Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Banyuwangi Kampanyekan Pemenuhan Nutrisi & Kesehatan Pada Remaja Putri

Foto: merdeka
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Foto: merdeka

BANYUWANGI – Banyuwangi menggaungkan pemenuhan nutrisi dan kesehatan pada remaja putri. Didukung lembaga kesehatan internasional Nutrition International (NI), Banyuwangi menggelar Kampanye Bebas Anemia yang diikuti ratusan remaja putri di SMKN 1 Banyuwangi.

Presiden Direktur & CEO Nutrition International Joel Spicer, Wakil Duta besar Australia untuk Indonesia Allaster Cox, dan Ketua TP PKK Banyuwangi Dani Azwar Anas yang merupakan istri Bupati Banyuwangi hadir dalam kampanye tersebut.

“Anemia masih menjadi momok menakutkan terutama bagi para wanita,” ujar Joel seperti dilansir dari Merdekacom, Kamis (18/7/2019).

“Sebanyak 600 juta perempuan di dunia harus menderita anemia. Padahal, PBB menargetkan pada tahun 2025, harus diupayakan penurunan angka tersebut sebesar 50 persen. Adapun angka anemia di Indonesia sebesar 40 persen,” papar Joel.

Joel mengatakan, status gizi remaja putri dan ibu hamil saling berkaitan. Apabila remaja putri gizinya kurang baik dan hamil lalu punya anak, maka bayinya berisiko lahir dengan berat badan rendah.

“Kita bersama harus memberikan nutrisi yang baik pada remaja putri agar mereka bisa menggapai cita-citanya. Kekurangan anemia dan nutrisi bisa menyebabkan mereka tidak fokus dan ini mengganggu perkembangan mereka,” ujar Joel.

Dia mengaku, pihaknya ingin membantu masalah ini agar remaja putri bisa tercukupi nutrisinya hingga mereka memasuki masa melahirkan kelak.

Dalam kesempatan itu, Joel mengaku sangat senang bisa mendukung program kesehatan yang telah berjalan di Banyuwangi. Banyuwangi sendiri dinilainya sebagai salah satu daerah yang mempunyai perhatian tinggi pada kesehatan warganya. Khususnya remaja putri dan Ibu hamil.

“Kami mendukung program-program yang telah dijalankan Banyuwangi. Kami memberi apresiasi pada Banyuwangi yang peduli pada isu ini, sehingga kami pun menggelar kampanye di sini,” kata Joel.

Dukungan yang diberikan oleh Nutrition International (NI) di antaranya memberikan asistensi teknis dan pelatihan kepada tenaga kesehatan tentang pencegahan anemia dan memastikan program tersebut berjalan. Juga memberi pengetahuan tentang gizi berimbang bagi remaja dan kaum ibu.

Sementara itu, Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa Banyuwangi telah memberi perhatian lebih pada pemenuhan nutrisi bagi kesehatan remaja putri. Hal ini dilakukan mengingat pentingnya hal tersebut.

“Kecukupan nutrisi sangat penting bagi perempuan mengingat peranan mereka yang semakin besar seiring dengan perjalanan hidupnya. Mulai menjadi pelajar hingga kelak saat berumah tangga,” papar kata Dani, panggilan akrabnya.

Dani menjelaskan bahwa kampanye tentang pemenuhan nutrisi bagi remaja putri telah dilakukan Banyuwangi sejak 2016.

“Tidak hanya pada masalah pemenuhan zat besi, namun mulai yodium hingga nutrisi secara menyeluruh,” ungkap Dani.

Dani lalu mencontohkan program Anak Tokcer, Si Jari Merah (Generasi Remaja Putri Merdeka dari Kurang Darah) hingga program pemenuhan garam yodium yang didistribusikan lewat penjual sayur.

“Saya bersyukur, progressnya menunjukkan hasil yang positif,” imbuh Dani.

Menurut data Dinas Kesehatan Banyuwangi, sudah ada penurunan 10 – 12 persen bagi remaja yang mengalami anemia.

Ditambahkan Country Director Indonesia Nutrition International Sri Kusyuniati, program ini sebenarnya sudah berjalan selama dua tahun.

“Kami sangat gembira dengan kerjasama ini karena Banyuwangi sangat peduli dan kreatif dalam program-program yang dijalankan,” ungkap Kusyuniati.

Dia memastikan bahwa program pemerintah dalam mewujudkan kesehatan perempuan berjalan dengan baik.

“Selain masalah kesehatan anemia, kami juga konsen pada pencegahan stunting lewat kecukupan yodium pada ibu hamil,” pungkas Kusyiniati.