sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Petugas pintu air di Bendung Setail Teknik, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, tengah siaga.
Hujan yang terjadi hampir merata di Kabupaten Banyuwangi sejak Selasa (9/9), membuat debit air di bendungan peninggalan Belanda itu naik, kemarin (10/9).
Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Genteng, Sarwadi, mengatakan, saat ini debit air di pintu air mencapai 136.823 liter per detik.
“Debit air mulai naik sejak pagi kemarin,” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Genteng di kantornya.
Padahal saat kemarau berkepanjangan, terang dia, debit air di pintu air Bendung Setail Teknik ini hanya sekitar 1.500 liter per detik.
“Ini naik drastis, sebelumnya sempat mengecil (debit air). Tapi karena hujan lagi, debitnya kerap naik,” ujarnya.
Debit air yang naik itu, terang dia, setelah di wilayah Banyuwangi selatan, termasuk di Kecamatan Genteng, beberapa hari terakhir turun hujan deras.
“Dua hari ini turun hujan deras, debit air naik, ketinggiannya mencapai 1,2 meter,” katanya.
Baca Juga: Hujan Deras Sebabkan Fasilitas Penyeberangan Hanyut, 300 KK di Sukamade Banyuwangi Terisolasi Sementara
Meski ketinggian air sungai mencapai 1,2 meter, Sarwadi menilai masih dianggap aman. Baru kalau debit air itu naik hingga enam meter, itu sudah masuk bahaya.
“Kalau ketinggian air mencapai enam meter sudah meluap dan masuk ke permukiman penduduk,” cetusnya.
Sarwadi menginstruksikan penjaga pintu air di Bendung Setail Teknik untuk stand-by penuh. Ini untuk mengantisipasi bila ada kenaikan debit air secara mendadak.
“Bila debit air naik mendadak, penjaga pintu air akan langsung menutup, airnya akan dialirkan ke saluran sekunder,” terangnya.
Air di bendungan ini, lanjut dia, akan dialirkan ke sejumlah wilayah termasuk Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dan pintu air di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Petugas pintu air di Bendung Setail Teknik, Dusun Maron, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng, tengah siaga.
Hujan yang terjadi hampir merata di Kabupaten Banyuwangi sejak Selasa (9/9), membuat debit air di bendungan peninggalan Belanda itu naik, kemarin (10/9).
Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Genteng, Sarwadi, mengatakan, saat ini debit air di pintu air mencapai 136.823 liter per detik.
“Debit air mulai naik sejak pagi kemarin,” katanya saat ditemui Jawa Pos Radar Genteng di kantornya.
Padahal saat kemarau berkepanjangan, terang dia, debit air di pintu air Bendung Setail Teknik ini hanya sekitar 1.500 liter per detik.
“Ini naik drastis, sebelumnya sempat mengecil (debit air). Tapi karena hujan lagi, debitnya kerap naik,” ujarnya.
Debit air yang naik itu, terang dia, setelah di wilayah Banyuwangi selatan, termasuk di Kecamatan Genteng, beberapa hari terakhir turun hujan deras.
“Dua hari ini turun hujan deras, debit air naik, ketinggiannya mencapai 1,2 meter,” katanya.
Baca Juga: Hujan Deras Sebabkan Fasilitas Penyeberangan Hanyut, 300 KK di Sukamade Banyuwangi Terisolasi Sementara
Meski ketinggian air sungai mencapai 1,2 meter, Sarwadi menilai masih dianggap aman. Baru kalau debit air itu naik hingga enam meter, itu sudah masuk bahaya.
“Kalau ketinggian air mencapai enam meter sudah meluap dan masuk ke permukiman penduduk,” cetusnya.
Sarwadi menginstruksikan penjaga pintu air di Bendung Setail Teknik untuk stand-by penuh. Ini untuk mengantisipasi bila ada kenaikan debit air secara mendadak.
“Bila debit air naik mendadak, penjaga pintu air akan langsung menutup, airnya akan dialirkan ke saluran sekunder,” terangnya.
Air di bendungan ini, lanjut dia, akan dialirkan ke sejumlah wilayah termasuk Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng, dan pintu air di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.