Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Chelsea Kena Semprit UEFA, Terancam Gagal Main Liga Champions Meski Lolos

chelsea-kena-semprit-uefa,-terancam-gagal-main-liga-champions-meski-lolos
Chelsea Kena Semprit UEFA, Terancam Gagal Main Liga Champions Meski Lolos

RADARBANYUWANGI.ID – Ancaman serius membayangi Chelsea FC meskipun klub asal London ini berhasil menutup musim dengan prestasi yang cukup meyakinkan. The Blues dikabarkan terancam tidak dapat berpartisipasi di Liga Champions musim depan akibat dua persoalan krusial.

Menurut laporan dari berbagai media Eropa, pelanggaran regulasi keuangan UEFA dan konflik kepemilikan multi-klub menjadi alasan di baliknya. UEFA kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap situasi finansial klub yang dimiliki oleh konsorsium BlueCo tersebut.

Potensi Sanksi UEFA: Pelanggaran Aturan Financial Sustainability

Menurut laporan dari media Inggris dan Eropa, Chelsea berpotensi melanggar aturan Financial Sustainability Regulations (FSR) yang diberlakukan UEFA sebagai pengganti aturan Financial Fair Play (FFP). FSR membatasi total kerugian klub hingga €60 juta selama tiga musim kompetisi.

Chelsea tercatat mengalami kerugian bersih sekitar £358 juta sejak pengambilalihan oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital pada 2022. Masalah muncul setelah UEFA menolak mengakui pendapatan dari transaksi internal, termasuk penjualan tim wanita dan dua hotel kepada entitas perusahaan yang masih berada di bawah payung kepemilikan BlueCo.

Transaksi tersebut sempat disetujui oleh otoritas Premier League, namun UEFA memutuskan untuk memperketat aturan dengan melarang praktik yang dianggap sebagai “pencatatan kreatif” demi menyeimbangkan neraca keuangan klub.

Baca Juga: Xabi Alonso Resmi Tanda Tangan Kontrak 3 Tahun sebagai Pelatih Real Madrid

“UEFA tidak akan mengakui pemasukan dari transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang memiliki keterkaitan langsung, jika tidak sesuai dengan nilai pasar yang objektif,” kata seorang pejabat internal UEFA yang enggan disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari Football365.

Ancaman Denda dan Potensi Diskualifikasi

Saat ini, Chelsea dikabarkan tengah dalam tahap negosiasi dengan otoritas UEFA guna mencapai kesepakatan penyelesaian. Skenario yang paling ringan adalah pemberian denda finansial serta pembatasan belanja pemain selama beberapa musim mendatang. Namun jika negosiasi gagal atau pelanggaran terus berlanjut, Chelsea bisa saja dijatuhi sanksi berupa larangan tampil di kompetisi Eropa selama satu musim.

Langkah ini mirip dengan kasus Juventus pada 2023, yang dijatuhi larangan tampil di UEFA Conference League akibat pelanggaran keuangan.

Masalah Kepemilikan Ganda: Ancaman Konflik Kepentingan

Tak hanya persoalan keuangan, Chelsea juga menghadapi kemungkinan pelanggaran aturan kepemilikan ganda. Konsorsium BlueCo juga memiliki mayoritas saham di RC Strasbourg, klub asal Prancis yang pada musim ini berhasil lolos ke kompetisi Eropa.

Menurut peraturan UEFA, dua klub yang dimiliki oleh entitas yang sama tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi UEFA di musim yang sama, demi mencegah konflik kepentingan dan menjaga integritas kompetisi.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin memang sempat mengisyaratkan potensi pelonggaran terhadap aturan kepemilikan multi-klub. Namun hingga kini, belum ada perubahan regulasi yang diresmikan, sehingga risiko tetap ada.

Dampak Finansial dan Reputasi

Jika larangan tampil di Liga Champions benar-benar dijatuhkan, Chelsea diperkirakan akan kehilangan potensi pemasukan lebih dari £100 juta dari hadiah UEFA, hak siar, dan pendapatan komersial lainnya. Kondisi ini bisa semakin memperburuk posisi keuangan klub yang saat ini tengah berada dalam tekanan.

Tak hanya itu, absennya Chelsea dari Liga Champions juga bisa mempersulit proses negosiasi dengan sponsor utama dan menurunkan daya tarik klub di mata pemain-pemain bintang yang tengah dipertimbangkan untuk direkrut.


