BANYUWANGI – Kementerian Perhubungan dan Pemkab Banyuwangi bersepakat mengakselerasi pengembangan Bandara Blimbingsari, Banyuwangi, Jawa Timur.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama antara Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di Kementerian Perhubungan, Jumat (18/8/2017).
“Bandara Banyuwangi perkembangannya bagus, maka kita akselerasi. Ini juga bagian dari pelaksanaan Nawacita Presiden Jokowi, yaitu membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi daerah strategis. Banyuwangi bisa menjadi penggerak ekonomi di timur Jawa. Di kerjasama ini kami atur apa yang harus dikerjakan kedua belah pihak,” ujar Agus.
Mulai akhir tahun, sejumlah infrastruktur Bandara Banyuwangi mulai dibangun dan ditingkatkan, mulai dari apron (tempat parkir pesawat), penebalan landasan, hingga perpanjangan landasan yang bisa didarati Boeing 737-900 generasi terbaru. Dana sekitar Rp 300 miliar akan dialokasikan untuk pengembangan sejumlah infrastruktur tersebut.
“Targetnya semua Agustus 2018 selesai, karena sebagian pesawat menteri keuangan dari seluruh dunia akan mendarat di Banyuwangi untuk pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali. Ini kesempatan pula bagi Banyuwangi yang juga sedang mengembangkan peluang adanya penerbangan internasional nantinya, artinya ada prospek jadi international airport,” kata Agus.
Dia mengatakan, Kemenhub juga bakal mempercepat sinergi dengan BUMN pengelola bandara PT Angkasa Pura II yang akan mengoperasikan Bandara Banyuwangi.
“Surat dari AP II sudah saya terima. Jadi ini karena prospeknya menarik, maka BUMN AP II tertarik berinvestasi. Pemerintah tentu menyambut gembira, nanti AP II yang mengelola,” ujarnya.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berterima kasih atas komitmen pemerintah pusat yang terus mendukung pengembangan Banywangi.
“Saya kira ini model sinergi yang bagus. Apa yang bisa dikerjakan daerah, ya kami kerjakan. Yang tidak, pemerintah pusat turun tangan. Jadi semua pararel dan saling dukung,” ujarnya.
Jumlah penumpang juga terus melonjak. Pada 2011, jumlah penumpang baru 7.826 orang per tahun, lalu melonjak hingga 1.339 persen menjadi 112.661 orang pada 2016. (timesbanyuwangi.com)