Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Fakta Unik Ondel-Ondel: Bukan Sekadar Hiburan dan Ikon Budaya Semata, Dulu untuk Ritual Tolak Bala

fakta-unik-ondel-ondel:-bukan-sekadar-hiburan-dan-ikon-budaya-semata,-dulu-untuk-ritual-tolak-bala
Fakta Unik Ondel-Ondel: Bukan Sekadar Hiburan dan Ikon Budaya Semata, Dulu untuk Ritual Tolak Bala

RADARABANYUWANGI.ID- Salah satu ciri khas budaya Betawi yang melekat dan lestari hingga kini adalah ondel-ondel. Keberadaannya bahkan menjadi ikon kota Jakarta.

Ondel-Ondel merupakan boneka raksasa yang terbuat dari bahan anyaman bambu. Boneka ini kemudian dihiasi dengan pakaian serta aksesoris yang menyerupai manusia.

Dalam pertunjukan, boneka ini digerakkan dari dalam. Pada umumnya, boneka Ondel-Ondel dibuat berpasangan seperti pengantin laki-laki dan perempuan. Boneka raksasa ini menggunakan pakaian adat yang indah.

Ondel-Ondel laki-laki dibuat berwarna merah yang melambangkan semangat dan keberanian. Sedangkan Ondel-Ondel perempuan berwarna putih yang melambangkan kesucian dan kebaikan.

Ondel-Ondel biasanya memiliki tinggi lebih kurang 2500 cm dengan lebar 80 cm. Rata-rata berat Ondel-Ondel bisa mencapai 20 hingga 30 kg.

Baca Juga: Kolaborasi Hebat! Bupati Ipuk Launching Sekardadu 2025, Libatkan Komunitas dan 123 Sekolah se-Banyuwangi

Pada bagian kepala Ondel-Ondel mirip topeng diberi ijuk sebagai rambut atau hiasan kepala runcing khas Melayu yang disebut kembang kelapa. Kembang kelapa di atas kepala Ondel-Ondel ini memiliki arti kekuatan.

Wajah Ondel-Ondel disebut dengan kedok. Bagian ini dibuat dari kayu kapuk. Topeng atau kedok dihias sebegitu rupa untuk membedakan ondel-ondel pria dan wanita.

Topeng dilengkapi dengan hidung agak memanjang dan ujung yang lebih lembut. Dagunya sedikit lebih panjang dan membulat. Bibirnya tipis, mata indah dengan bulu mata tebal, serta sedikit perona pipi.

Baca Juga: Truk Oleng Tabrak Warung di Bangorejo Banyuwangi, Satu Orang Retak Kaki

Ondel-ondel juga diberi pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Tak lupa pula sarung bermotif atau selendang tersampir di bahunya.

Menjelang Hari Jadi Kota Jakarta ke-498, Ondel-Ondel biasanya kerap tampil untuk menghibur masyarakat. Keberadaannya semakin menambah semarak perayaan hari jadi kota terbesar di Indonesia tersebut.

Ondel-Ondel sering ditampilkan untuk meramaikan pesta rakyat, pernikahan, atau penyambutan tamu terhormat.

Dalam seni pertunjukkannya, biasanya diiringi dengan ragam alat musik seperti tanjidor, gambang kromong, musik rebana, gendang pencak, dan lain-lain.

Namun tahukah bila Ondel-Ondel ini pada awalnya dibuat bukan untuk hiburan. Kehadirannya sengaja dibuat ternyata untuk tolak balak.


Page 2

Fakta Unik Ondel-Ondel: Bukan Sekadar Hiburan dan Ikon Budaya Semata, Dulu untuk Ritual Tolak Bala

Jumat, 20 Juni 2025 | 03:45 WIB


Page 3

RADARABANYUWANGI.ID- Salah satu ciri khas budaya Betawi yang melekat dan lestari hingga kini adalah ondel-ondel. Keberadaannya bahkan menjadi ikon kota Jakarta.

Ondel-Ondel merupakan boneka raksasa yang terbuat dari bahan anyaman bambu. Boneka ini kemudian dihiasi dengan pakaian serta aksesoris yang menyerupai manusia.

Dalam pertunjukan, boneka ini digerakkan dari dalam. Pada umumnya, boneka Ondel-Ondel dibuat berpasangan seperti pengantin laki-laki dan perempuan. Boneka raksasa ini menggunakan pakaian adat yang indah.

Ondel-Ondel laki-laki dibuat berwarna merah yang melambangkan semangat dan keberanian. Sedangkan Ondel-Ondel perempuan berwarna putih yang melambangkan kesucian dan kebaikan.

Ondel-Ondel biasanya memiliki tinggi lebih kurang 2500 cm dengan lebar 80 cm. Rata-rata berat Ondel-Ondel bisa mencapai 20 hingga 30 kg.

Baca Juga: Kolaborasi Hebat! Bupati Ipuk Launching Sekardadu 2025, Libatkan Komunitas dan 123 Sekolah se-Banyuwangi

Pada bagian kepala Ondel-Ondel mirip topeng diberi ijuk sebagai rambut atau hiasan kepala runcing khas Melayu yang disebut kembang kelapa. Kembang kelapa di atas kepala Ondel-Ondel ini memiliki arti kekuatan.

Wajah Ondel-Ondel disebut dengan kedok. Bagian ini dibuat dari kayu kapuk. Topeng atau kedok dihias sebegitu rupa untuk membedakan ondel-ondel pria dan wanita.

Topeng dilengkapi dengan hidung agak memanjang dan ujung yang lebih lembut. Dagunya sedikit lebih panjang dan membulat. Bibirnya tipis, mata indah dengan bulu mata tebal, serta sedikit perona pipi.

Baca Juga: Truk Oleng Tabrak Warung di Bangorejo Banyuwangi, Satu Orang Retak Kaki

Ondel-ondel juga diberi pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Tak lupa pula sarung bermotif atau selendang tersampir di bahunya.

Menjelang Hari Jadi Kota Jakarta ke-498, Ondel-Ondel biasanya kerap tampil untuk menghibur masyarakat. Keberadaannya semakin menambah semarak perayaan hari jadi kota terbesar di Indonesia tersebut.

Ondel-Ondel sering ditampilkan untuk meramaikan pesta rakyat, pernikahan, atau penyambutan tamu terhormat.

Dalam seni pertunjukkannya, biasanya diiringi dengan ragam alat musik seperti tanjidor, gambang kromong, musik rebana, gendang pencak, dan lain-lain.

Namun tahukah bila Ondel-Ondel ini pada awalnya dibuat bukan untuk hiburan. Kehadirannya sengaja dibuat ternyata untuk tolak balak.