Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Bendung Tablet, Koran Disarankan Tiru Majalah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
CEO RAK HAARETZ: Grig Davidovitz, pembicara dari Israel, saat paparan di Newsroom Group di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).

JADWAL kegiatan Publish Asia 2012 yang dihelat WAN-IFRA (asosiasi koran sedunia) sangatlah padat. Hampir seluruh hall di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) di Nusa Dua, Bali, itu sibuk sejak pukul 09.00 Wita pagi hingga malam hari.

Sekadar diketahui, arena BNDCC memiliki lima hall dengan kapasitas yang berbeda. Ruangan yang paling besar bernama ballroom 5. Ruangan ini mampu menampung 700 delegasi dengan posisi duduk roundtable. Ada sekitar seratus meja yang masing-masing diisi delapan kursi.

Semua anggota delegasi hanya berkumpul di ballroom 5 tersebut pada saat acara tertentu, misalnya seremoni pembukaan, galadinner, diskusi umum, dan penyerahan penghargaan untuk pemenang award. Selain mengikuti beberapa acara general tersebut, masing-masing kelompok juga akan mengikuti diskusi dan pemaparan materi dari narasumber di ruang pertemuan tersendiri.

Nah, kelompok kami yakni group Newsroom yang beranggota para chief editor (pemimpin redaksi) dan managing editor (redaktur pelaksana) mendapat “ruang kelas” di ballroom 2. Ada sekitar 150 anggota kelompok Newsroom. Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, India, Hongkong, China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Uni Emirat Arab, dan ada pula yang berasal dari Israel.

Ada juga anggota kelompok yang datang dari Inggris, Denmark, Swedia, dan Kanada. Dalam sehari, rata-rata kelompok kami mengikuti tujuh sesi pemberian materi. Lantaran ini pertemuan internasional, pengantar yang diberikan pemateri dan dialog menggunakan bahasa Inggris. Tentu saja dialek bahasa Inggris yang digunakan berbeda-beda sesuai lidah masing-masing peserta.

Hal itu tak jadi masalah besar bagi kami, karena intinya adalah komunikasi. Meski ngomong Inggris belepotan, semua bisa memahami pesan yang disampaikan. Nah, ada banyak materi tentang keredaksian koran yang dibahas di kelompok ini. Tapi maaf, mungkin saya tidak bisa membeberkan satu per satu kepada publik. Bukan lantaran saya pelit berbagi informasi kepada pembaca, tapi semata-mata karena materi yang disampaikan sangat bersifat teknis.

Memang ada beberapa materi teknis yang mungkin bisa dicerna pembaca. Misalnya materi yang disampaikan Peter Ong, CEO Checkout Pty Australia. Dia membeberkan data pesatnya penjualan tablet di dunia. Setidaknya ada 326 juta
tablet yang terjual hingga saat ini. Menurut Ong, booming kepemilikan tablet tak akan berhenti sampai di sini. Pesatnya pertumbuhan tablet akan disertai tumbuhnya fitur-fitur khusus tablet.

Khusus tablet produksi ipad saja, fitur-fitur yang biasa disebut apps tersebut bermunculan bak jamur tumbuh di musim hujan. Saking banyaknya, jumlahnya sudah nyaris tak terhitung dan terus bertambah setiap hari. Munculnya aplikasi tablet tersebut juga merambah dunia media informasi. Aplikasi koran dan majalah untuk tablet pun bermunculan seolah tak terbendung.

Fakta inilah yang membuat miris para pebisnis media cetak. Oleh karena itu, Peter Ong menyarankan agar koran segera meniru gaya penulisan dan tampilan majalah. Selain isi beritanya sangat mendalam, tampilan majalah terkesan “berbeda” . Menurutnya, di mana-mana semua tampilan koran mirip. Tapi, seolah-olah tak satu pun dari sekian banyak majalah itu yang mirip satu sama lain.

Namun, untuk membuat hal semacam itu, tentu tantangannya sangat berat. Para kru redaksi majalah memiliki banyak waktu dalam bekerja, sedangkan kru redaksi koran harus dikejar-kejar waktu deadline setiap hari. Sementara itu, dari sekian banyak pemateri, ada satu pemateri yang berasal dari Israel. Dia adalah Grig Davidovitz, CEO RAK Haaretz. Secara umum, Grig mengibaratkan berita ibarat sungai dan bukan seperti danau. Sebab, elemen-elemen dalam berita mengalir terus layaknya aliran air sungai.

Agar berita kita bagus, kita harus pandai memilih dan menyusun bermacam elemen yang terus mengalir tersebut. Terkait maraknya majalah web dan koran
web, Grig pada kesimpulan akhir memiliki satu pertanyaan besar. Pertanyaannya adalah, ‘’Akankan koran mati?’’ Sebelum turun dari podium, lelaki dari Israel tersebut menutup sesi materi dengan jawaban menggelitik, “Who care?” (radar)

Kata kunci yang digunakan :