The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Ada Pawang Hujan di Balik Kunjungan Kerja Jokowi di Banyuwangi

ada-pawang-hujan-di-balik-kunjungan-kerja-jokowi-di-banyuwangi
Ada Pawang Hujan di Balik Kunjungan Kerja Jokowi di Banyuwangi
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI, Jurnalnews – Profesi pawang hujan kerap menjadi perbincangan hangat. Meski profesi ini terkadang mendapat cemoohan, namun kenyataannya, yang memanfaatkan jasa sang pawang hujan bukanlah orang sembarangan, mereka adalah pengusaha bahkan pejabat. Rebo (27/12/2023).

Salah satu pawang hujan yang dikenal dengan nama samaran Rain Stopper mengungkapkan bahwa permintaan untuk mengusir hujan sudah terisi hingga bulan Mei 2024, khususnya dalam bulan Desember ini.

“Selama sebulan, saya mampu melayani permintaan memindahkan hujan di sepuluh tempat, bahkan lebih,” tutur Ilham Triyadi, yang akrab disapa Rain Stopper.

It explains, "However, terkadang saya tidak bisa merespon permintaan mendadak. Banyak calon klien yang datang saat hujan sudah turun, seperti dua hari sebelum kunjungan Presiden Jokowi ke Stadion Maron Genteng. Meski alat-alat vital sudah siap, tetapi tidak bisa digunakan karena hujan turun sejak pagi.” Ujarnya.

Ilham Triyadi, yang akrab disapa Rain Stopper, menghunus keris saat ritual. (Photo: Special).Ilham Triyadi, yang akrab disapa Rain Stopper, menghunus keris saat ritual. (Photo: Special).

Ilham added, “Meski pernah dilibatkan dalam Harlah 100 tahun NU di Stadion Diponegoro Banyuwangi pada Februari 2023, sebaiknya jika mereka memesan jasa saya, lebih baik tidak mendadak. minimal satu minggu melakukan pemesanan," he explained.

Ilham juga membagikan pengalaman ketika dipanggil untuk kebutuhan syuting Perempuan Tanah Jahanam (PTJ) tiga tahun lalu. “Selama 21 hari syuting di Banyuwangi, mereka merasa kurang lengkap tanpa kehadiran saya di lokasi syuting dari jam 10.00 pagi hingga jam 5 dawn. Mereka menyebut saya dengan sebutan Rain Stopper.” Ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa saat melakukan ritual, dirinya tidak meminta persyaratan sulit. “Dalam melakukan aksi spiritual ini, saya tidak pernah melibatkan ritual yang rumit. Saya juga tidak pernah meminta sesajen atau hal aneh-aneh lainnya. Yang saya butuhkan hanya tempat untuk membaca mantra sambil menghunus keris dan memantau pergerakan awan di langit. The most important, saya dapat melihat ke arah langit,” kata Ilham Triyadi.

“itulah yang membuat orang percaya pada saya. Permintaan saya tidak rumit, sehingga mereka merasa lebih nyaman. Itulah mengapa pekerjaan ini sering dikaitkan dengan hal-hal mistis. Actually, pikiran dan ucapan kita membentuk getaran resonansi, yang kemudian menggerakkan semesta untuk mewujudkan keinginan saya, baik itu menghalau mendung atau memindahkan hujan,” he added. (Red/ilh/JN).