Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Dobel Detoks, Warga Banyuwangi Pilih Bekam Saat Puasa Ramadan 

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

NASKAH ID bekam merupakan sunah nabi yang bisa dikerjakan saat berpuasa. Dari segi manfaat, salah satu manfaat bekam adalah sarana detoksifikasi atau mengeluarkan racun dalam tubuh.

Ketua Perkumpulan bekam Indonesia (PBI) Cabang Banyuwangi Ustaz Abu Umar mengatakan, puasa dan bekam bila dikombinasikan bisa menjadi sarana detoksifikasi tubuh yang mujarab. 

Baca Juga: Pedagang Buah Perbanyak Stok Blewah Keruk Rupiah Selama Ramadan

“Orang berpuasa itu tubuh tengah melakukan detoks. Ketika tubuh tengah detoksifikasi dengan memaksimalkan ketosis (upaya tubuh untuk mencari tubuh selain makanan) contohnya dengan memaksimalkan serapan lemak dalam tubuh. Nah, ini nanti saat dikombinasikan dengan bekam maka akan terjadi dobel detoks,” ujarnya.

Abu Umar menambahkan, kombinasi ketosis dan bekam manfaatnya bisa bertambah bagi umat muslim yang sedang melakukan diet. Dan jadi acuan hidup sehat sesuai anjuran Rasulullah SAW.

“Ini sangat berarti bagi umat muslim yang tengah menjalankan diet melalui puasa. Selain mendapatkan kesehatan lewat bekam yang jadi sarana menyembuhkan penyakit sesuai anjuran nabi,” tambahnya.

Dalam kesempatannya, Abu Umar memberikan tips waktu bekam yang paling tepat saat Ramadan. Jika dilakukan, manfaat bekam bisa dirasakan lebih maksimal.

“Waktu terbaik berbekam itu dianjurkan setelah pukul 01.00 WIB atau setelah Zuhur dan atau menjelang buka. Manfaat nya bisa dirasakan lebih maksimal ketimbang pagi hari. Karena berbekam saat pagi dikhawatirkan tubuh akan lemas dan berpotensi membatalkan puasa,” paparnya.

Baca Juga: Sebentar Lagi RSUD Blambangan Banyuwangi Punya Gedung Pusat Penyakit Jantung

Selain waktu yang diuraikan, Abu Umar menuturkan, bagi warga berusia lanjut, bisa melakukan bekam seusai salat tarawih. Yang manfaatnya bisa melemaskan otot-otot para manula.

“Para manula biasanya otot-ototnya tegang setelah tarawih. Ketika dibekam otot menjadi enjoy dan insyallah otot-ototnya akan kembali seperti semula,” jelasnya.

Dengan banyaknya manfaat yang diperoleh, lanjut Abu Umar, para pelanggan atau warga yang berasal dari Banyuwangi, lebih semangat untuk dibekam. Terlebih, pelanggan yang sudah terbiasa bekam sebelum masuk bukan Ramadan.

“Untuk durasi (bekam) sejatinya tak banyak perubahan yang signifikan ya. Tapi dengan manfaat yang diperoleh ketika Ramadan, pelanggan lebih terangsang untuk dibekam,” ujarnya.

Dikutip dari berbagai sumber, bekam dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah Hijamah, yang artinya adalah pelepasan darah kotor.

Baca Juga: Sekardadu, Program Unggulan Banyuwangi Rawat Sungai dengan Melibatkan Pelajar

source