Radarbanyuwangi.id – Banjir terjadi di sejumlah perumahan penduduk yang ada di pinggir pesisir Pantai Muncar Senin (8/4).
Banjir akibat ombak pasang itu juga menerjang pelabuhan dan pasar ikan di Brak Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.
Gelombang pasang dengan ketinggian dua hingga tiga meter, menerjang perkampungan warga hingga mengakibatkan genangan air laut.
Bahkan mendekati pukul 12.00, air laut belum menunjukkan tanda-tanda surut.
“Sejumlah kawasan pesisir mulai dari Banyuwangi hingga Muncar terdampak banjir rob akibat gelombang laut yang tinggi,” kata Plt Kepala Dinas Perikanan Banyuwangi, Surya Bintang Samudra.
Menurut Surya, sejumlah pantai yang terdampak banjir rob ini Pantai Tratas Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar; Pantai Brak Kalimoro Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar; Pantai Gumuk Kantong, Desa Kumendung, Kecamatan Muncar; Pantai Ria Bomo, Desa Bomo, Kecamatan Blimbingsari; Pantai Sobo dan Pantai Cemara Kelurahan Pakis, Kecamatan Banyuwangi.
“Dari sejumlah tempat yang terdampak banjir rob itu, ada beberapa fasilitas yang mengalami kerusakan seperti TPI Brak Kalimoro yang pasangan paving terlepas dan gedung pemantau tergerus air laut,” katanya.
Untuk Pantai Ria Bomo, jelas dia, tanaman di sepanjang bibir pantai tumbang. Di lokasi wisata Gumuk kantong ketinggian air sampai lutut orang dewasa.
Di Pantai Cemara Pakis terjadi abrasi dengan lebar delapan meter dan panjang 200 meter, serta menumbangkan pohon Cemara sekitar 150 tanaman.
“Di Pantai Satelit Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar ada dua perahu rusak, alhamdulillah sampai saat ini tidak ada laporan korban jiwa,” jelasnya seraya menyebut ketinggian air banjir rob ini tiga meter.
Sejumlah pedagang di sekitar tempat pelelangan ikan (TPI) Brak Kalimoro Muncar, para pedagang merasa was-was. Luapan air menggenang setinggi 30 hingga 50 centimeter.
Di Dusun Kalimoro, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, ada tiga bangunan yang rusak akibat diterjang ombak. Kerusakan bangunan itu menyebabkan tembok ambrol. Para nelayan di Pelabuhan Muncar enggan melaut dan memilih untuk menepikan perahunya.
“Tidak ada korban jiwa kerusakan hanya pada paving yang rusak akibat terjangan ombak,” ujar Dimas Bayu Segara, salah satu tokoh nelayan Muncar.(ddy/abi)
