KOMPAS.com – Ada yang berbeda saat masuk ke salah satu ruang di sebuah rumah yang ada di Jalan HOS Cokroamonoto, Lingkungan Cungking, Kecamatam Giri, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Deretan foto-foto presiden dan wakil presiden Indonesia dari masa ke masa terpasang di dinding bagian atas di ruang dalam.
Sementara foto Joko Widodo, Presiden ke-7 Republik Indonesia dan foto K.H. Ma’ruf Amin, Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia masih terpasang di ruang tamu.
“Ini sudah pesan foto presiden dan wakil presiden yang baru untuk dipasang menggantikan presiden dan wakil sebelumnya. Setelah itu foto Pak Jokowi dan Pak Ma’ruf Amin akan dipindah ke ruangan dalam,” kata Yovita Atmadjaja saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Selasa (21/10/2024).
Ia bercerita keluarganya memiliki foto semua presiden dan wakil presidan Indonesia dari masa ke masa yang disimpan di ruang khusus yang dulu menjadi ruang kerja sang ayah, Hardy Atmajaja yang telah meninggal dunia pada tahun 2000.
“Semua lengkap. Hanya foto Pak Budiono yang enggak dipasang karena sempat jatuh dan belum sempat dipasang lagi,” kata perempuan yang menjabat sebagai Rektor Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Banyuwangi.
Yovita bercerita, keluarganya memiliki kebiasaan mengganti foto presiden yang dipasang di ruang tamu setiap ada pergantian presiden sejak di era Soekarno.
Kebiasaan tersebut sudah dilakukan sejak keluarga mereka masih tinggal di Bandung. Yovita kemudian menunjukkan beberapa koleksi foto Soekarno serta foto Soeharto saat pertama kali dilantik menjadi presiden.
“Kalau ini ada beberapa foto Seokarno. Nah itu Suharto. Masih muda kan ya?. Kalau sebelahnya itu Sri Sultan Hamengku Buwono IX , wakil peresiden yang kedua, ” kata Yovita menujukkan foto Presiden ke-2 berwarna hita putih.
Walau sang ayah suda hmeninggal, keluarga masih melakukan rutinitas lima tahunan mengganti foto presiden dan wakilnya.
Sementara itu, Lennawaty (81), ibunda dari Yovita bercerita sejak menikah tahun 1961, sang suami selalu memasang foto presiden RI di ruang tamu rumah mereka di Bandung.
“Saat pindah ke Banyuwangi tahun 1976 semua foto-foto presiden dan wakilnya juga dibawa ke sini. Semuanya enggak ada yang ditinggal. Nasionalisme suami saya sangat tinggi,” kata Lennawaty.
Menurut Lennawaty, ada masa saat foto Soekarno dilarang dipasang dan saat itu mereka menuruti aturan tersebut. Walau tak dipasang di dinding rumah, mereka tetap menyimpan foto presiden pertama Indonesia di rumah mereka.
“Setelah pindah ke rumah yang sekarang dan sudah tidak ada aturan itu lagi, foto Soekarno kembali dipasang,” tambah dia.
Lennawaty mengatakan, saat suaminya masih hidup, mereka mendapatkan foto resmi presiden dan wakilnya dari kantor. Kini, foto resmi lebih mudah dibeli di pasaran.
Page 2
“Dulu ya dapatnya dari kantor suami saya, terus dipigura dan dipasang,” kata dia.
Lennawaty mengaku mengikuti semua masa dari kepemimpinan Soekarno sampai Joko widodo dan kini memasuki kepemimpinan Prabowo.
“Semuanya pasti ada ceritanya yaa,” kata dia sambil tertawa. Tapi dia mengakui bahwa presiden yang memiliki kesan baginya adalah Soekarno.
“Rasanya melihat perjuangannya dulu karena kan kemerdekaan yaa. Cukup suit. Perjalannnya itu menginspirasi. Suami saya juga sangat mengagumi Soekarno,” kata Lennawaty.
Di kepemimpinan Prabowo-Gibran, Lennawaty pun berharap agar kehidupan masyarakat Indonesia lebih baik.
“Semuanya, baik kemakmuran, ekonomi. Semuanya lebih baik dibandingkan sebelumnya,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.