Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Keris Penakluk IKN ditampilkan pada Even, Gelar Budaya Keris di Disbudpar Banyuwangi

keris-penakluk-ikn-ditampilkan-pada-even,-gelar-budaya-keris-di-disbudpar-banyuwangi
Keris Penakluk IKN ditampilkan pada Even, Gelar Budaya Keris di Disbudpar Banyuwangi

Banyuwangi , Jurnalnews.com – Berkolaborasi dengan Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata ) Banyuwangi bersama Paguyuban Pelestari Tosan Aji Blambangan “Panji Blambangan” menggelar acara tahunan “Gelar Budaya Keris” di Pelinggihan Disbudpar Banyuwangi. Acara ini berlangsung dari 1 hingga 5 Juli 2025, yang dibuka setiap hari mulai pukul 09.30 WIB hingga 17.00 WIB.

Berbagai jenis tosan aji seperti keris, tombak, dan pedang dari era Kerajaan Kediri, Majapahit, Mataram, Demak, Blambangan, serta keris Kamardikan yang dibuat setelah 1945 dipamerkan di acara ini. Selain itu, acara ini juga meliputi Jamasan Pusaka Tosan Aji, Pameran Pusaka Blambangan, dan Konsultasi Pusaka Tosan Aji.

Yang spesial pada even tahun ini Keris- Keris “Penakluk” Cuaca Pembangunan IKN Dipamerkan dalam even Gelar Budaya Keris 2025, ikut dipamerkan.

KRT. Ilham Triadi Nagoro membawa keris untuk rekayasa cuaca saat pembangunan IKN bulan Juli hingga Agustus 2024 lalu, Empat dari lima keris yang “menaklukkan” cuaca Ibu Kota Nusantara (IKN) dipamerkan dalam even Gelar Budaya Keris yang diselenggarakan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi

Empat keris itu yakni Keris Luk 9 Dhapur Sempono, pamor pedharingan kebak Tangguh Kahuripan, Keris Bethok pamor pedharingan kebak Tangguh Singhasari, Keris Lurus Dapur Pamor Janur Sinebet Wengkon Tangguh Blambangan dan Keris Carubuk Pamor Singkir Era Madiun.

Ketua Paguyuban Pelestari Tosan Aji Blambangan, KRT H. Ilham T. Hadinagoro, menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini adalah untuk melestarikan kearifan lokal. “Keris bukan hanya simbol kehidupan manusia, tetapi juga alat penyucian dari energi negatif menjadi positif,” ujar Ilham.

Gelar Budaya Keris diadakan bertepatan dengan bulan Suro, awal tahun baru Jawa, yang menjadi momentum penting dalam budaya lokal. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan pameran keris, tetapi juga menjadi ajang edukasi bagi masyarakat untuk mengenal lebih dalam tentang makna dan sejarah keris.

Ilham juga menambahkan bahwa keris telah diakui oleh UNESCO sebagai Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 25 November 2005. “Pameran ini diharapkan menjadi edukasi bagi generasi penerus agar mengetahui dan memahami nilai budaya yang ada dalam keris,” tambahnya.

Bagi masyarakat yang tertarik, dapat mengunjungi pameran ini di Disbudpar Banyuwangi, Jalan Ahmad Yani No. 78, Banyuwangi. Jangan lewatkan kesempatan untuk melihat langsung warisan budaya yang kaya ini dan memahami makna yang terkandung di dalamnya.(Ilham)