Meanwhile, Regional Disaster Management Agency (BPBD) Banyuwangi sudah menyiapkan 56 tangki air bersih dengan kapasitas 5 ribu liter. Pasokan air itu untuk memenuhi kebutuhan warga di wilayah Wongsorejo yang belakangan dilanda kekeringan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam Suryadi said, dari hasil pemetaan ada enam dusun di lima desa di Kecamatan Wongsorejoyang terdampak kekeringan.
Enam dusun yang terdampak kekurangan air bersih itu, yakni di Dusun Krajan 1, Bangsring Village; Dusun Alasmalang, Alasrejo Village; Dusun Pancoran, Sidowangi Village; Dusun Karangrejo Utara dan Karangrejo Selatan, Desa Wongsorejo dan Dusun Karangbaru, Alasbuluh Village.
BPBD sudah menjadwal seluruh jadwal pembagian dan pendistribusian air bersih ke masing-masing dusun terdampak kekurangan air bersih akibat musim kemarau. Suplai air bersih tersebut selain langsung dibagi kepada warga terdampak, juga dibagi pada tandon yang telah tersedia.
"Today (yesterday) kami distribusikan ke daerah Dusun Karangrejo Selatan, Wongsorejo Village/District,” jelas Eka Muharam. Dari data yang diperoleh dari Kecamatan Wongsorejo, sebaran wilayah yang terdampak kekurangan air bersih akibat kekeringan itu yakni berada di RT 1/RW 1 Dusun Krajan 1, Desa Bangsring dengan jumlah KK yang terdampak sebanyak 60 KK dan 164 soul.
Kekurangan air bersih juga melanda warga yang tinggal di RT 1/RW 4, Dusun Alasmalang Desa Alasrejo dengan jumlah 40 KK dan 140 soul. Sementara di Dusun Pancoran, Desa Sidowangi melanda 44 KKdan 140 soul.
Khusus di Desa Wongsorejo kekurangan air bersih juga dialami 503 KK atau 2540 jiwa warga yang tinggal di RT 1 to RT 7 RW 2, Dusun Karangrejo Utara, and 277 KK atau 1200 jiwa warga yang tinggal di Dusun Karangrejo Selatan.
“Untuk di Desa Alasbuluh total ada 560 KK yang tinggal di Dusun Karang Baru RW 1 dan RW 2,” ungkap Camat Wongsorejo Sulistyowati. Meski medan yang dilalui cukup berat dan terjal, petugas BPBD tetap mengirimkan suplai air bersih ke rumah-murah warga dan tandon yang telah dipersiapkan. So that, warga akan mengambil air dari tandan yang telah disediakan.
“Sementara ini satu KK dibatasi hanya tiga jeriken saja, yang terpenting cukup untuk pemenuhan kebutuhan dasar pokok untuk makan dan minum,"he said. Meanwhile. Misnawati, 33, warga Dusun Krajan Selatan, Desa/Kecamatan Wongorejo menyambut baik kehadiran pemerintah yang membagikan air bersih secara cuma-cuma kepada warga.
Since 20 last day, warga sangat kebingungan mencari air bersih. Warga harus membeli air bersih ke daerah kota Wongsorejo sebesar Rp 1.000 dengan membawa jeriken melintasi jalan tanah berdebu sejauh lima kilometer.
“Kami berterima kasih, semoga saja sumur bor segera diperbaiki dan airnya bisa mengalir lagi. Sementara harus irit pakai airnya,” terang Misnawati. (radar)