Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Sosial  

Cegah Tomcat, Pakai Pestisida Nabati

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI – Tomcat ternyata tidak selamanya merugikan. Sebab, keberadaan serangga itu sangat dibutuhkan petani dalam mencegah serangan wereng. Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan, dan  Kehutanan (PPK) Banyuwangi, Ikrori Hu danto mengatakan, tomcat sangat memban tu petani dalam mencegah hama yang menyerang tanaman padi. Selama ini, tomcat berfungsi sebagai pemangsa atau predator hama tanaman, sehingga berguna bagi dunia pertanian.

Menurut Ikrori, serangga tomcat aktif pada siang hari dan mencari mangsa di persawahan. Pada malam hari, tomcat sangat tertarik pada cahaya lampu. Dalam sejarah, tomcat tidak pernah menyerang manusia. Jika menempel di kulit dan tergencet atau tertekan, serangga itu memang mengeluarkan racun paederin yang menyebabkan gangguan kesehatan kulit. “Kalau tidak tergencet, dia tidak akan mengeluarkan racun,” tegas Ikrori.

Selama ini, tomcat hidup di persawahan. Tetapi, akhir-akhir ini luas persawahan berkurang dan populasi wereng menurun akibat pestisida kimia. Hal itu menyebabkan tomcat menyebar ke kawasan permukiman warga. “Apalagi, sekarang banyak lahan sawah yang beralih menjadi perumahan,” tegasnya Untuk itu, lanjut Ikrori, karena serangga tomcat dibutuhkan para petani, maka Dinas PPK melakukan inovasi agar serangga tersebut tidak mengganggu manusia. Tetapi, tidak dengan cara menghilangkan populasinya.

Salah satu inovasi itu adalah menggelar pelatihan membuat pestisida nabati. Pestisida nabati itu berguna untuk mencegah meluasnya serangan tomcat di permukiman. “Tujuan kita menyebarluaskan penggunaan pestisida nabati untuk mencegah meluasnya serangan tomcat ke permukiman penduduk,” tegas Ikrori.

Dia menambahkan, penggunaan pestisida nabati penting dilakukan agar populasi serangga tersebut tidak punah. Menggunakan pestisida nabati, tomcat akan mati tapi telurnya masih bisa hidup. Bila menggunakan pestisida kimia, tomcat dan telurnya akan mati total. Padahal, serangga tersebut sangat dibutuhkan untuk mencegah serangan wereng.

“Umur tomcat hanya satu bulan. Kalau tomcat tidak ada sama sekali, kita khawatir banyak hama yang akan menyerang tanaman petani,” tegasnya. Penggunaan pestisida kimia, kata Ikrori, dapat saja dilakukan apabila populasi tomcat meledak dan mengganggu permukiman warga. “Kita harapkan, masyarakat tidak beraksi berlebihan terhadap gangguan tomcat ini. Sekali lagi, serangga itu kita butuhkan untuk menyelamatkan tanaman kita dari serangan hama,” kata dia. (radar)