Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dibagikan Gratis, Sukses Atasi Calo Kendaraan

kartu-gratisPENGGUNA jasa kapal feri tentu sudah tidak asing dengan kartu pelangi. Benda itu memang cukup popular dua tahun terakhir. Terbuat dari plastik, bentuknya mirip kartu ATM. Karena ada empat warna, benda berbentuk persegi panjang itu lebih familiar disebut kartu pelangi.

Warnanya merah, ungu, kuning, dan biru. Diatas kartu itu tertera tiga logo instansi yang cukup berpengaruh. Paling kanan lambang Tri Brata milik Polri, di tengah ada lambang Dinas Perhubungan, dan paling pinggir alias pojok kiri ada lambang milik PT. ASDP (Indonesia Feri). Juga ada tulisan “gratis” dengan huruf kapital.

Di bagian tengah terdapat tiga digit angka. Nomor itu merupakan urutan antrean kendaraan. Kartu itu digunakan petugas untuk mengatur antrean kendaraan di Pelabuhan Ketapang. Kartu itu hanya diberlakukan saat kondisi darurat atau situasi khusus, termasuk saat pelabuhan sedang padat.

Meski terkesan sama, kartu itu memiliki perbedaan dalam penggunaannya. Kartu warna biru dlgunakan untuk kendaraan besar, seperti bus. Kartu warna merah digunakan truk tronton dan truk besar lainnya. Kartu warna ungu untuk kendaraan bermotor, Kartu warna kuning untuk kendaraan roda empat.

Dalam situasi padat, kartu pelangi itu digunakan sebagai salah satu peranti dalam rekayasa lalu lintas. Dalam penggunaanya, keempat jenis benda plastik itu dibagikan sesuai zona parkir yang sudah disediakan petugas secara gratis.

Kartu merah diberikan ke kendaraan yang parkir di lapangan milik PT. ASDP. Kartu ungu untuk kendaraan yang parkir di lahan milik Pelindo. Kartu warna kuning diberikan ke kendaraan yang di parkir Stasiun Banyuwangi Baru.

Kartu warna biru digunakan untuk kendaraan yang parkir di Terminal Sri Tanjang. Penggunaan kartu ini tak dinyana cukup manjur dalam mengatasi antrean dan kepadatan kendaraan di Pelabuhan Ketapang. “Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan penggunaan kartu ini.

Tidak hanya kenyamanan, tapi arus kendaraan menuju kapal juga bisa lancar,” beber Kompol Sujarwo, Kabag ops Polres Banyuwangi. Penyerobotan oleh oknum tertentu saat masuk pelabuhan dan kapal bisa ditangani dengan kartu tersebut.

Dengan kartu itu, asal-usul parkir kendaraan bisa teridentifikasi. Nomor antrean dan warna kartu tersebut yang menjadi petunjuk. Penggunaan kartu tersebut juga bisa meminimalkan calo atau joki yang biasa menjanjikan akses cepat menuju pelabuhan.

Calo kerap rnengiming-ngimingi sopir bisa masuk pelabuhan dan kapal dengan cepat, tapi dengan imbalan sejumlah uang. Menggunakan motor, calo biasanya menuntun kendaraan lewat jalur tikus menuju pelabuhan.

Imbasnya bisa ditebak, kemacetan pun terjadi akibat hal itu. Suksesnya penggunaan kartu ini terus dipertahankan. Untuk menegakkan disiplin pemilik kendaraan, sanksi pun siap diberikan kepada sopir yang nakal.

Pemilik kendaraan yang kedapatan menyerobot dan tidak memiliki kartu antrean disanksi mundur hingga barisan paling belakang. “Sanksinya jelas kembali ke antrean di deretan paling belakang” ujar Sujawo. Hanya saja, dalam menerapkan kartu itu setiap momen besar.

tidak jarang petugas dihadapkan pada sejumlah kendala. Kendala itu, di antaranya kartu itu harus buat lagi momen besar. Sebab, tidak sedikit kartu yang hilang setelah digunakan. Hilang karena pemilik kendaraan yang enggan mengembalikan kartu tersebut. Bergam dalih dikemukakan agar memiliki kartu itu.

“Ada sopir yang bilang buat kenang-kenangan. Jadi kartunya nggak baik” imbuh Sujarwo. Dengan banyaknya kartu yang raib, tentu petugas harus membuat karrtu anyar. Bila Sehari saja ada 1.000 kendaraan yang melewati Pelabuhan Ketapang, bisa dibayangkan bila setahun ada tiga momen besar yang berpotensi membuat pelabuhan padat, seperti Lebaran, Nyepi, dan tahun baru.

Petugas pun dituntut bisa memenuhi kartu antrean dalam jumlah yang cukup banyak. ltulah yang kini menjadi perhatian petugas dalam momen Nyepi. Setelah melewati kantong parkir menuju pelabuhan, kartu antrean itu wajib dikembalikan. Tujuannya, agar bisa digunakan kembali. (radar)