BANYUWANGI, Jurnalnews – Suatu peristiwa tragis mengguncang kawasan pesisir Banyuwangi ketika sebuah kapal nelayan lokal terjungkal oleh ombak setinggi 3 meter di Laut Grajagan. Kapal pencari ikan ini membawa sebanyak 26 ship crew, dengan salah satu di antaranya adalah sang kapten kapal.
Dikenal dengan nama Mekar Jaya, kapal jenis slerek ini memulai ekspedisi mencari ikan pada dini hari hari Rabu sekitar pukul 01.00 WIB. sadly, nasib berkata lain ketika kapal mereka terjungkal di perairan luas pelawangan Laut Grajagan, yang terletak di wilayah Desa Grajagan, Purwoharjo District, Banyuwangi.
Akibat peristiwa tersebut, kabar mengejutkan datang dengan informasi bahwa terdapat tujuh korban. Empat di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara tiga orang lainnya masih dalam pencarian intensif.
Parni, seorang kapten kapal berpengalaman, membagikan kisahnya ketika hendak memasuki pelabuhan yang harus melewati perairan berombak tinggi, dengan gelombang setinggi 3 meter yang akhirnya membalikkan kapalnya. Kejadian ini tidak hanya mengakibatkan tumpahan 1 ton ikan hasil tangkapan, tetapi juga menghempaskan 27 awak kapal dan Parni sendiri ke tengah laut.
“Dari kejadian tersebut, empat korban telah ditemukan. Dua di antaranya sebenarnya berhasil berenang ke pesisir, namun suhu air yang sangat dingin menyebabkan mereka mengalami hipotermia dan akhirnya meninggal dunia. Keadaan cuaca yang ekstrem menjadi penyebab tragis di balik kejadian ini," he said.
Meanwhile, Andi Irawan, koordinator tim pencarian dari Badan SAR Nasional (Basarnas) Banyuwangi, memberikan penjelasan bahwa dua jenazah lainnya dari awak kapal berhasil ditemukan.
“korban ditemukan sejauh 1,6 mil dari lokasi kecelakaan laut, atau tepatnya dari perairan pelabuhan. Proses pencarian ini menghadapi kendala berat akibat kondisi cuaca yang sangat tidak mendukung. Besides that, gelombang di Pantai Grajagan juga mencapai ketinggian yang mencapai 2,5 meter,he explained. (Agus//JN).
