara pada Minggu (7/4) hingga pukul 14.00, sudah ada 48.574 pemudik yang menyeberang dari Gilimanuk. Dengan jumlah kendaraan roda dua mencapai 10.940 unit dan kendaraan roda empat mencapai 4.057 unit.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, ratusan penumpang terus berdatangan bersama dengan kapal-kapal yang tiba di Pelabuhan Ketapang.

Panjangnya antrean di Pelabuhan Gilimanuk, menandakan masih banyak penumpang dan kendaraan yang akan menyeberang ke Pulau Jawa.

Thoriq, 34, salah seorang penumpang kapal mengaku harus menunggu enam jam untuk bisa naik ke atas kapal. Pria yang selama ini bekerja di Batam itu mengaku menggunakan jalur darat untuk pulang kampung ke Banyuwangi.

Setelah turun di Bandara Ngurah Rai, Thoriq melanjutkan perjalanan menggunakan mobil menuju Pelabuhan Gilimanuk.

”Sampai di pelabuhan jam 3 sore, naik kapal baru jam 9 malam lebih seperempat,” jelasnya.

Humas PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk Roodhin Firmana mengatakan, sesuai prediksi, peningkatan kendaraan dalam jumlah besar akan terjadi pada Sabtu (6/4) dan Minggu (7/4).

ASDP memaksimalkan seluruh fungsional dermaga, termasuk empat dermaga LCM Gilimanuk yang berpasangan dengan tiga dermaga LCM Ketapang dan dermaga Bulusan.

”Puncak mudik sudah mulai Sabtu, nanti akan berjalan sampai H-1 (9/4),” jelasnya.

Korsatpel BPTD Ketapang Bayu Kusumo Nugroho menambahkan, kemarin menjadi salah satu titik puncak arus mudik dari Bali menuju Pulau Jawa.

Di Pelabuhan Ketapang dan Gilimanuk, pihaknya menambah jumlah kapal yang beroperasi. Dari awalnya hanya 27 unit per hari menjadi 35 unit.