The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

5 The Largest Batik Producing Region in East Java

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Detik.com


Surabaya

Batik menjadi salah satu produk budaya kebanggaan Indonesia. Terlebih pada 2009, UNESCO telah menetapkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi.

Sejak saat itu berbagai daerah berlomba-lomba mengembangkan potensi warisan budaya ini. Tak terkecuali daerah-daerah di wilayah Jawa Timur.

Ilustrasi membuat batikIlustrasi membuat batik/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Goddard_Photography

The Largest Batik Producing Region in East Java:

The following detikJatim telah merangkum sederet daerah penghasil batik terbesar di Jawa Timur. Dari Madura hingga Banyuwangi.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Pulau Madura

Dilansir melalui jurnal berjudul Batik Madura: Heritage Cyberbranding, batik Madura telah ada sejak abad ke-16. Hal ini menjadikan Madura sebagai daerah yang tersohor sebagai daerah penghasil batik.

Terdapat tiga daerah yang menjadi pusat pembuatan batik Madura, di antaranya Bangkalan, Pamekasan, dan Sumenep. Kabupaten Pamekasan sendiri memiliki 38 sentra batik dengan total 933 unit usaha, and 6.562 warga yang terlibat dalam usaha pembuatan batik.

Motif khas batik Madura terlihat pada warna yang cerah, mencolok, dan memiliki motif dinamis. Adapun dominasi warna yang digunakan yakni kuning, green, Red, dan biru tua.

Motif terpopuler adalah Sekar Jagad yang identik dengan gambar ayam dan burung. Sementara proses pembuatan batik Madura disebut dengan batik Gentongan. Proses pembatikan dimulai dengan pewarnaan batik yang dilakukan dengan cara merendam di wadah sejenis gentong.

2. Tulungagung Regency

Daerah penghasil batik terbesar berikutnya, yaitu Kabupaten Tulungagung. Hal ini dibuktikan dengan adanya sentral produksi batik di dua desa yakni Desa Mojosari dan Desa Bangoan.

Jenis batik asal Tulungagung meliputi Batik Gajah Mada, Satrio Manah, dan Baronggung. Ketiga batik ini dikenal paling legendaris. Batik Gajah Mada sudah ada sejak tahun 1932.

Dikutip melalui buku berjudul Pesona Keindahan Batik Tulungagung, terdapat berbagai motif batik Tulungagung yang paling legendaris. Mulai dari motif Sido Mukti, Rawan, Banyak Angrem, Bledak/Latar Putih, Udan Liris Buntal, and others.

Adapun ciri khas batik Tulungagung di antaranya dipengaruhi Solo dan Jogja/Mataram, motif terinspirasi dari kondisi daerah Tulungagung, warna didapatkan dari alam.

Seperti akar mengkudu (Red), kulit kayu jambal (chocolate), daun indigo knilo (blue), dan kayu tingi/tegeran (yellow). Sementara bahan yang digunakan yakni kain cotton atau mori halus.

3. Pakistan District

Dilansir melalui jurnal berjudul Batik Pacitan: Kontinuitas dan Perubahannya, sejarah usaha batik telah ada di Kabupaten Pacitan sejak tahun 1880. Dibuktikan dengan adanya mantri perkebunan Belanda, Coenraad. Hasil produksi batik dari Coenraad dikenal dengan sebutan E. Coenraad.

Batik Pacitan dipengaruhi batik Surakarta. Motif dikembangkan dengan menggunakan warna-warna alam, seperti kulit dan batang kayu nangka (warna kuning), kulit dan batang pohon tinggi (warna cokelat).

Terdapat enam motif batik Pacitan, yakni Gelombang Cinta, Sawung Gerong, Sawung Cahya Buwana, Sawung Pacalang, Sawung Ronabaya, dan Sawung Krida Mukti.

4. Sidoarjo regency

Kabupaten Sidoarjo memiliki pusat produksi batik terbesar yang dikenal dengan sebutan Kampung Batik Tulis Jetis. Kampung ini terletak di Dusun Jetis, Kelurahan Lemahputro.

Dilansir melalui jurnal UNESA yang berjudul Sejarah Industrialisasi Batik di Kampung Batik Jetis Sidoarjo Tahun 1970-2013, kampung batik ini sudah ada sejak tahun 1675. Kampung ini dikenal masyarakat dengan produksi batik tulisnya.

Meanwhile, jurnal Universitas Negeri Medan yang berjudul Kritik Sejarah Batik Sidoarjo menyebutkan, Sidoarjo memiliki beberapa kawasan sentra batik. Be found 72 sentra batik yang memproduksi total sebanyak 42 jenis produk.

Selain Desa Jetis, terdapat lima daerah penghasil batik lainnya di Kabupaten Sidoarjo. Seperti Desa Kedungcangkring (Kecamatan Jabon); Sekardangan, Gajah Mada atau China Peranakan (Sidoarjo District); Desa Patihan dan Kenongo (Bone District).

Keunikan batik Jetis terletak pada motif dan warnanya. Sebagian besar warga Kampung Jetis memproduksi batik motif Madura dengan warna yang cerah dan mencolok. Besides that, motif batik bergambar flora dan fauna khas Sidoarjo.

5. Banyuwangi Regency

Dilansir melalui Repository Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Kabupaten Banyuwangi memiliki sederet ciri khas motif batik. Meliputi Gajah Oling, Kangkung Setingkes, Chubby level, Gedhekan, Broken Coffee, dan motif lainnya.

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian, trade, and Mining, Kabupaten Banyuwangi tercatat memiliki 25 unit usaha yang tersebar di 25 kecamatan di Banyuwangi.

This article was written by Nabila Meidy Sugita, Merdeka Campus Certified Internship participant at detikcom.

Watch Video “Aksi Para Artis-Menteri Jokowi catwalk di Istana Berbatik
[prawns:Video 20detik]
(irb/sun)

source