Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Basmi Kupu, Pohon Dibor

DIOBATI: Kepala DKP Arief Setiawan dan Kabid Kehutanan Suparlan mengebor tanaman yang terserang hama kupu-kupu di Jalan Wijaya Kusuma, Banyuwangi, kemarin.
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
DIOBATI: Kepala DKP Arief Setiawan dan Kabid Kehutanan Suparlan mengebor tanaman yang terserang hama kupu-kupu di Jalan Wijaya Kusuma, Banyuwangi, kemarin.

BANYUWANGI – Pemkab langsung membasmi hama kupu-kupu yang menyerang pepohonan di sepanjang Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri, Banyuwangi. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) bersama Dinas Pertanian, Kehutanan, dan Perkebunan (Disperhutbun) bersama-sama mengecek dan mengobati tanaman tersebut.

Dalam pembasmian hama kupu-kupu putih itu, tim DKP dipimpin langsung Kepala DKP Banyuwangi, H. Arief Setiyawan, dan tim Disperhutbun dipimpin kepala bidang (kabid) kehutanan Suparlan. “Yang tahu caranya dalam membasmi itu Disperhutbun, makanya kita basmi bareng- bareng,” ujar Arief Setiyawan. Pembasmian hama kupu-kupu putih di sejumlah pohon itu dilakukan dengan metode takik.

Petugas melukai batang pohon dan selanjutnya lubang tersebut disuntik cairan insektisida. “Cara takik menggunakan alat bor ini cara yang lebih mudah dan efektif,” kata Kabid Kehutanan pada Disperhutbun Banyuwangi, Suparlan. Menurut Suparlan, untuk membasmi hama pada pohon di Jalan Wijaya Kusuma itu sebenarnya bisa dilakukan dengan cara penyemprotan.

Tapi metode penyemprotan tersebut agak sulit dilakukan, karena pohon yang diserang hama itu cukup tinggi. “Kalau di semprot, dikhawatirkan obat nya menyebar dan justru mengancam kesehatan warga,” jelasnya. Selain dibor, pembasmian hama tersebut juga bisa dilakukan injeksi. Penyuntikan in sektisida terutama dilakukan untuk pohon yang masih berukuran kecil. “Kalau pohonnya masih kecil, tidak mungkin di bor, makanya kita pakai cara in jeksi,” ungkapnya.

Suparlan menjelaskan, hama kupu-kupu putih tersebut sebenarnya tidak membuat pohon mati. Namun, bila hama tersebut berkembang biak, maka ke pompongnya bisa menjadi pa rasit bagi pohon tersebut. “Daunnya bisa habis dimakan ulat yang masih belum menjadi kupu-kupu,” cetusnya. Cara takik yang digunakan dalam pembasmian tersebut merupakan sistemik. Insektisida yang dimasukkan dalam batang pohon yang sudah dibor akan menjalar ke seluruh bagian tumbuhan.

“Kupu-kupu akan mati keracunan,” bebernya. Berdasar pantauan wartawan Jawa Pos Radar Banyuwangi, hama kupu-kupu putih berukuran kecil itu ternyata bukan hanya menyerang pohon di tepi jalan. Sejumlah tanaman buah milik warga, seperti belimbing dan mangga, juga diserang hama tersebut. “Semua akan kita basmi,” sebut Kepala DKP Banyuwangi, Arief. Seperti diberitakan sebelumnya, hama kupu-kupu merajalela di sepanjang Jalan Wijaya Kusuma, Kecamatan Giri, Banyuwangi, akhir-akhir ini.

Ratusan pohon berbagai jenis di tepi jalan tersebut rusak karena diserang kupu-kupu warna putih berukuran kecil tersebut. Setiap batang pohon di Jalan Wijaya Kusuma selalu dipenuhi hewan warna putih. Saking banyaknya kupu-kupu di setiap po hon, pertumbuhan pohon pun terganggu.

“Pohon bisa mati diserang hama (kupu-kupu putih) itu,” cetus Wili, salah satu warga yang tinggal di Jalan Wijaya Kusuma. Kupu-kupu warna putih yang me nyerang pepohonan itu, jelas dia, sudah berlangsung sejak sebulan lalu. Hingga kini be lum ada penanganan sama se kali dari pemerintah. “Hama ku pu-kupu ini berkembang biak, jadi jumlahnya terus bertambah banyak,” kata Wili. (radar)