Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Wataknya Mudah Berubah, Pemilik Weton Senin Pahing 9 Juni 2025 Rentan Dikhianati

wataknya-mudah-berubah,-pemilik-weton-senin-pahing-9-juni-2025-rentan-dikhianati
Wataknya Mudah Berubah, Pemilik Weton Senin Pahing 9 Juni 2025 Rentan Dikhianati

RADARBANYUWANGI.ID — Hari ini, Senin (9/6/2025), bertepatan dengan 12 Besar 1958 dalam penanggalan Jawa dan 12 Dzulhijjah 1446 Hijriah.

Dalam perhitungan weton Jawa, hari ini jatuh pada Senen Pahing yang diyakini membawa karakter unik serta berbagai pengaruh spiritual dan sosial bagi kelahiran di hari tersebut.

Berdasarkan primbon Jawa, dina Senen dikenal memiliki watak yang mudah berubah, menarik, dan sering mendapat simpati dari banyak orang.

Sementara pasaran Pahing menggambarkan pribadi yang materialistis, penuh perhitungan dalam mengejar keuntungan, namun tetap memiliki semangat menolong dan kemandirian yang tinggi.

Meski demikian, karakter ini juga dibarengi dengan sisi emosional yang kuat.

Mereka yang berweton Senen Pahing dikenal memiliki amarah yang menakutkan saat tersinggung, serta sering kali mengalami kesulitan saat kehilangan sesuatu—baik benda maupun hubungan—karena jarang berhasil menemukannya kembali.

Dalam hitungan Hastawara, hari ini dinaungi oleh unsur Guru yang menggambarkan potensi kepemimpinan, kharisma, dan daya tarik tinggi.

Dari sisi Sadwara, hadir unsur Tungle, yang menunjukkan tanggung jawab besar namun dibarengi dengan kecenderungan untuk membantah atau berseberangan pendapat.

Sementara Sangawara yang jatuh pada unsur Tulus melambangkan ketekunan, kelembutan, serta sikap dermawan.

Dalam Pancasuda, hari ini berada di bawah pengaruh Bumi Kapethak, yang menandakan kesukaan pada kerja keras, namun juga rawan mengalami kekecewaan.

Rakam hari ini adalah Kala Tinantang, sebuah simbol keberanian yang dapat memicu konflik dengan orang lain.

Secara keseluruhan, hari ini jatuh dalam wuku Marakeh, yang dinaungi oleh Dewa Bumi Bethara Surenggana.

Pohon simboliknya adalah Trengguli, dengan buah yang indah namun bunga yang tidak bermanfaat.

Ini menggambarkan sosok yang tidak dapat disuruh pergi jauh namun selalu menarik perhatian dalam sebuah pertemuan.


Page 2

Selain itu, simbol umbul-umbul yang terbalik menggambarkan kecepatan dalam meraih kesuksesan, namun disertai dengan godaan untuk memamerkan hasilnya.

Wuku Marakeh juga dipercaya cocok untuk kegiatan seperti menanam padi, memperbaiki rumah, serta membenahi pekarangan.

Namun tidak dianjurkan untuk memulai pekerjaan sambilan, menjalin hubungan asmara baru, ataupun berpindah tempat tinggal. Arah utara juga sebaiknya dihindari selama wuku ini berlangsung.

Dari sisi spiritual, anjuran sesaji berupa nasi gurih, ikan, lima macam sayuran, dan juadah dari pasar bisa dilakukan untuk menolak bala.

Sementara itu, membaca sholawat sebanyak 100 kali juga disarankan sebagai bentuk perlindungan diri.

Dengan demikian, Senen Pahing hari ini membawa banyak potensi baik, terutama dalam hal kepemimpinan dan kemandirian.

Namun kehati-hatian tetap diperlukan, khususnya dalam menjaga emosi dan menghindari konflik yang tidak perlu. (*)


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID — Hari ini, Senin (9/6/2025), bertepatan dengan 12 Besar 1958 dalam penanggalan Jawa dan 12 Dzulhijjah 1446 Hijriah.

Dalam perhitungan weton Jawa, hari ini jatuh pada Senen Pahing yang diyakini membawa karakter unik serta berbagai pengaruh spiritual dan sosial bagi kelahiran di hari tersebut.

Berdasarkan primbon Jawa, dina Senen dikenal memiliki watak yang mudah berubah, menarik, dan sering mendapat simpati dari banyak orang.

Sementara pasaran Pahing menggambarkan pribadi yang materialistis, penuh perhitungan dalam mengejar keuntungan, namun tetap memiliki semangat menolong dan kemandirian yang tinggi.

Meski demikian, karakter ini juga dibarengi dengan sisi emosional yang kuat.

Mereka yang berweton Senen Pahing dikenal memiliki amarah yang menakutkan saat tersinggung, serta sering kali mengalami kesulitan saat kehilangan sesuatu—baik benda maupun hubungan—karena jarang berhasil menemukannya kembali.

Dalam hitungan Hastawara, hari ini dinaungi oleh unsur Guru yang menggambarkan potensi kepemimpinan, kharisma, dan daya tarik tinggi.

Dari sisi Sadwara, hadir unsur Tungle, yang menunjukkan tanggung jawab besar namun dibarengi dengan kecenderungan untuk membantah atau berseberangan pendapat.

Sementara Sangawara yang jatuh pada unsur Tulus melambangkan ketekunan, kelembutan, serta sikap dermawan.

Dalam Pancasuda, hari ini berada di bawah pengaruh Bumi Kapethak, yang menandakan kesukaan pada kerja keras, namun juga rawan mengalami kekecewaan.

Rakam hari ini adalah Kala Tinantang, sebuah simbol keberanian yang dapat memicu konflik dengan orang lain.

Secara keseluruhan, hari ini jatuh dalam wuku Marakeh, yang dinaungi oleh Dewa Bumi Bethara Surenggana.

Pohon simboliknya adalah Trengguli, dengan buah yang indah namun bunga yang tidak bermanfaat.

Ini menggambarkan sosok yang tidak dapat disuruh pergi jauh namun selalu menarik perhatian dalam sebuah pertemuan.