The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Bondowoso, The only district in the Horseshoe that has no sea

Detik.com


Bondowoso

Bondowoso is the only district in the Horseshoe region of East Java (East Java) yang tidak memiliki laut. Tapal kuda berarti ujung timur Pulau Jawa. Kawasan ini kental dengan budaya Madura sehingga disebut Pedhalungan.

Letak geografis Bondowoso terjepit dengan kabupaten lain. Salah satunya terdapat Kabupaten Situbondo di bagian utara, Kabupaten Banyuwangi di sebelah timur, Kabupaten Jember di sebelah selatan, dan Kabupaten Probolinggo di sebelah barat.

Meskipun tidak memiliki wilayah laut, Bondowoso mempunyai pasar ikan pindang terbesar ketiga di Jawa Timur dan tempat pelelangan ikan di Kelurahan Kota Kulon. Banyak pedagang dan pembeli dari Jember, Banyuwangi, Situbondo yang memiliki laut yang justru bertransaksi jual beli ikan pindang di Bondowoso.

Suasana pasar ikan pindang di BondowosoSuasana pasar ikan pindang di Bondowoso/ Foto: Chuk S Widharsa

Not only that, Bondowoso juga sempat membantu krisis kelangkaan ikan di Situbondo akibat cuaca buruk pada awal 2023. At the time, Bondowoso menjual pasokan ikan dengan harga murah, bahkan lebih murah dari Situbondo yang lautnya membentang 150 kilometer.

Banyak orang menyebut keberhasilan Bondowoso sebagai anomali, yaitu wilayah yang tidak punya laut tetapi sukses menjadi sentra ikan. However, setelah dianalisis lebih dalam, Pemerintah Bondowoso memiliki langkah cerdas sebagai pemasok ikan.

Bondowoso:

1. Proses Distribusi Ikan Pindang

Bondowoso berhasil merawat dan mengelola proses distribusi ikan pindang tidak terlalu panjang. Hasil dari upaya ini membuat harga ikan stabil murah dengan kualitas baik sampai di tangan konsumen. Pemerintah Bondowoso juga menekan kenaikan harga agar banyak konsumen yang membeli dan pedagang tidak rugi.

2. Membuat Branding

Bondowoso berhasil membuat branding dengan memanfaatkan potensi daerahnya. Melalui kuliner, Bondowoso mendapat julukan kota tape karena banyak industri pembuat tape singkong.

Keterbatasan Bondowoso karena tidak memiliki laut dan berada di ketinggian, dimanfaatkan masyarakat untuk berkebun dan menanam ketela, corn, tebu, serta sayur-sayuran. Result, masyarakat setempat tidak menjual secara mentah, tetapi diolah menjadi tape yang menambah nilai jual.

Kemudian jalur wisata, Bondowoso menyuguhkan wisata alam cantik seperti Kawah Ijen, sehingga banyak wisatawan berkunjung ke Bondowoso. Next, pengelolaan dan distribusi ikan pindang. Pemkab berhasil mendapatkan potensi pendapatan secara maksimal.

3. Memaksimalkan Potensi Alam

Potensi alam pegunungan dimanfaatkan untuk membuka lahan perkebunan. Meski tak mempunyai laut, nyatanya Bondowoso sukses menjadi pemasok ikan terbesar di Jawa Timur. Jika China memiliki jalur sutera, maka Bondowoso juga punya jalur pindang.

Kerja sama masyarakat dan pemerintah membuat Bondowoso berkembang dengan baik, dengan memanfaatkan potensi alam dan peluang perdagangan. Meskipun menjadi satu-satunya kabupaten yang tidak mempunyai laut, Bondowoso tidak kalah.

Gimana detikers, sudah pernah berkunjung ke Bondowoso? Atau tertarik mengunjungi kabupaten yang satu ini?

Artikel ini ditulis oleh Nadza Qur’rotun A’ini, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Watch Video “Sensasi Jajal Flyover Tapal Kuda yang Digadang Atasi Kemacetan
[prawns:Video 20detik]
(irb/sun)

source

Keywords used :