RADARBANYUWANGI.ID – Tim SAR gabungan terus melanjutkan operasi pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada Kamis dini hari (3/7).
Hingga Sabtu (6/7), posisi bangkai kapal diperkirakan telah bergeser sekitar 800 meter dari titik awal tenggelam akibat gelombang besar yang melanda perairan tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas Laksamana Muda TNI (Purn) R. Eko Suyatno mengungkapkan, bahwa pergeseran bangkai kapal diketahui berdasarkan hasil evaluasi awal tim pencari.
“Secara data mentah, dari informasi yang kami peroleh kemarin, bangkai kapal bergeser sekitar 800 meter dari lokasi kecelakaan awal. Kami berpacu dengan waktu untuk pencarian korban,” jelas Eko.
Menurut Eko, kondisi cuaca di lokasi pencarian relatif sama dengan hari sebelumnya. Berdasarkan data dari BMKG, arus bawah laut berada pada kisaran 0,5 hingga 1,5 knot dan cenderung melemah pada kedalaman tertentu.
“Dengan mempertimbangkan kondisi ini, Basarnas akan menyusun jalur tali sebagai panduan penyelaman dan evakuasi,” ujarnya.
Untuk mendukung proses pencarian, sebanyak 612 personel dari berbagai unsur telah dikerahkan, termasuk dari Basarnas, TNI AL, Polri, serta relawan.
Jumlah personel, kata Eko, masih dapat bertambah tergantung kebutuhan dan perkembangan di lapangan. Pemerintah Daerah Banyuwangi juga disebut memberikan dukungan penuh dalam operasi ini.
Panglima Komando Armada II TNI AL Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya mengonfirmasi terkait pergeseran posisi bangkai kapal.
“Lokasi terakhir masih terus kami pantau. Proses pengolahan data tadi pagi saja memerlukan waktu sekitar tiga jam,” ungkapnya.
Sekretaris Daerah Pemkab Banyuwangi Guntur Priambodo mengatakan, sejumlah fasilitas kesehatan telah disiapkan untuk menerima korban jika berhasil dievakuasi dalam waktu dekat.
“Kami telah menyiapkan rumah sakit terdekat dari lokasi pencarian, terutama RSUD Blambangan, yang akan menjadi lokasi utama penanganan
Dukungan juga datang dari tim penyelam profesional. Hendrata Yudha, penyelam dari Indonesian Diver Rescue Team (IDRT) menyatakan timnya telah dalam posisi siaga penuh.
“Kami sudah siapkan seluruh peralatan. Saat ini tinggal menunggu arahan dan koordinasi dari Basarnas. IDRT menurunkan delapan personel penyelam untuk mendukung pencarian,” tuturnya. (cw6-M Ksatria Raya/aif)