KOMPAS.com – Sebagai respons cepat terhadap musibah tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Jasa Raharja melakukan kunjungan kerja ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (3/7/2025).
Kunjungan itu dipimpin Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana, didampingi Kepala Divisi Pelayanan & TJSL Hervanka Tri Dianto.
Kehadiran Jasa Raharja di lokasi tersebut bertujuan memastikan seluruh korban kecelakaan memperoleh hak jaminan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Kehadiran kami di sini merupakan wujud nyata komitmen Jasa Raharja untuk hadir sebagai wakil negara dalam setiap musibah transportasi, serta memberikan kepastian jaminan dan santunan secara cepat, tepat, dan transparan kepada para korban dan ahli waris,” ujar Dewi melalui siaran persnya, Sabtu (5/7/2025).
Baca juga: Pasangan “Romeo Juliet” Ponorogo Korban Tabrak Lari, Ahli Waris Dapat Santunan Rp 100 Juta dari Jasa Raharja
Langkah cepat ini merupakan bagian dari tanggung jawab Jasa Raharja dalam melaksanakan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang. Dalam pelaksanaannya, tim Jasa Raharja juga berkoordinasi dengan rumah sakit, keluarga korban, serta instansi terkait di lapangan.

Dalam kunjungan tersebut, Jasa Raharja juga menyampaikan perkembangan penanganan langsung kepada Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi, Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub RI Irjen Polisi Purnawirawan (Purn) Aan Suhanan, serta Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Nanang Avianto.
Selain meninjau posko evakuasi dan lokasi penanganan korban, Jasa Raharja memastikan sistem pelayanan di lapangan berjalan akuntabel dan responsif.
“Penanganan korban kecelakaan angkutan penumpang bukan hanya soal santunan. Lebih dari itu, ini adalah wujud kehadiran negara melalui pelayanan publik yang akuntabel, humanis, dan menjunjung tinggi kolaborasi lintas instansi,” tambah Dewi.
Baca juga: Aset Eks-BPPN Senilai Rp1,28 Triliun Resmi Diserahkan ke 11 Instansi
Saat ini, proses evakuasi korban masih berlangsung oleh tim gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), TNI/Polri, Syahbandar, Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP), PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero), dan berbagai unsur lainnya.

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi juga telah menginstruksikan percepatan upaya pencarian dan pertolongan, serta meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasi penyebab kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya.
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui tenggelam di perairan Selat Bali pada Rabu (2/7/2025) malam, saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Sejak insiden terjadi, Kepala Jasa Raharja Wilayah Jawa Timur Tamrin Silalahi dan Kepala Jasa Raharja Wilayah Bali Benyamin Bob Panjaitan bersama jajaran telah bergerak cepat di lapangan.
Baca juga: Mengenal Jalan A-52, Jalur Rawan Lokasi Kecelakaan Diogo Jota
Langkah proaktif ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan Jasa Raharja sebagai BUMN dalam memperkuat sinergi lintas lembaga, khususnya dalam penanganan kecelakaan transportasi laut yang bersifat darurat.
“Kami percaya bahwa pelayanan terbaik tidak hanya diberikan dalam bentuk santunan, tetapi juga melalui kecepatan respons dan kualitas koordinasi antarinstansi,” tutur Direktur Operasional Jasa Raharja Dewi Aryani Suzana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.