Meski demikian, masyarakat dan maniak bola di Banyuwangi berharap kepedulian itu tidak berhenti sampai di pertemuan tersebut. Mereka juga meminta ada solusi jangka panjang agar nafas Persewangi tidak tersedak masalah finansial saat berlaga di kompetisi musin depan dan seterusnya. Ini penting agar eksistensi tim kebanggaan masyarakat Banyuwangi ini dapat terus dijaga.
Harapan itu datang dari ketua paguyuban mantan pemain Persewangi Ahmad Mustain. Bapak empat anak ini mengaku sanngat mengapresiasi pelaksanaan malam penggalangan dana tersebut. Ini setidaknya membumbukhan asa Laskar Blambangan masih ada nafas untuk mengarungi kompetisi. ‘’Ya, acara itu cukup positif,” katanya.
Hanya saja, Mustain meminta selepas acara itu tidak selesai sampai di sana. Sebab, pemikiran ke depan tetap harus dicarikan solusi. Tujuannya agar Persewangi tetap bisa mandiri dalam menghidupi dirinya sendiri dalam mengarungi kompetisi. Dan, itu bisa seperti itu masih dibutuhkan uluran tangan pemerintah.
Ibarat bayi, Persewangi masih perlu dipapah dan digendong. Solusinya sederhana, untuk jangka panjang pemkab mengkreasi pembentukan peseroan terbatas maupun koperasi. Bila perlu ada badan usaha miliki daerah khusus yang memayungi kegiatan Persewangi.
“Semua solusi ada. Tinggal good will bupati dan semua elemen bola untuk bisa duduk bersama,” ujarnya. Hal yang sama juga dikemukakan penasehat Laros Mania, Bomba Sugiharto. Mantan anggota DPRD itu meminta agar ada solusi jangka panjang untuk Persewangi. Dan itu mutlak karena Persewangi saat ini statusnya merupakan tim profesional yang bermain di di pentas profesional pula.
Seperti diberitakan sebelumnya, jajaran muspida akan menggelar pertemuan malam penggalian dana untuk Persewangi. Acara yang digelar di Pendapa Swagatha Blambangan tadi malam itu diharapkan menjadi solusi atas krisis finansial yang melanda tim berjuluk Laskar Blambangan di pentas Divisi Utama PSSI musim ini. (radar)
