Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Disiksa di Malaysia, Keluarga TKW di Banyuwangi Terkejut Lihat Korban Penuh Luka Lebam

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Banyuwangi, tvOnenews – Kasus penyiksaan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Banyuwangi, IW (38), membuat keluarga sedih. Bahkan, keluarga sempat dibuat terkejut ketika berkomunikasi dengan korban. Kondisinya memprihatinkan, dipenuhi luka lebam.

Kondisi ini diungkapkan suami korban, SGM (45) di rumahnya. Menurutnya, keluarga sempat berkomunikasi dengan korban. Kabar penganiayaan ini diterima keluarga pada H+3 lebaran. Kala itu, keluarga dihubungi Kepolisian Malaysia, mengabarkan jika korban disiksa majikannya. Lalu, keluarga berkesempatan berkomunikasi dengan korban. Namun, belum mendapatkan kabar detail terkait insiden ini.

Keluarga kemudian menghubungi Kantor KBRI di Malaysia. Beberapa hari kemudian, keluarga kembali berkomunikasi, bahkan bisa video call. Saat itu, keluarga dibuat terkejut. Sebab, wajah korban berubah, dipenuhi luka lebam. Rambut yang dulu panjang berubah pendek. 

“Saya sempat pangling. Wajahnya banyak lebam,” kata SGM, Rabu (3/5).

Melihat luka tersebut keluarga menduga korban mendapat penyiksaan berat. Namun, korban tak bercerita secara panjang lebar. Kemungkinan, korban tak ingin keluarga ikut bersedih. Sebelum kejadian, keluarga sempat berkomunikasi dengan korban. Namun, menggunakan telepon majikan. Keluarga tak menyangka, korban akan mengalami nasib tragis. Keluarga berharap majikan korban bisa dihukum berat. Lalu, korban bisa segera dipulangkan ke Banyuwangi.

Sebelumnya diberitakan miris menimpa Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Banyuwangi. Korban yang berinisial IW (38) menjadi korban penyiksaan, ketika bekerja menjadi asisten rumah tangga. Korban disetrika, diperlakukan tak manusiawi hingga masuk rumah sakit. 

Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi langsung menelusuri perusahaan yang memberangkatkan korban. Dugaan sementara, korban berangkat melalui jalur ilegal. Korban juga tak tercatat di desa ketika hendak berangkat. Versi keluarga, korban berangkat diajak temannya dari Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. (hoa/hen)

source