Page 2


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Ancaman serius membayangi Chelsea FC meskipun klub asal London ini berhasil menutup musim dengan prestasi yang cukup meyakinkan. The Blues dikabarkan terancam tidak dapat berpartisipasi di Liga Champions musim depan akibat dua persoalan krusial.

Menurut laporan dari berbagai media Eropa, pelanggaran regulasi keuangan UEFA dan konflik kepemilikan multi-klub menjadi alasan di baliknya. UEFA kini tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap situasi finansial klub yang dimiliki oleh konsorsium BlueCo tersebut.

Potensi Sanksi UEFA: Pelanggaran Aturan Financial Sustainability

Menurut laporan dari media Inggris dan Eropa, Chelsea berpotensi melanggar aturan Financial Sustainability Regulations (FSR) yang diberlakukan UEFA sebagai pengganti aturan Financial Fair Play (FFP). FSR membatasi total kerugian klub hingga €60 juta selama tiga musim kompetisi.

Chelsea tercatat mengalami kerugian bersih sekitar £358 juta sejak pengambilalihan oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital pada 2022. Masalah muncul setelah UEFA menolak mengakui pendapatan dari transaksi internal, termasuk penjualan tim wanita dan dua hotel kepada entitas perusahaan yang masih berada di bawah payung kepemilikan BlueCo.

Transaksi tersebut sempat disetujui oleh otoritas Premier League, namun UEFA memutuskan untuk memperketat aturan dengan melarang praktik yang dianggap sebagai “pencatatan kreatif” demi menyeimbangkan neraca keuangan klub.

Baca Juga: Xabi Alonso Resmi Tanda Tangan Kontrak 3 Tahun sebagai Pelatih Real Madrid

“UEFA tidak akan mengakui pemasukan dari transaksi yang dilakukan antara pihak-pihak yang memiliki keterkaitan langsung, jika tidak sesuai dengan nilai pasar yang objektif,” kata seorang pejabat internal UEFA yang enggan disebutkan namanya, sebagaimana dikutip dari Football365.

Ancaman Denda dan Potensi Diskualifikasi

Saat ini, Chelsea dikabarkan tengah dalam tahap negosiasi dengan otoritas UEFA guna mencapai kesepakatan penyelesaian. Skenario yang paling ringan adalah pemberian denda finansial serta pembatasan belanja pemain selama beberapa musim mendatang. Namun jika negosiasi gagal atau pelanggaran terus berlanjut, Chelsea bisa saja dijatuhi sanksi berupa larangan tampil di kompetisi Eropa selama satu musim.

Langkah ini mirip dengan kasus Juventus pada 2023, yang dijatuhi larangan tampil di UEFA Conference League akibat pelanggaran keuangan.

Masalah Kepemilikan Ganda: Ancaman Konflik Kepentingan

Tak hanya persoalan keuangan, Chelsea juga menghadapi kemungkinan pelanggaran aturan kepemilikan ganda. Konsorsium BlueCo juga memiliki mayoritas saham di RC Strasbourg, klub asal Prancis yang pada musim ini berhasil lolos ke kompetisi Eropa.

Menurut peraturan UEFA, dua klub yang dimiliki oleh entitas yang sama tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi UEFA di musim yang sama, demi mencegah konflik kepentingan dan menjaga integritas kompetisi.

Presiden UEFA Aleksander Ceferin memang sempat mengisyaratkan potensi pelonggaran terhadap aturan kepemilikan multi-klub. Namun hingga kini, belum ada perubahan regulasi yang diresmikan, sehingga risiko tetap ada.

Dampak Finansial dan Reputasi

Jika larangan tampil di Liga Champions benar-benar dijatuhkan, Chelsea diperkirakan akan kehilangan potensi pemasukan lebih dari £100 juta dari hadiah UEFA, hak siar, dan pendapatan komersial lainnya. Kondisi ini bisa semakin memperburuk posisi keuangan klub yang saat ini tengah berada dalam tekanan.

Tak hanya itu, absennya Chelsea dari Liga Champions juga bisa mempersulit proses negosiasi dengan sponsor utama dan menurunkan daya tarik klub di mata pemain-pemain bintang yang tengah dipertimbangkan untuk direkrut.