Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Gerakan Banyuwangi Berbagi Menyasar Seluruh Warga Prasejahtera, Pastikan Tepat Sasaran, Penerima Berbasis Data UGD Kemiskinan

gerakan-banyuwangi-berbagi-menyasar-seluruh-warga-prasejahtera,-pastikan-tepat-sasaran,-penerima-berbasis-data-ugd-kemiskinan
Gerakan Banyuwangi Berbagi Menyasar Seluruh Warga Prasejahtera, Pastikan Tepat Sasaran, Penerima Berbasis Data UGD Kemiskinan

Muanin tersenyum. Ekspresi kebahagiaan tergambar di wajahnya. Pria yang tinggal di tengah perkebunan karet di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro itu kedatangan tamu istimewa pada Jumat (24/1), yaitu Bupati Ipuk Fiestiandani. Tak sekadar berkunjung, Ipuk juga menyerahkan bantuan kepada pria kelahiran 1936 tersebut.

*****

LANGIT masih tertutup mendung. Jarum jam menunjukkan pukul 08.30. Widget suhu di ponsel menampilkan angka 27 derajat Celsius. Relatif sejuk. Dalam kondisi seperti itu, senyum hangat mengembang di bibir Muanin saat menyambut kedatangan Bupati Ipuk pada Jumat (24/1).

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi sengaja datang ke rumah Muanin yang berlokasi di tengah perkebunan karet Lingkungan Sumber Pakem, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Ipuk datang bersama rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten (Forkopimda) Banyuwangi. Di antaranya Wakil Ketua DPRD Banyuwangi  Mafrochatin Ni’mah, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh  Priyo Wasono, perwakilan Kodim 0825 Banyuwangi, serta perwakilan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi.

Ipuk beserta rombongan datang untuk menyerahkan bantuan kepada Muanin. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap getah karet itu pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. ”Terima kasih, Bu,” ujar Muanin sembari tersenyum.

Baca Juga: ASN Berbagi, Kepala SMPN 1 Banyuwangi Bagikan Paket Sembako Pada Warga Sumberrejo

Kebahagiaan yang dirasakan Muanin hanyalah bagian kecil dari kisah-kisah serupa yang dialami ribuan warga prasejahtera yang tinggal di berbagai pelosok Banyuwangi. Sebab, segenap aparatur sipil negara (ASN) pemkab, anggota DPRD Banyuwangi, personel kepolisian, TNI, jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga anggota organisasi profesi dan para pelaku usaha bergerak bersama menyalurkan bantuan dalam bingkai ”Gerakan Banyuwangi Berbagi”.

Program ini menyasar tak kurang dari 18 ribu warga prasejahtera se-Bumi Blambangan. Sasaran dimaksud adalah mereka yang terekam dalam database Unit Gawat Darurat (UGD) Kemiskinan Banyuwangi. Mereka mendapatkan bantuan bahan makanan pokok dan sumber protein.

Bupati Ipuk mengatakan, gerakan berbagi dan bersedekah seperti ini sejatinya sudah dilakukan oleh semua pihak. ”Namun, saat ini, kita orkestrasi agar lebih tepat sasaran dan merata,” ujarnya.

Gerakan Banyuwangi Berbagi tersebut, imbuh Ipuk, dipandu lewat aplikasi Smart Kampung. Di dalamnya telah terdata berbasis nama dan alamat (by name by addres). Para donatur mendapatkan data warga prasejahtera secara langsung. Selanjutnya, donatur bisa menyerahkan bantuan ke kantor kecamatan terdekat atau menyalurkannya secara langsung kepada penerima. ”Kalau biasanya hanya dibagikan ke tetangga terdekat, dengan ini bisa tersalurkan hingga ke pelosok yang mungkin selama ini tidak tersentuh bantuan,” tegasnya.

Baca Juga: Gotong Royong Tangani Kemiskinan Lewat Gerakan Banyuwangi Berbagi, Sasar 18 Ribu Warga Prasejahtera

Aksi solidaritas yang telah menjadi tradisi tersebut menjadi alternatif bagi penanganan kemiskinan. Di tengah keterbatasan fiskal yang dimiliki pemerintah daerah, gotong royong menjadi solusi. ”Lebih-lebih di awal tahun seperti ini. Program bantuan dari pemerintah kebanyakan belum turun. Ini sangat membantu,” terang Ipuk.

Sekadar diketahui, data terkini tingkat kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi mencapai titik terendah dalam sejarahnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024 angka kemiskinan tercatat 6,54 persen. Turun drastis dari tahun sebelumnya yang masih 7,34 persen. ”Walaupun demikian, kita tidak boleh berpuas diri. Kita akan terus menekan sekecil mungkin angka kemiskinan ini. Terutama pada tingkat kemiskinan ekstrem,” papar Ipuk.

Program penanganan kemiskinan di Banyuwangi tidak hanya bersifat kuratif. Tetapi juga dilakukan program terstruktur dari hulu hingga hilir. Mulai peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), penyiapan lapangan pekerjaan, hingga perbaikan infrastruktur. 

Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi


Page 2

Deny Caknan Goyang Santri Blokagung

Deny Caknan Goyang Santri Blokagung

Jumat, 24 Januari 2025 | 20:49 WIB

Gerakan Banyuwangi Berbagi Menyasar Seluruh Warga Prasejahtera, Pastikan Tepat Sasaran, Penerima Berbasis Data UGD Kemiskinan

Jumat, 24 Januari 2025 | 20:40 WIB


Page 3

Muanin tersenyum. Ekspresi kebahagiaan tergambar di wajahnya. Pria yang tinggal di tengah perkebunan karet di Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro itu kedatangan tamu istimewa pada Jumat (24/1), yaitu Bupati Ipuk Fiestiandani. Tak sekadar berkunjung, Ipuk juga menyerahkan bantuan kepada pria kelahiran 1936 tersebut.

*****

LANGIT masih tertutup mendung. Jarum jam menunjukkan pukul 08.30. Widget suhu di ponsel menampilkan angka 27 derajat Celsius. Relatif sejuk. Dalam kondisi seperti itu, senyum hangat mengembang di bibir Muanin saat menyambut kedatangan Bupati Ipuk pada Jumat (24/1).

Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Banyuwangi sengaja datang ke rumah Muanin yang berlokasi di tengah perkebunan karet Lingkungan Sumber Pakem, Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro. Ipuk datang bersama rombongan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten (Forkopimda) Banyuwangi. Di antaranya Wakil Ketua DPRD Banyuwangi  Mafrochatin Ni’mah, Wakapolresta Banyuwangi AKBP Teguh  Priyo Wasono, perwakilan Kodim 0825 Banyuwangi, serta perwakilan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi.

Ipuk beserta rombongan datang untuk menyerahkan bantuan kepada Muanin. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap getah karet itu pun tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya. ”Terima kasih, Bu,” ujar Muanin sembari tersenyum.

Baca Juga: ASN Berbagi, Kepala SMPN 1 Banyuwangi Bagikan Paket Sembako Pada Warga Sumberrejo

Kebahagiaan yang dirasakan Muanin hanyalah bagian kecil dari kisah-kisah serupa yang dialami ribuan warga prasejahtera yang tinggal di berbagai pelosok Banyuwangi. Sebab, segenap aparatur sipil negara (ASN) pemkab, anggota DPRD Banyuwangi, personel kepolisian, TNI, jajaran Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), hingga anggota organisasi profesi dan para pelaku usaha bergerak bersama menyalurkan bantuan dalam bingkai ”Gerakan Banyuwangi Berbagi”.

Program ini menyasar tak kurang dari 18 ribu warga prasejahtera se-Bumi Blambangan. Sasaran dimaksud adalah mereka yang terekam dalam database Unit Gawat Darurat (UGD) Kemiskinan Banyuwangi. Mereka mendapatkan bantuan bahan makanan pokok dan sumber protein.

Bupati Ipuk mengatakan, gerakan berbagi dan bersedekah seperti ini sejatinya sudah dilakukan oleh semua pihak. ”Namun, saat ini, kita orkestrasi agar lebih tepat sasaran dan merata,” ujarnya.

Gerakan Banyuwangi Berbagi tersebut, imbuh Ipuk, dipandu lewat aplikasi Smart Kampung. Di dalamnya telah terdata berbasis nama dan alamat (by name by addres). Para donatur mendapatkan data warga prasejahtera secara langsung. Selanjutnya, donatur bisa menyerahkan bantuan ke kantor kecamatan terdekat atau menyalurkannya secara langsung kepada penerima. ”Kalau biasanya hanya dibagikan ke tetangga terdekat, dengan ini bisa tersalurkan hingga ke pelosok yang mungkin selama ini tidak tersentuh bantuan,” tegasnya.

Baca Juga: Gotong Royong Tangani Kemiskinan Lewat Gerakan Banyuwangi Berbagi, Sasar 18 Ribu Warga Prasejahtera

Aksi solidaritas yang telah menjadi tradisi tersebut menjadi alternatif bagi penanganan kemiskinan. Di tengah keterbatasan fiskal yang dimiliki pemerintah daerah, gotong royong menjadi solusi. ”Lebih-lebih di awal tahun seperti ini. Program bantuan dari pemerintah kebanyakan belum turun. Ini sangat membantu,” terang Ipuk.

Sekadar diketahui, data terkini tingkat kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi mencapai titik terendah dalam sejarahnya. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2024 angka kemiskinan tercatat 6,54 persen. Turun drastis dari tahun sebelumnya yang masih 7,34 persen. ”Walaupun demikian, kita tidak boleh berpuas diri. Kita akan terus menekan sekecil mungkin angka kemiskinan ini. Terutama pada tingkat kemiskinan ekstrem,” papar Ipuk.

Program penanganan kemiskinan di Banyuwangi tidak hanya bersifat kuratif. Tetapi juga dilakukan program terstruktur dari hulu hingga hilir. Mulai peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), penyiapan lapangan pekerjaan, hingga perbaikan infrastruktur. 

Sumber: Jawa Pos Radar Banyuwangi