Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dirancang Menjadi Pusat Wisata Kuliner Banyuwangi

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

dirancangSetelah tidak jadi pelabuhan penyeberangan, sekian tahun lamanya Pantai Boom di Kelurahan Kampung Mandar, Kecamatan Banyuwangi, dibiarkan kumuh tidak terurus. Meski begitu, pantai tersebut tetap memiliki magnet kuat dan selalu ramai dikunjungi warga.

KONDISI kumuh yang sudah berlangsung puluhan tahun itu mengusik pemerintah daerah. Walau lokasi itu berada di wilayah Pemkab Banyuwangi, tapi pemkab tidak memiliki kewenangan mengurus pantai seluas 16 hektare itu. Ada dua institusi yang memiliki kewenangan mengurus kawasan tersebut, yakni PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Tanjung Wangi se bagai pemilik lahan dan Dinas Per hubungan Provinsi Jawa Timur (Dishub Jatim).

Pemprov Jatim memiliki kewenangan pada sisi pantai dan laut Pemerintah pusat menetapkan pelabuhan di Pantai Boom sebagai pelabuhan regional. Pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan apa pun untuk mengurus Pantai Boom. Namun demikian, pemkab sering menjadi sasaran “kemarahan” masyarakat tentang kondisi yang ada di sekitar Pantai Boom. Pada Rabu (17/4) lalu, pemkab mengambil inisiatif ikut mengurus pantai ter sebut dengan meneken kesepakatan bersama dengan PT Pelabuhan Indonesia III.

Kerja sama itu sebagai payung hukum pe merintah daerah ikut mengurus pantai yang pernah jadi pelabuhan internasional itu. Sejatinya, kerja sama bisa lebih cepat di teken. Sebab, Bupati Abdullah Azwar Anas sudah mengajukan permohonan kerja sama dengan pihak PT Pelabuhan In donesia III sejak dilantik dua tahun silam. Namun, keinginan pemkab itu baru bisa di realisasikan dua tahun kemudian. “Saya ingin menciptakan Pantai Boom sebagai ka wasan aktivitas ekonomi baru bagi masyarakat,” tutur Bupati Anas.

Pemkab memiliki beberapa rencana untuk mengembangkan Pantai Boom sebagai kawasan wisata. Pantai Boom akan di jadikan se bagai penopang program pengembangan wisata Banyuwangi berbasis alam. Dalam pengembangan kawasan wisata Pantai Boom itu, pemerintah daerah memiliki tiga target utama yang akan dicapai. Pertama meningkatkan SDM untuk berpartisipasi dalam pengembangan wisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan itu.

Kedua, pemkab menargetkan adanya kontribusi pada PAD, guna menopang per tumbuhan ekonomi daerah. Target ke tiga, ingin mengangkat citra pariwisata Banyuwangi melalui Pantai Boom. “Pengembangan kawasan wisata Pantai Boom akan mengacu pada master plan yang sudah disusun Pemprov Jatim,” papar Kepala Bappeda Banyuwangi, Agus Siswanto. Beberapa kegiatan sudah dipersiapkan pemerintah daerah untuk menyulap Pantai Boom sebagai destinasi wisata. Pertama, kawasan Pantai Boom dirancang sebagai lokasi pamer hasil produk usaha kecil dan mi kro (UKM) Banyuwangi.

Lokasi itu akan disulap menjadi pusat pro duk UKM dan produk berbasis ekonomi kreatif. Selain akan menjadi sentral produk UKM, Pantai Boom juga akan didesain sebagai destinasi wisata kuliner khas Ba nyuwangi. “Ke depan, wisata Pantai Boom akan kita kemas jadi paket wisata Ijen dan beberapa destinasi wisata lain,” jelas Agus. Langkah pertama yang segera dilakukan adalah menghilangkan kesan kumuh di Pantai Boom. Semua aktivitas di Pantai Boom akan ditata lebih menarik agar lingkungan tidak kumuh. Selama ini, aktivitas yang ada di Pantai Boom berjalan sendirisen diri, sehingga menambah kesan kumuh.

Karena itu, semua aktivitas akan didata, kemudian ditata agar lebih menarik. “PKL yang ada akan ditata untuk mendukung program pengembangan kawasan wisata Pantai Boom,” kata Agus. Selain menata sejumlah aktivitas yang sudah berlangsung, pemerintah daerah juga akan membersihkan lingkungan Pantai Boom. Pemkab akan segera menempatkan petugas khusus untuk menjaga kebersihan lingkungan kawasan Pantai Boom.

Untuk membersihkan kawasan pantai, pemerintah tidak hanya akan mengandalkan petugas kebersihan. Warga yang beraktivitas di kawasan Pantai Boom juga akan diajak menjaga dan membersihkan kawasan itu. “Untuk menghilangkan kesan kumuh, kita akan mengajak masyarakat berpartisipasi,” kata Agus. Sebelum melakukan action lebih lanjut, pemerintah daerah menargetkan kawasan Pantai Boom bebas dari kekumuhan terlebih dahulu. Karena itu, pantai itu harus dibersihkan. (radar)