WONGSOREJO – Tim gabungan dari BPBD Banyuwangi terus memantau lokasi kebakaran hutan di puncak Gunung Ringgit. Meski medan menuju Gunung Ringgit sulit dijangkau, namun tim gabungan tetap siaga agar area api tidak menyebar menuju permukiman warga.
Tim yang siaga melibatkan polisi hutan, petugas Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Menurut data dari BPBD Banyuwangi pukul 08.00 kemarin (2/8), titik api di Gunung Ringgit hilang dari pantauan.
Pukul 11.00 muncul kembali dua titik api dilihat dari satelit Lapan. Kemudian pukul 14.00 muncul lagi satu titik api sehingga meningkat menjadi tiga titik api yang ada di lokasi tersebut. “Untuk titik api yang baru jauh dari permukiman warga,” ungkap Anggota BPBD yang turun ke lokasi, Ade Setiawan.
Untuk suhu di lokasi kebakaran berkisar antara 29 sampai 32 derajad Celcius. Hingga sore kemarin (2/8) meskipun di daerah Kota Banyuwangi diguyur hujan, namun di sekitar Gunung Ringgit sama sekali tidak hujan.
“Asap masih menebal dan titik api untuk saat ini masih kita pantau terus,” ujar Ade. Kepala bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muhharam mengatakan, saat ini petugas terus memantau lokasi kebakaran.
Pihaknya terus mempelajari di mana lokasi titik api baru yang muncul karena jika dibiarkan dikhawatirkan akan merambat sampai lahan produktif milik warga. “Untuk lokasi titik api yang baru masih ada di Kecamatan Wongsorejo,” kata Eka.
BPBD mengimbau kepada warga, khususnya Desa Bajulmati,Wongsorejo dan sekitar lereng Gunung Ringgit, agar tetap waspada. Sebab, titik api bisa muncul di mana saja. Warga diharapkan segera melapor kepada petugas atau aparat jika lahan pertanian jagung yang ada di sekitar lereng Gunung Ringgit dirambati oleh api.
“Kami selalu intens koordinasi dengan pihak terkait lainnya agar musibah ini cepat teratasi dan api segera dipadamkan,” tandas Eka. Diberitakan sebelunya, Gunung Ringgit yang terletak di perbatasan Banyuwangi dan Bondowoso membara, kemarin.
Api melalap kawasan konservasi dan hutan lindung tersebut terjadi sejak Minggu (30/7). Menurut warga sekitar, lahan hutan yang terbakar jauh dari permukiman penduduk. Api semakin membesar dan terlihat memerah pada dini hari sekitar pukul 03.00, Selasa kemarin (1/8).
“Api semakin membesar, gunung terlihat memerah dan lahan yang terbakar cukup luas,” ujar Santoso, 45, warga Desa Bajulmati. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi sudah memantau dan mendeteksi lokasi kebakaran.
Di sekitar Gunung Ringgit ada delapan titik panas yang mengindikasikan adanya kebakaran hutan. Delapan titik panas tersebut terdeteksi oleh satelit milik Lapan. (radar)