RADARBANYUWANGI.ID – Pencarian Kapal Muatan Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang hilang di Selat Bali sejak Kamis (2/7) lalu akhirnya mulai menemukan titik terang.
Proses pencarian dengan menggunakan sonar yang dilakukan personel Polairud menemukan dugaan bangkai kapal di kedalaman 50 meter.
Meski demikian, belum dapat dipastikan benda tersebut adalah bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.
Sebab, masih diperlukan identifikasi lebih lanjut untuk memastikan temuan tersebut.
Baca Juga: Terombang-ambing Gelombang Selat Bali, Tim Survei Bawah Laut Temukan Jenazah Korban KMP Tunu Pratama
“Polairud Baharkam Polri, Polairud Polda Jatim, maupun Polresta Banyuwangi melakukan pencarian dengan alat sonar,” ujar Dirpolairud Polda Jatim, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Minggu (6/7/2025).
Arman menjelaskan bahwa sonar ini merupakan alat untuk mendeteksi bangkai kapal, ukuran kapal, hingga kedalamannya.
Sonar tersebut berfungsi mendeteksi secara real time.
“Dengan sonar tersebut, juga dapat terdeteksi isi di dalam kapal. Sehingga, ketika terdeteksi, dilakukan penandaan titik koordinat yang diduga menjadi lokasi bangkai kapal,” jelasnya.
Setelah dilakukan penandaan atau penentuan titik koordinat tersebut, pencarian akan dilanjutkan dengan menggunakan peralatan robotik untuk menemukan korban-korban yang masih ada di dasar laut.
“Sudah mulai ada dugaan titik koordinat, dan untuk sementara kami gunakan sonar,” katanya.
Tidak hanya itu, Arman menambahkan, pihaknya juga menyiapkan sejumlah personel penyelam yang ditempatkan di setiap kapal patroli.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Intensifkan Trauma Healing bagi Korban dan Keluarga KMP Tunu Pratama Jaya
“Mereka akan diterjunkan setelah ada titik terang di mana letak koordinat kapal, agar dapat membantu proses evakuasi korban,” ungkapnya.
Page 2
Page 3
RADARBANYUWANGI.ID – Pencarian Kapal Muatan Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang hilang di Selat Bali sejak Kamis (2/7) lalu akhirnya mulai menemukan titik terang.
Proses pencarian dengan menggunakan sonar yang dilakukan personel Polairud menemukan dugaan bangkai kapal di kedalaman 50 meter.
Meski demikian, belum dapat dipastikan benda tersebut adalah bangkai KMP Tunu Pratama Jaya.
Sebab, masih diperlukan identifikasi lebih lanjut untuk memastikan temuan tersebut.
Baca Juga: Terombang-ambing Gelombang Selat Bali, Tim Survei Bawah Laut Temukan Jenazah Korban KMP Tunu Pratama
“Polairud Baharkam Polri, Polairud Polda Jatim, maupun Polresta Banyuwangi melakukan pencarian dengan alat sonar,” ujar Dirpolairud Polda Jatim, Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Minggu (6/7/2025).
Arman menjelaskan bahwa sonar ini merupakan alat untuk mendeteksi bangkai kapal, ukuran kapal, hingga kedalamannya.
Sonar tersebut berfungsi mendeteksi secara real time.
“Dengan sonar tersebut, juga dapat terdeteksi isi di dalam kapal. Sehingga, ketika terdeteksi, dilakukan penandaan titik koordinat yang diduga menjadi lokasi bangkai kapal,” jelasnya.
Setelah dilakukan penandaan atau penentuan titik koordinat tersebut, pencarian akan dilanjutkan dengan menggunakan peralatan robotik untuk menemukan korban-korban yang masih ada di dasar laut.
“Sudah mulai ada dugaan titik koordinat, dan untuk sementara kami gunakan sonar,” katanya.
Tidak hanya itu, Arman menambahkan, pihaknya juga menyiapkan sejumlah personel penyelam yang ditempatkan di setiap kapal patroli.
Baca Juga: Polresta Banyuwangi Intensifkan Trauma Healing bagi Korban dan Keluarga KMP Tunu Pratama Jaya
“Mereka akan diterjunkan setelah ada titik terang di mana letak koordinat kapal, agar dapat membantu proses evakuasi korban,” ungkapnya.