Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Desa Balak Songgon Jadi Saksi Bisu Sejarah Eksistensi Kerajaan Blambangan

desa-balak-songgon-jadi-saksi-bisu-sejarah-eksistensi-kerajaan-blambangan
Desa Balak Songgon Jadi Saksi Bisu Sejarah Eksistensi Kerajaan Blambangan

RadarBanyuwangi.id – Desa Balak masuk dalam teritorial Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Kawasan ini sangat erat dengan sejarah Kerajaan Blambangan dalam perjuangan mengusir penjajah.

Desa Balak terbagi dalam enam dusun yakni Dusun Balak Kidul, Dusun Balak Lor, Dusun Cemoro, Dusun Derwono, Dusun Tampakbayan, dan Dusun Wonorejo.

Baca Juga: Fakta Baru Kajian Naskah Kuno Koleksi Museum Blambangan, Sempat Diregistrasi Naskah Ramayana, Ternyata Tuhfah Al-Mursalah

Desa Balak memiliki luas wilayah 7,49 km persegi. Konon, desa ini menjadi desa tertua yang ada di Banyuwangi.

Desa Balak diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Blambangan.

Dugaan ini setidaknya didukung oleh beberapa fakta unik. Di antaranya memiliki banyak peninggalan sejarah seperti struktur bata kuno berukuran besar yang diperkirakan berusia tiga abad. 

Struktur bata ini ditemukan di Dusun Balak Kidul, di perbatasan Desa Balak, Desa Parangharjo, dan Desa Bedewang.

Baca Juga: Ritual Jamasan Pusaka Bulan Suro Bersama KRT Ilham Triadi Nagoro, Ada Keris Tangguh Blambangan yang Dibuat sejak Abad Ke-13 Masehi

Selanjutnya, ada temuan artefak berbahan porselen yang diperkirakan berasal dari masa Dinasti Ming Wanli sekitar 1373-1620 Masehi.

Berdasarkan hasil observasi ditemukan karakteristik peninggalan masa lalu pada batu bata kuno di lokasi objek diduga cagar budaya (ODCB) itu.

Ukurannya yang bervariatif memiliki teknik pengerjaan yang unik. Yakni dilakukan sangat tradisional tanpa glasir yang masih 50 persen utuh.

Di antara reruntuhan bata berukuran besar itu, juga ditemukan artefak-artefak berbahan porselen dari masa Dinasti Ming Wanli pada1373–1620 dan puluhan pecahan gerabah.

Baca Juga: Hari-Hari Biasa Sepi, Situs Ananta Boga Glenmore Ramai Pengunjung di Malam 1 Suro

Sejumlah pengamat sejarah menyatakan, desa ini juga ditemukanODCB yang saat ini disebut sebagai Situs Balak. Situs tersebut diduga merupakan pelataran candi.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Desa Balak masuk dalam teritorial Kecamatan Songgon, Banyuwangi. Kawasan ini sangat erat dengan sejarah Kerajaan Blambangan dalam perjuangan mengusir penjajah.

Desa Balak terbagi dalam enam dusun yakni Dusun Balak Kidul, Dusun Balak Lor, Dusun Cemoro, Dusun Derwono, Dusun Tampakbayan, dan Dusun Wonorejo.

Baca Juga: Fakta Baru Kajian Naskah Kuno Koleksi Museum Blambangan, Sempat Diregistrasi Naskah Ramayana, Ternyata Tuhfah Al-Mursalah

Desa Balak memiliki luas wilayah 7,49 km persegi. Konon, desa ini menjadi desa tertua yang ada di Banyuwangi.

Desa Balak diduga sudah ada sejak zaman Kerajaan Blambangan.

Dugaan ini setidaknya didukung oleh beberapa fakta unik. Di antaranya memiliki banyak peninggalan sejarah seperti struktur bata kuno berukuran besar yang diperkirakan berusia tiga abad. 

Struktur bata ini ditemukan di Dusun Balak Kidul, di perbatasan Desa Balak, Desa Parangharjo, dan Desa Bedewang.

Baca Juga: Ritual Jamasan Pusaka Bulan Suro Bersama KRT Ilham Triadi Nagoro, Ada Keris Tangguh Blambangan yang Dibuat sejak Abad Ke-13 Masehi

Selanjutnya, ada temuan artefak berbahan porselen yang diperkirakan berasal dari masa Dinasti Ming Wanli sekitar 1373-1620 Masehi.

Berdasarkan hasil observasi ditemukan karakteristik peninggalan masa lalu pada batu bata kuno di lokasi objek diduga cagar budaya (ODCB) itu.

Ukurannya yang bervariatif memiliki teknik pengerjaan yang unik. Yakni dilakukan sangat tradisional tanpa glasir yang masih 50 persen utuh.

Di antara reruntuhan bata berukuran besar itu, juga ditemukan artefak-artefak berbahan porselen dari masa Dinasti Ming Wanli pada1373–1620 dan puluhan pecahan gerabah.

Baca Juga: Hari-Hari Biasa Sepi, Situs Ananta Boga Glenmore Ramai Pengunjung di Malam 1 Suro

Sejumlah pengamat sejarah menyatakan, desa ini juga ditemukanODCB yang saat ini disebut sebagai Situs Balak. Situs tersebut diduga merupakan pelataran candi.

Konten berikut adalah iklan platform Geozo, media kami tidak terkait dengan materi konten ini.