Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Drama Palsu Terbongkar! Anak Bunuh Ayah Tiri di Banyuwangi Ternyata Pakai Senapan, Bidik Kepala Jarak 3 Meter

drama-palsu-terbongkar!-anak-bunuh-ayah-tiri-di-banyuwangi-ternyata-pakai-senapan,-bidik-kepala-jarak-3-meter
Drama Palsu Terbongkar! Anak Bunuh Ayah Tiri di Banyuwangi Ternyata Pakai Senapan, Bidik Kepala Jarak 3 Meter

RADARBANYUWANGI.ID – Fakta baru terungkap dalam kasus dugaan penganiayaan berujung maut yang melibatkan Didik Khoirul Basri, remaja 23 tahun asal Dusun Krajan, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Korban tewas diketahui bernama Abdussamat, pria berusia 33 tahun yang merupakan ayah tirinya tersangka.

Dalam pemeriksaan maraton yang dilakukan penyidik Polsek Kalibaru, korban yang tewas setelah sebelumnya sempat dibawa ke Klinik Kalibaru dan RSU Bhakti Husada Krikilan, ternyata oleh pelaku ditembak menggunakan senapan angin merek Panther.

Akibat tembakan itu, Abdussamat mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Luka tersebut semula diduga dibenturkan ke batu.

Pengakuan tersebut ternyata hanya karangan Didik. Sebab, pria tersebut mengaku takut dan panik hingga akhirnya mengarang cerita bohong.

“Hasil pengembangan kami, ternyata luka di kepala tidak dibenturkan ke batu, tapi ditembak menggunakan senapan angin,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Achmad Junaedi kepada Radar Banyuwangi, Jumat (27/6/2025).

Menurut Junaedi, kecurigaan korban tewas bukan karena dibenturkan ke batu muncul saat melihat barang bukti (BB) batu yang diamankan. Saat dicek, di batu itu tidak ada bercak darah yang tertinggal.

Baca Juga: Waspada! Pantai Selatan Banyuwangi Dihantui Gelombang Tinggi di Awal Suro

“Luka yang dialami korban itu seperti luka lecet saja, tapi kenapa sampai fatal. Saya menaruh curiga,” terangnya.

Dugaan tersebut ternyata benar. Setelah Abdussamat meninggal pada Kamis (26/6) sekitar pukul 05.00, anggota Polsek Kalibaru memutuskan untuk melakukan otopsi di RSUD Blambangan.

Dalam pemeriksaan ditemukan luka tembak di kepala sebelah kiri korban sekitar dua sentimeter di atas telinga.

“Dari fakta tersebut, pelaku terus kami interogasi. Dia akhirnya mengaku telah menembak ayah tirinya,” sebutnya.

sas-tewas-2-2663165473.jpg

Senapan angin merek Panther yang digunakan Didik menembak kepala ayah tirinya, Abdussamat. (Salis Ali/ Jawa Pos Radar Banyuwangi)

Kapolsek menyampaikan, Didik menembak ayah tirinya karena akan membunuh ibu dan adiknya. Apalagi dalam pertengkaran itu, sang ayah tiri membawa sebilah celurit.


Page 2

“Saat kejadian memang sedang ada pertengkaran. Ibu pelaku dihajar hingga pingsan. Pelaku membela ibunya dan memukul korban menggunakan bambu,” terangnya.

Setelah dipukul menggunakan bambu, sambung Kapolsek, Abdussamat masih bisa berdiri dan mengejar Didik. Saat itulah, pelaku diancam oleh korban jika kabur ibu dan adiknya akan dihabisi.

“Pelaku kembali ke kamarnya dan mengambil senapan angin miliknya,” ucapnya.

Melihat ayah tirinya masih terus mencari, Didik keluar lewat pintu belakang. Di belakang rumahnya, Didik menghabisi ayah tirinya dengan membidik kepala Abdussamat dari jarak sekitar tiga meter.

Baca Juga: Bukan Hoaks! Jalur Gumitir Resmi Ditutup dan Diperbaiki, BBPJN: Rampung Akhir Tahun

“Setelah ditembak, korban tersungkur. Pelaku menyembunyikan BB di kebun kopi yang berjarak sekitar 20 meter dari rumahnya,” bebernya.

