Radarbanyuwangi.id – Bupati Ipuk Fiestiandani mengapresiasi dua organisasi masyarakat (ormas), yakni Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah dan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) yang menggelar program pengelolaan air bersih.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program pemberdayaan masyarakat untuk kesetaraan gender dan inklusi sosial di bidang infrastruktur (Gesit) yang merupakan inisiatif Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur.
”Pemkab memiliki perhatian khusus bagaimana menjaga air bersih. Mulai dari program Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu), juga ada Mentari (Menjaga Mata Air) dengan meningkatkan sumber mata air di wilayah hulu. Program yang dilakukan dua ormas itu akan melengkapi program pemkab,” ujar Ipuk.
Ipuk berterima kasih kepada PD Aisyiyah dan PPDI yang berkontribusi pada pengelolaan air bersih di Banyuwuangi. ”Program ini akan meningkatkan derajat kesehatan warga,” tuturnya.
Pada program tersebut, PD Aisyiyah menggelar pelatihan kualitas dan baku mutu air bagi kader perempuan. Sedangkan PPDI melaksanakan pelatihan Mitigasi Penyelamatan Mata Air bagi para anggotanya.
Baca Juga: Pemilu 2024 Tuntas, 50 Wakil Rakyat Terpilih Resmi Dilantik sebagai Anggota DPRD Banyuwangi
Pelatihan PD Aisyiyah dipusatkan di Balai Desa Sidodadi yang diikuti oleh 25 kader pendamping air bersih dari beberapa desa di Kecamatan Wongsorejo. Mereka dilatih menggunakan pH meter dan TDS meter untuk mengukur tingkat kualitas air di lingkungannya oleh sanitarian.
”Dengan punya pengetahuan dan skill dalam mengetahui kualitas air, maka perempuan sebagai ujung tombak rumah tangga bisa menjaga kesehatan keluarganya. Karena setiap hari mereka yang lebih banyak berkutat terkait pemanfaatan air seperti memasak, mencuci, memandikan anak, dan sebagainya,” ungkap Ketua Tim Pelaksana PD Aisyiyah Banyuwangi Cahyaningsih.
Baca Juga: Keterwakilan Perempuan di Parlemen Meningkat, 18 Politisi Perempuan Mewarnai DPRD Banyuwangi Periode 2024-2029
Cahyaningsih menambahkan, kader-kader yang sudah dilatih tersebut bertanggung jawab untuk memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya air bersih dan pengelolaan air bersih lewat posyandu maupun dasawisma.
Sementara itu, Ketua Tim Pelaksana PPDI Umar Asmoro mengatakan, teman-teman disabilitas mendapatkan pelatihan Mitigasi Penyelamatan Mata Air di lokasi Mata Air Mengarang, Dusun Jopuro, Desa Kampung Anyar, Kecamatan Glagah.
Mereka dilatih pemetaaan mata air, identifikasi jenis pepohonan yang berada di sekitar mata air, bagaimana menjaga air dengan perlidungan alam melalui penanaman pohon yang menjadi tangkapan air, hingga advokasi kebijakan kepada pemerintah desa dalam perlindungan dan pelestarian alam.
”Harapan kami setelah semua peserta kembali ke desa masing-masing, mereka bisa memberikan kontribusi kepada warga desanya untuk ikut melestarikan mata air yang ada di daerahnya dan menjaga kelestarian alam mengingat air adalah kebutuhan utama manusia,” pungkas Umar. (sgt/c1)