Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Baru 2 Tahun Dibangun, Jembatan Penghubung 2 Desa Ambrol

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Baru dua tahun dibangun, jembatan Kebangkitan yang menghubungkan dua Desa yaitu Desa Kemiri, Kecamatan Singojuruh dan Desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, terlihat bolong dan menganga yang membuat khawatir para pengguna jalan.

Jembatan yang berada di jalan Kebangkitan yang berlokasi di jalan tembus antara Desa Kemiri dan Desa Gendoh terlihat ambrol dan sayap jembatan hanyut ditengah sungai.

Proyek jembatan yang diketahui dari PU Bina Marga dan Cipta Karya Kabupaten Banyuwangi, yang dibangun pada tahun 2016 tersebut terlihat amburadul sehingga tidak ada kekuatan sehingga bisa ambrol terkikis air.

Salah satu warga yang melintas di jembatan yang bernama Salim, mengatakan bahwa jembatan itu dibangun 2 tahun yang lalu, “diduga saat pertama pembangunan sudah kelihatan kalau pengerjaannya asal–asalan mas, buktinya baru dua tahun saja sudah ambrol,” ungkapnya.

Jembatan Kebangkitan yang dibangun mulai dari awal memang terlihat pengerjaan bangunan terkesan sembrono dan amburadul itu terlihat cara pengerjaanya tidak adanya sama sekali galian. “Galian pondasi terlihat tidak ada sehingga kekuatannya tidak ada sama sekali,” tambahnya.

Sementara itu, M. Suparlan PJ Kepala Desa Kemiri Kecamatan Singojuruh saat di konfirmasi mengatakan, dirinya sudah melaporkan kejadian tersebut kepada PU Bina Marga Banyuwangi.

“Jembatan Kebangkitan yang kondisinya ambrol tersebut sudah di cek oleh pihak Dinas PU Bina Marga tinggal tunggu waktu pengerjaanya saja,” terangnya.

Dirinya juga membenarkan jika proyek tersebut adalah proyek dari PU Bina Marga Kabupaten, namun terkait CV siapa yang mengerjakan dirinya tidak mengetahuinya.

“Proyek Jembatan tersebut memang dari PU Bina Marga tapi saya tidak tahu CV atau PT mana yang mengerjakan,” terangnya lagi.

M. Suparlan juga menambahkan, kendati demikian dirinya juga menyayangkan pengerjaan proyek tersebut. “Karena baru dua tahun pengerjaan kok sudah rusak, itu menandakan pengerjaanya asal – asalan,” pungkasnya.