sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Bencana tanah longsor melanda Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (16/11) sekitar pukul 15.45 WIB.
Peristiwa ini memicu kepanikan warga, bahkan rekamannya viral di media sosial setelah menunjukkan detik-detik tebing runtuh dan warga berlarian menyelamatkan diri.
Material longsor menimbun sedikitnya 20–30 rumah, menelan korban, serta memaksa lebih dari 660 jiwa mengungsi ke kantor kecamatan dan area perkebunan. Total penduduk terdampak mencapai sekitar 700 jiwa atau 180 KK.
Baca Juga: Manchester City Ancam Dominasi Chelsea, Kemenangan Telak di Derby Picu Ancaman Serius di WSL!
BPBD Banjarnegara melaporkan terdapat 5 korban, terdiri dari 3 luka-luka dan 2 orang masih terjebak di dalam rumah yang tertimbun.
Para korban luka telah dibawa ke Puskesmas Pandanarum. Salah satu korban, Klewih (50), mengalami patah tulang dan masih dirawat intensif.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Raib Sekhudin, menegaskan proses evakuasi masih berlangsung di tengah kondisi medan yang sulit.
“Data terakhir mencatat 30 rumah rusak akibat longsor dan 660 jiwa mengungsi,” ujarnya. Kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah yang mencakup kerusakan rumah, lahan pertanian, dan infrastruktur desa.
Baca Juga: Prediksi Irak vs Uni Emirat Arab, Duel Hidup Mati Demi Tiket Playoff Piala Dunia 2026, Siapa Lolos?
BNPB menambahkan bahwa hujan deras yang mengguyur sejak siang hari menjadi pemicu utama runtuhnya tebing.
“Kami masih berupaya mengevakuasi dua korban yang terjebak. Tim gabungan terus bekerja. Warga diminta menjauhi lokasi karena potensi longsor susulan,” tegas Raib.
Dalam rekaman video viral yang diunggah akun Instagram @jabodetabek24info, terlihat kepanikan warga yang berlari dan mengendarai motor menjauhi area longsor.
Anak-anak hingga ibu-ibu tampak berhamburan saat tanah dari tebing bergerak cepat ke arah permukiman. Momen dramatis amblesnya tebing hanya berlangsung dalam hitungan detik.
Baca Juga: Banyuwangi All Out! Deretan Bantuan Pendidikan Bikin Anak Tak Lagi Putus Sekolah, Sampai Kuliah Dijamin!
Page 2
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – Bencana tanah longsor melanda Dukuh Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (16/11) sekitar pukul 15.45 WIB.
Peristiwa ini memicu kepanikan warga, bahkan rekamannya viral di media sosial setelah menunjukkan detik-detik tebing runtuh dan warga berlarian menyelamatkan diri.
Material longsor menimbun sedikitnya 20–30 rumah, menelan korban, serta memaksa lebih dari 660 jiwa mengungsi ke kantor kecamatan dan area perkebunan. Total penduduk terdampak mencapai sekitar 700 jiwa atau 180 KK.
Baca Juga: Manchester City Ancam Dominasi Chelsea, Kemenangan Telak di Derby Picu Ancaman Serius di WSL!
BPBD Banjarnegara melaporkan terdapat 5 korban, terdiri dari 3 luka-luka dan 2 orang masih terjebak di dalam rumah yang tertimbun.
Para korban luka telah dibawa ke Puskesmas Pandanarum. Salah satu korban, Klewih (50), mengalami patah tulang dan masih dirawat intensif.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara, Raib Sekhudin, menegaskan proses evakuasi masih berlangsung di tengah kondisi medan yang sulit.
“Data terakhir mencatat 30 rumah rusak akibat longsor dan 660 jiwa mengungsi,” ujarnya. Kerugian material diperkirakan mencapai miliaran rupiah yang mencakup kerusakan rumah, lahan pertanian, dan infrastruktur desa.
Baca Juga: Prediksi Irak vs Uni Emirat Arab, Duel Hidup Mati Demi Tiket Playoff Piala Dunia 2026, Siapa Lolos?
BNPB menambahkan bahwa hujan deras yang mengguyur sejak siang hari menjadi pemicu utama runtuhnya tebing.
“Kami masih berupaya mengevakuasi dua korban yang terjebak. Tim gabungan terus bekerja. Warga diminta menjauhi lokasi karena potensi longsor susulan,” tegas Raib.
Dalam rekaman video viral yang diunggah akun Instagram @jabodetabek24info, terlihat kepanikan warga yang berlari dan mengendarai motor menjauhi area longsor.
Anak-anak hingga ibu-ibu tampak berhamburan saat tanah dari tebing bergerak cepat ke arah permukiman. Momen dramatis amblesnya tebing hanya berlangsung dalam hitungan detik.
Baca Juga: Banyuwangi All Out! Deretan Bantuan Pendidikan Bikin Anak Tak Lagi Putus Sekolah, Sampai Kuliah Dijamin!








