Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dispendik Banyuwangi Bantah Siswa SD yang Tewas Bunuh Diri Sering Dirundung Teman Sekolah

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Jawa Timur, membantah siswa SD yang tewas bunuh diri disebabkan oleh aksi perundungan oleh teman sekolahnya.

Kepala Dispendik Banyuwangi, Suratno mengaku telah melakukan konfirmasi langsung ke pihak sekolah tempat korban menuntut ilmu.

Menurut keterangan guru dan teman sebayanya, korban termasuk anak aktif di sekolah dan disayang oleh para guru.

“Pengakuan guru dan teman-temannya, tidak ada pembulian terhadap korban di sekolah. Dia termasuk anak aktif dan disayang gurunya,” kata Suratno, Rabu (1/3/2023).

Baca juga: Diduga Di-bully Temannya Tak Punya Bapak, Bocah Yatim di Banyuwangi Bunuh Diri

Meski begitu, pihaknya akan mengevaluasi peran sekolah dalam mendidik siswa agar tidak ada kasus bullying.

Tak hanya itu, Dispendik juga akan mengoptimalkan peran sekolah untuk menjadi agen yang dapat merubah karakter anak didik agar semakin inklusif.

Baca juga: Bocah SD di Banyuwangi Dicabuli Remaja yang Dikenalnya lewat TikTok

Suratno mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan peran Satuan Tugas (Satgas) Anti-Perundungan dan Kekerasan Anak di sekolah yang telah dibentuk sebelumnya.

“Kami kuatkan kembali Satgas Anti-Perundungan dan Kekerasan di sekolah ini dengan melibatkan banyak pihak,” kata Suratno.

Diketahui, MR, seorang bocah kelas 4 SD di Banyuwangi nekat bunuh diri karena diduga tidak tahan akibat kerap dirundung di sekolah.

Bocah 11 tahun ini nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Tubuh korban ditemukan menggantung di dapur rumahnya pada Senin (27/2/2023) sore.


source