sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Brantas Abipraya (Persero) terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan.
Salah satunya melalui pengerjaan Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Proyek ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah memperkuat konektivitas menuju Pelabuhan Patimban, yang digadang-gadang sebagai pelabuhan terbesar dan salah satu tulang punggung logistik nasional.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi, Brantas Abipraya berperan aktif dalam menyukseskan proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Jalan tol ini nantinya menjadi penghubung utama antara kawasan industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, sekaligus mendukung kelancaran arus distribusi barang dan mobilitas masyarakat.
“Pembangunan Jalan Tol Patimban yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional ini nantinya akan menjadi penghubung vital antara kawasan industri di Jawa Barat dan Pelabuhan Patimban. Sekaligus menjadi jalur alternatif bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu, Subang, Purwakarta, dan Karawang,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, dalam keterangannya.
Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa dari Kampung Tipes Solo Sukses Gerakkan Ekonomi Perempuan hingga Tembus Pasar Dunia
Ruas Strategis Penghubung Kawasan Industri
Dian menjelaskan, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 kilometer dan dibangun melalui beberapa paket pekerjaan.
Pada Paket 2, Brantas Abipraya bersinergi dengan BUMN Konstruksi lainnya melalui skema Joint Operation (JO) untuk menggarap ruas sepanjang 6,2 kilometer.
Ruas ini memiliki peran krusial karena menghubungkan kawasan industri Cikarang–Karawang–Cikampek dengan Pelabuhan Patimban.
Dengan konektivitas tersebut, distribusi barang, khususnya untuk kebutuhan ekspor dan impor, diharapkan dapat berlangsung lebih cepat, efisien, dan berdaya saing tinggi.
“Ruas Paket 2 ini menjadi jalur strategis yang memperlancar distribusi barang dari kawasan industri menuju pelabuhan. Dampaknya akan sangat signifikan bagi efisiensi logistik nasional,” jelas Dian.
Baca Juga: Rekor Panas Manchester United vs Bournemouth: Setan Merah Terancam Perpanjang Tren Buruk di Old Trafford?
Dukung Asta Cita dan Indonesia Emas 2045
Lebih dari sekadar proyek konstruksi, Dian menegaskan bahwa pembangunan Tol Akses Patimban Paket 2 merupakan investasi jangka panjang untuk memperkuat daya saing logistik Indonesia.
Sumber: brantas-abipraya.co.id
Page 2
Proyek ini sejalan dengan agenda Asta Cita, yang bertujuan mendukung ketahanan pangan, efisiensi logistik, serta pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pembangunan Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 ini bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga bagian dari strategi besar untuk memangkas biaya logistik dan meningkatkan daya saing Pelabuhan Patimban. Proyek ini sejalan dengan visi besar Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.
Sebagai PSN, Tol Akses Patimban diharapkan mampu menjadi katalis pertumbuhan industri dan logistik, khususnya di wilayah Jawa Barat.
Konektivitas yang semakin baik akan mendorong kelancaran arus barang, menarik minat investor, serta mempercepat pemerataan pembangunan ekonomi.
Dalam pengerjaannya, Brantas Abipraya menegaskan komitmen untuk mengedepankan kualitas, ketepatan waktu, serta standar keselamatan kerja yang tinggi.
Perusahaan optimistis proyek Tol Akses Patimban Paket 2 dapat diselesaikan sesuai target dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
“Dengan mengunggulkan kualitas kerja dan mengutamakan aspek safety, kami optimistis proyek ini dapat rampung tepat waktu dan memberikan nilai tambah nyata bagi perekonomian bangsa,” kata Dian.
Baca Juga: Galang Dana Bantu Korban Banjir Sumatera, PAC Ansor Cluring Banyuwangi Tertipu Transferan Palsu
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Dian menambahkan, keberhasilan proyek ini akan membawa dampak luas bagi daerah sekitar.
Akses menuju Pelabuhan Patimban yang semakin lancar diyakini mampu memacu pertumbuhan ekonomi di Subang dan wilayah sekitarnya, sekaligus membuka peluang investasi baru.
“Dengan infrastruktur yang semakin terhubung, akses ke Pelabuhan Patimban akan jauh lebih efisien. Harapannya, Tol Patimban ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, membuka lapangan kerja, dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan negara,” pungkasnya.
Melalui proyek ini, Brantas Abipraya kembali menegaskan perannya sebagai BUMN konstruksi yang tak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga turut membangun masa depan ekonomi dan konektivitas Indonesia. (*)
Sumber: brantas-abipraya.co.id
Page 3
sumber : radarbanyuwangi.jawapos.com – PT Brantas Abipraya (Persero) terus menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional yang berkelanjutan.
Salah satunya melalui pengerjaan Jalan Tol Akses Patimban Paket 2 di Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Proyek ini menjadi bagian penting dari upaya pemerintah memperkuat konektivitas menuju Pelabuhan Patimban, yang digadang-gadang sebagai pelabuhan terbesar dan salah satu tulang punggung logistik nasional.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bidang konstruksi, Brantas Abipraya berperan aktif dalam menyukseskan proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Jalan tol ini nantinya menjadi penghubung utama antara kawasan industri di Jawa Barat dengan Pelabuhan Patimban, sekaligus mendukung kelancaran arus distribusi barang dan mobilitas masyarakat.
“Pembangunan Jalan Tol Patimban yang menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional ini nantinya akan menjadi penghubung vital antara kawasan industri di Jawa Barat dan Pelabuhan Patimban. Sekaligus menjadi jalur alternatif bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu, Subang, Purwakarta, dan Karawang,” ujar Sekretaris Perusahaan Brantas Abipraya, Dian Sovana, dalam keterangannya.
Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa dari Kampung Tipes Solo Sukses Gerakkan Ekonomi Perempuan hingga Tembus Pasar Dunia
Ruas Strategis Penghubung Kawasan Industri
Dian menjelaskan, Jalan Tol Akses Patimban memiliki total panjang 37,05 kilometer dan dibangun melalui beberapa paket pekerjaan.
Pada Paket 2, Brantas Abipraya bersinergi dengan BUMN Konstruksi lainnya melalui skema Joint Operation (JO) untuk menggarap ruas sepanjang 6,2 kilometer.
Ruas ini memiliki peran krusial karena menghubungkan kawasan industri Cikarang–Karawang–Cikampek dengan Pelabuhan Patimban.
Dengan konektivitas tersebut, distribusi barang, khususnya untuk kebutuhan ekspor dan impor, diharapkan dapat berlangsung lebih cepat, efisien, dan berdaya saing tinggi.
“Ruas Paket 2 ini menjadi jalur strategis yang memperlancar distribusi barang dari kawasan industri menuju pelabuhan. Dampaknya akan sangat signifikan bagi efisiensi logistik nasional,” jelas Dian.
Baca Juga: Rekor Panas Manchester United vs Bournemouth: Setan Merah Terancam Perpanjang Tren Buruk di Old Trafford?
Dukung Asta Cita dan Indonesia Emas 2045
Lebih dari sekadar proyek konstruksi, Dian menegaskan bahwa pembangunan Tol Akses Patimban Paket 2 merupakan investasi jangka panjang untuk memperkuat daya saing logistik Indonesia.
Sumber: brantas-abipraya.co.id







