Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Ditpolairud Polda Jatim Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya, Ini Penampakannya

ditpolairud-polda-jatim-temukan-bangkai-kmp-tunu-pratama-jaya,-ini-penampakannya
Ditpolairud Polda Jatim Temukan Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya, Ini Penampakannya

radarbanyuwangi.jawapos.com – Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jatim merilis foto bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, Minggu (13/7).

Foto dari survei Multibeam Echosounder (MBES) tersebut menunjukkan bodi kapal terlihat lebih jelas. Kapal berada di kedalaman 50 meter dan berjarak cukup jauh dari titik tenggelam.

Pengambilan gambar tersebut dilakukan untuk kepentingan penyelidikan dalam rangka mencari penyebab tenggelamnya kapal produksi tahun 2010 tersebut.

Baca Juga: SCF x BEC 2025 Tegaskan Sinergi Bank Indonesia Jember dan Pemkab untuk UMKM Go Digital Go Global

Sesuai spesifikasi, kapal tersebut memiliki panjang 65,49 meter, lebar 12,37 meter, dan tinggi 9,22 meter.  

”Posisi kapal terbalik. Pengambilan gambar dan video kita akukan untuk kepentingan penyelidikan (scientific investigation) yang didukung teknologi canggih. Penyelidikan menggunakan metode ilmiah untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan bukti terkait tindak pidana perkara kapal tenggelam,’’ ungkap Dirpolairud Polda Jatim Kombespol Arman Asmara Syarifuddin dalam rilis di dermaga Marina Boom kepada sejumlah wartawan, Minggu (13/7) sore.

Arman mengungkapkan, ada beberapa tahapan untuk menemukan posisi kapal. Tahap pertama dengan MBES, side scan sonar, dan dengan video dengan ROV (Remotely Operatored Underwater Vehicle).

IMG-20250713-WA0052-2847480745.jpg

Dari hasil survei MBES, posisi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali sudah ditemukan oleh tim Ditpolairud Polda Jatim, Minggu (13/7). Posisi kapal terbalik dengan panjang 65,49 meter. (Ditpolairud)

Tahap kedua, memantau posisi kapal di dasar laut agar tidak bergeser dengan mengeluarkan bubble trap dalam tangki dengan bantuan hot typing system.

”Skema berikutnya adalah pengangkatan dan pembersihan bangkai kapal,’’ kata Arman yang juga mantan Kapolresta Banyuwangi. 

Dalam rilis juga diungkapkan, bangkai KMP Tunu Pratama Jaya terlihat jelas dengan posisi terbalik, dengan panjang 65.49 meter, lebar 12.37 meter, dan tinggi 9.22 meter, sesuai spesifikasi kapal.

Baca Juga: Prediksi Race Utama MotoGP Jerman 2025: Marquez vs Bezzecchi, Siapa Jawaranya?

“Kita sudah mendapatkan secara jelas koordinat ditemuaknnya bangkai kapal seperti dalam gamabr. Dari hasil ROV akan lebih jelas visualisasinya, termasuk tulisan kapalnya,’’ katanya.

Dikatakan Arman kegiatan tersebut dilakukan tetap dengan koordinasi dengan Basarnas. Tujuannya untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan laut.


Page 2

Sebab, dari informasi yang beredar, penyebab kapal tenggelam akibat ruang mesin bocor, ombak besar, dan kelebihan muatan.

”Untuk mengungkap penyebabnya secara ilmah, perlu dilakukan investigasis ecara menyeluruh yang didukung dengan teknologi canggih,’’ paparnya.

Tak hanya itu, untuk mengungkap penyebab kapal tenggelam, penyidik telah memintai keterangan 54 saksi, mulai dari keluarga korban, ABK, hingga korban yang selamai. Arman menambahkan, karena posisi kapal terbalik, cukup sulit untuk melakukan evakuasi.

Baca Juga: Kereta Api Jadi Primadona Liburan Juli 2025, Ini Rute Favoritnya

”Arus bawah laut sangat kencang, makanya dilakukan upaya yang lebih modern untuk mempermudah proses evakuasi kapal. Untuk kepentingan investigasi, kita telah menurunkan empat tim untuk bekerja di semua tahapan. Kita juga tetap koordinasi dengan Basarnas dan elemen lainnya,’’ tandasnya. (rio/aif)

Ikuti terus berita ter-update Radar Banyuwangi di Google News.


Page 3

radarbanyuwangi.jawapos.com – Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jatim merilis foto bangkai KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di perairan Selat Bali, Minggu (13/7).

Foto dari survei Multibeam Echosounder (MBES) tersebut menunjukkan bodi kapal terlihat lebih jelas. Kapal berada di kedalaman 50 meter dan berjarak cukup jauh dari titik tenggelam.

Pengambilan gambar tersebut dilakukan untuk kepentingan penyelidikan dalam rangka mencari penyebab tenggelamnya kapal produksi tahun 2010 tersebut.

Baca Juga: SCF x BEC 2025 Tegaskan Sinergi Bank Indonesia Jember dan Pemkab untuk UMKM Go Digital Go Global

Sesuai spesifikasi, kapal tersebut memiliki panjang 65,49 meter, lebar 12,37 meter, dan tinggi 9,22 meter.  

”Posisi kapal terbalik. Pengambilan gambar dan video kita akukan untuk kepentingan penyelidikan (scientific investigation) yang didukung teknologi canggih. Penyelidikan menggunakan metode ilmiah untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan bukti terkait tindak pidana perkara kapal tenggelam,’’ ungkap Dirpolairud Polda Jatim Kombespol Arman Asmara Syarifuddin dalam rilis di dermaga Marina Boom kepada sejumlah wartawan, Minggu (13/7) sore.

Arman mengungkapkan, ada beberapa tahapan untuk menemukan posisi kapal. Tahap pertama dengan MBES, side scan sonar, dan dengan video dengan ROV (Remotely Operatored Underwater Vehicle).

IMG-20250713-WA0052-2847480745.jpg

Dari hasil survei MBES, posisi KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali sudah ditemukan oleh tim Ditpolairud Polda Jatim, Minggu (13/7). Posisi kapal terbalik dengan panjang 65,49 meter. (Ditpolairud)

Tahap kedua, memantau posisi kapal di dasar laut agar tidak bergeser dengan mengeluarkan bubble trap dalam tangki dengan bantuan hot typing system.

”Skema berikutnya adalah pengangkatan dan pembersihan bangkai kapal,’’ kata Arman yang juga mantan Kapolresta Banyuwangi. 

Dalam rilis juga diungkapkan, bangkai KMP Tunu Pratama Jaya terlihat jelas dengan posisi terbalik, dengan panjang 65.49 meter, lebar 12.37 meter, dan tinggi 9.22 meter, sesuai spesifikasi kapal.

Baca Juga: Prediksi Race Utama MotoGP Jerman 2025: Marquez vs Bezzecchi, Siapa Jawaranya?

“Kita sudah mendapatkan secara jelas koordinat ditemuaknnya bangkai kapal seperti dalam gamabr. Dari hasil ROV akan lebih jelas visualisasinya, termasuk tulisan kapalnya,’’ katanya.

Dikatakan Arman kegiatan tersebut dilakukan tetap dengan koordinasi dengan Basarnas. Tujuannya untuk melakukan investigasi penyebab kecelakaan laut.