BANYUWANGI, KOMPAS.com – Warga Desa Ketapang, Kalipuro District, Banyuwangi mengeluhkan aktivitas bongkar muat bahan baku semen di Tanjungwangi Port.
Warga yang bermukim di sekitar pelabuhan itu protes, dampak aktivitas bongkar muat bahan baku semen atau lingker itu menyebabkan lingkungan menjadi terganggu.
“Lingkungan kami kotor, debu masuk ke rumah-rumah,” kata Indra Setiawan, warga setempat kepada Kompas.com, Friday (13/1/2023) night.
Indra mengatakan, selain lingkungan yang menjadi kotor, udara di pemukiman padat penduduk juga terganggu.
“Udara jadi tidak sehat dan menggangu pernapasan. Dan itu hampir setiap hari kami rasakan,” ungkap Indra.
Indra mengatakan, aktivitas bongkar muat bahan baku semen itu dilakukan sepanjang hari, dari pagi hingga malam.
“Biasanya kalau barang datang dari kapal kan langsung dipindahkan ke truk. Mulai pagi sampai malam hari,” the light.
Menurut Indra, dampak dari aktivitas bongkar muat lingker tersebut sudah berlangsung sejak beberapa tahun.
“Since 2021 kami protes soal dampak yang ditimbulkan,” ujar Indra.
However, kata Indra, usulan warga melalui jalur mediasi kepada pihak perusahaan tidak pernah digubris.