SEMENTARA itu, ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Agus Khoeroni menyampaikan surat dari tiga aliansi desa telah diterima. Tapi, belum bisa memberi jawaban karena masih harus menunggu rapat dengan anggota.
Khoeroni mengaku sudah mengirimkan surat permohonan pemberhentian kepala desa (Kades) Plampangrejo Yudi Wiyono berdasarkan surat pernyataan pengunduran diri kepada Bupati Banyuwangi. “Sudah dikirim semua, termasuk bukti video dan notulen, semua dinyatakan lengkap,” tegasnya.
Surat pengunduran diri Kades Plampangrejo, terang Khoeroni, sudah sampai di Kepala Bagian (Kabag) Hukum Pemkab Banyuwangi, dan sudah melalui proses pembahasan bersama instansi terkait. “Untuk perkembangannya, surat tersebut masih akan dilaksanakan audit atau Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) bersama Inspektorat,” terangnya.
Khoirone mengaku telah berkomunikasi secara intens dengan kabag hukum terkait tindak lanjut surat pengunduran diri Kades Plampangrejo itu. “Terakhir, saya kontak pada Selasa (28/2), dan dijawab masih akan dilakukan PDTT yang hasilnya akan digunakan sebagai bahan kajian,” katanya.
Ketua BPD Plampangrejo itu juga mengatakan, kabag hukum maupun Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) bersedia untuk ditemui oleh perwakilan masyarakat yang ingin menanyakan tindak lanjut surat pengunduran diri tersebut. “Silahkan, boleh ditanyakan langsung, saya akan beri nomornya,” ujarnya.
Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Desa (AMPD) Plampangrejo, Ponirin mengaku belum puas dengan jawaban ketua BPD Plampangrejo. Warga ingin tahu kejelasan dari surat yang dikirim itu. ‘Warga ingin jawaban secara tertulis dan kirim surat pada Bupati Banyuwangi,” katanya.
Bila inspektorat turun untuk melakukan PDTT di desa, lanjut dia, itu artinya permasalahan yang diusut soal penggunaan keuangan desa. “Kami tidak menanyakan itu, yang kami tekankan di sini kejelasan dan tindak lanjut terkait surat pengunduran diri kades,” cetusnya.(gas/abi)