Saat ini pelaku masih diamankan di ruang tahanan Polsek Kalibaru. Untuk mengungkap kasus ini dengan gamblang, pihaknya berencana melakukan pra-rekonstruksi di tempat kejadian perkara (TKP). “Akan kami lakukan pra-rekonstruksi,” ucapnya.

Terkait kasus ini, pelaku dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.

“Untuk pembunuhan berencana tidak, kita jerat (Pasal) 351 ayat 3,” pungkasnya.

Sementara itu, Didik mengaku tidak menyesali sedikit pun perbuatannya. Ia melakukan itu karena tidak punya pilihan saat melihat ibunya dihajar hingga pingsan.

“Ya bagaimana, saya membela ibu saya kok,” katanya di sela-sela pemeriksaan di ruang Unit Reskrim Polsek Kalibaru.

Diberitakan sebelumnya, Didik Khoirul Basri menghajar ayah tirinya Abdussamat hingga tewas pada Rabu (25/6) sekitar pukul 04.30 di belakang rumahnya.

Selama ini, pelaku dan korban yang tinggal serumah itu sering cek-cok. Pemicunya, masalah ekonomi. Lokasi penganiayaan itu, kini oleh polisi dipasang police line.

“Anak dan ayah tirinya itu hubungan kurang baik,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Achmad Junaedi.


Page 3

RADARBANYUWANGI.ID – Fakta baru terungkap dalam kasus dugaan penganiayaan berujung maut yang melibatkan Didik Khoirul Basri, remaja 23 tahun asal Dusun Krajan, Desa Banyuanyar, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi.

Korban tewas diketahui bernama Abdussamat, pria berusia 33 tahun yang merupakan ayah tirinya tersangka.

Dalam pemeriksaan maraton yang dilakukan penyidik Polsek Kalibaru, korban yang tewas setelah sebelumnya sempat dibawa ke Klinik Kalibaru dan RSU Bhakti Husada Krikilan, ternyata oleh pelaku ditembak menggunakan senapan angin merek Panther.

Akibat tembakan itu, Abdussamat mengalami luka cukup parah di bagian kepala. Luka tersebut semula diduga dibenturkan ke batu.

Pengakuan tersebut ternyata hanya karangan Didik. Sebab, pria tersebut mengaku takut dan panik hingga akhirnya mengarang cerita bohong.

“Hasil pengembangan kami, ternyata luka di kepala tidak dibenturkan ke batu, tapi ditembak menggunakan senapan angin,” kata Kapolsek Kalibaru, AKP Achmad Junaedi kepada Radar Banyuwangi, Jumat (27/6/2025).

Menurut Junaedi, kecurigaan korban tewas bukan karena dibenturkan ke batu muncul saat melihat barang bukti (BB) batu yang diamankan. Saat dicek, di batu itu tidak ada bercak darah yang tertinggal.

Baca Juga: Waspada! Pantai Selatan Banyuwangi Dihantui Gelombang Tinggi di Awal Suro

“Luka yang dialami korban itu seperti luka lecet saja, tapi kenapa sampai fatal. Saya menaruh curiga,” terangnya.

Dugaan tersebut ternyata benar. Setelah Abdussamat meninggal pada Kamis (26/6) sekitar pukul 05.00, anggota Polsek Kalibaru memutuskan untuk melakukan otopsi di RSUD Blambangan.

Dalam pemeriksaan ditemukan luka tembak di kepala sebelah kiri korban sekitar dua sentimeter di atas telinga.

“Dari fakta tersebut, pelaku terus kami interogasi. Dia akhirnya mengaku telah menembak ayah tirinya,” sebutnya.

sas-tewas-2-2663165473.jpg

Senapan angin merek Panther yang digunakan Didik menembak kepala ayah tirinya, Abdussamat. (Salis Ali/ Jawa Pos Radar Banyuwangi)

Kapolsek menyampaikan, Didik menembak ayah tirinya karena akan membunuh ibu dan adiknya. Apalagi dalam pertengkaran itu, sang ayah tiri membawa sebilah celurit.