SILIRAGUNG – Hujan deras disertai angin kencang memorak-morandakan perkampungan warga di Dusun Seloagung, RT 3, RW 3, Desa/Kecamatan Siliragung, Selasa sore (16/2). Empat rumah milik warga rusak berat diterjang angin besar itu. Atap rumah warga yang semua berbahan asbes beterbangan saat angin besar itu datang. Bukan hanya rumah, sejumlah pohon di kampung itu juga banyak yang tumbang.
“Anginnya besar sekali,” terang Miseri, 58, salah satu warga yang rumahnya rusak. Selain rumah milik Miseri, tiga rumah warga yang juga rusak ada lah milik Suntoko, 50, Sriyono, 35, dan Tarpujan, 56. Lokasi empat warga yang rumahnya rusak itu ma sih satu kampung.
“Saat angin besar itu, hujan turun sangat deras,” katanya. Miseri mengaku, saat ada angin besar itu dirinya baru pulang dari sawah. Saat itu dia melihat atap rumahnya dan tetangga beterbangan. “Pohon di sekitar rumah banyak yang ambruk diterjang angin,” ujarnya.
Dari empat rumah milik warga yang rusak itu, paling parah milik Sriyono. Hampir semua atap rumahnya yang berbahan asbes terbang disapu angin besar itu.“Angin berasal dari arah barat. Suaranya sangat keras,” cetus Sriyono.
Saat ada angin besar yang terjadi sekitar pukul 15.00 itu, jelas Sriyono, dirinya bersama istri dan tiga anaknya sedang berada di rumah. Beruntung, reruntuhan bangunan rumah itu tidak ada yang menimpa warga. “Ada angin besar, kami keluar rumah dan lari. Semua selamat,” katanya.
Tidak lama kemudian, petugas BPBD Banyuwangi dan Forpimka Siliragung datang ke kampung itu. Mereka datang sambil membawa bantuan berupa sembako. “Tidak ada korban jiwa, hanya atap rumah yang rusak,” terang Kepala Seksi (Kasi) Trantib Kantor Kecamatan Siliragung, Sulhan, yang sedang pembantu warga.
Meski rumah warga rusak akibat diterjang angin besar, tapi tidak ada yang diungsikan. Mereka menutup rumahnya dengan terpal yang disediakan BPBD. “Bencana alam ini baru kali pertama terjadi di kampung itu,” ungkapnya. (radar)